When I Was Your Man [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓

20. Harus move on!

[Btw ini penampakan kedua mahkluk bucin pas lagi kencan ya lur]

____

Hanbin menatap Jisoo yang kini tengah memperhatikan kembang api yang ada di langit, Jisoo terlihat menggemaskan dengan wajahnya itu.

Gadis itu mulutnya sedikit terbuka dengan matanya yang berbinar, membuatnya menjadi mirip seperti anak kecil di mata Hanbin.

Gusti nu agung, kalo gini caranya Hanbin nambah gak bakal mau Jisoo jadi milik yang lain.

Hanbin melepaskan genggaman tangan mereka dan kini ia merangkul bahu gadis itu.

Langit Daegu malam itu pun ikut tersenyum melihat keduanya yang diam diam mulai saling berjanji melindungi satu sama lain.

Saat setelah melihat kembang api, mereka berdua pergi ke parkiran untuk pulang sebab jam sudah menunjukan 10 malam.

Seperti di drama drama, Hanbin membuka jaket nya dan memasangkan nya pada Jisoo. Cowo satu itu terkekeh gemas saat Jisoo menatap nya tak percaya.

"Udara nya dingin,takutnya elu sakit. Sini mana tangan nya" Hanbin mengulurkan tangan nya ke depan Jisoo

"Buat apa?" Tanya Jisoo

"Buat di genggam, biar hangat" Jawab Hanbin seraya kembali menggenggam tangan Jisoo

Mereka berdua jalan berdampingan menuju parkiran, dan saat di depan mobil ferarri merah milik Hanbin mereka melepaskan genggaman tangan mereka.

Hanbin membukakan pintu mobil nya dan Jisoo masuk kedalam sana. Lalu setelahnya ia berlari memutar ke depan untuk menuju ke kursi kemudi.

Setelah keduanya memakai sabuk pengaman, Hanbin menyalakan mesin nya dan memarkirkan nya terlebih dahulu sebelum keluar dari tempat parkir itu.

Karena cukup lama parkir di sana,tarif parkir nya pun cukup mahal. Ah tapi bagi anak papa jiyong mah pasti tidak mahal.

Seperti biasa, Hanbin sibuk berkendara dan Jisoo sibuk memandang ke luar jendela. Sesekali juga Hanbin memerhatikan gadis itu.

"Jisoo laper gak?" Tanya Hanbin, karena ia mengingat terakhir kali Jisoo makan adalah saat sore