40. I'll be waiting for you

1.4K 188 39
                                    

Kalian tau hal apa yang lebih buruk dari kejadian kemarin?

Tadi pagi kedua orang tua Jisoo datang dari London dan kini sedang berbincang dengan kakek dan kabarnya besok Jisoo akan dibawa ke London untuk menjalani pengobatan.

Hanbin tau bahwa itu adalah hal yang terbaik untuk Jisoo, namun ketika Papa Jisoo mengatakan mereka akan menetap disana..Hanbin merasa dunia nya hancur.

Walau Papa Jisoo tidak memarahi Hanbin, Hal tersebut sudah menjadi peringatan kalau ia memang tidak boleh dekat dengan Jisoo lagi.

Setelah kehilangan sosok Mama, kini ia harus rela kehilangan sosok kekasih hatinya. Hanbin rasa setelah ini ia tak akan bisa hidup seperti biasanya lagi.

Diantara banyaknya orang, yang kini berada di samping Hanbin adalah Sehun. Mereka berdua duduk di kursi yang ada di depan ruangan Jisoo.

"Gua bakal ikut sama Jisoo ke London" Ujar Sehun yang membuat Hanbin mendongakan kepalanya

"Gua di jodohin sama dia, dan mulai sekarang gua yang bakal jagain dia" Lanjutnya

Hanbin memalingkan wajahnya ke arah kanan, ia tau kalau dirinya memang tak bisa menjaga Jisoo dengan baik. Ia tak pantas lagi bersanding dnegan Jisoo karena yang ia berikan pada gadis itu hanyalah luka.

Apa mungkin melepasnya pada Sehun adalah pilihan yang benar?

Tapi..hatinya tak rela

"Gua tau ini menyakitkan bagi lu, tapi Jisoo berhak dapetin seseorang yang bisa lindungin dia..bukan kaya lu yang nyakitin dan gak bisa lindungin dia" Ujarnya lagi

Oke, cukup.

Hanbin sadar diri walaupun tak Sehun beritahu seperti ini.

Tapi perkataan kakek di cafetaria kemarin membuatnya tak mudah meng iyakan dan melepaskan Jisoo kepada Sehun.

Namun perasaan Hanbin kembali terguncang ketika Papa Jisoo menghampiri mereka dan berkata , "Sehun, siapkan perlengkapan kamu dari sekarang. Nanti sore kita langsung terbang ke London"

Secepat inikah?

Sehun mengiyakan kemudian ia pamit pergi. Hanbin menahan Papa Jisoo ketika ia hendak kembali masuk kedalam ruangan.

Papa Jisoo menepis kasar tangan Hanbin dan menatapnya dengan tatapan datar.

Lidah Hanbin mendadak kelu, ia tadinya hendak meminta Jisoo tetap tinggal disini namun jelas saja ia merasa tak pantas.

"Kalau Jisoo bangun nanti, Hanbin ingin titip pesan..bilang sama dia kalau Hanbin pasti nunggu dia sampai kapanpun" Ujar Hanbin

"Kamu tau tidak perasaan saya saat melihat wajah kamu?"

Hanbin terdiam

"Saya ingin menghancurkan kamu seperti Mama kamu menghancurkan putri saya" Kata Papa Jisoo dengan dinginnya

"Mulai sekarang, kamu harus tau diri kalau kamu tidak akan pernah bisa bersanding dengan Jisoo setelah apa yang sudah Mama kamu lakukan padanya" lanjutnya

Papa Jisoo pergi dan Hanbin kembali duduk karena merasakan lemas di sekujur tubuhnya.

Kenapa harus serumit ini?

Hanbin sayang Jisoo, Hanbin tidak ingin kehilangan Jisoo. Namun keadaan memaksanya untuk kehilangan Jisoo.

Hanbin menangkup wajahnya dan lagi lagi ia menangis.

Seumur hidupnya, Hanbin jarang sekali menangis dan ia menangis pun karena Jisoo.

Ia lantas mengusap kasar air matanya dan memilih untuk pergi ke cafè books nya.

When I Was Your Man [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang