489 likes
kylaanjani ❤ JUNE ❤
stryjuneatmj I know 😚
biobibiway Kencan teross
stryjuneatmj Sirik aja lo
biobibiway Doain putus mampus!
stryjuneatmj Putus? Cari yang baru. Adek kelas masih banyak
kylaanjani Oh gitu? Adik kelas masih banyak ya?? @stryjuneatmj
biobibiway Adek kelas yang kemaren di kantin ya Jun?
stryjuneatmj Mulut lo anjengSelesai baca komentar langsung aja gue matiin layar hp. Gue mulai panik. Siapa lagi yang di kantin sama kak June kemaren kalo bukan gue? Bahkan sampe selesai makan bakso dan balik ke kelas kita berempat jalan beriringan. Gak mungkin Yoyo kan yang kak Bobby maksud? Karena gue yakin kak June gak menyimpang.
Gue buka aplikasi hijau yang biasa gue jadiin alat komunikasi sama kak June, berniat kirim dia chat buat tanya siapa yang kak Bobby maksud. Jadi nyesel gue buka explore instagram kalo tau bakal nemu postingan Kyla. Tapi ada untungnya juga sih— dikit.
Alva : Kak, yang kak Bobby maksud di komenan ig Kyla itu aku?
June : Coba tebak
"Kalo aja lo gak ganteng dan gue gak punya rasa ke elo, udah gue kirim jarum ke perut lo"
---
Normal POV
"Kyla dengerin aku. Aku mana mungkin main di belakang kamu, buat dapetin kamu aja susah masa iya aku sia-siain kamu?" suara serak June menggelegar di koridor yang sudah sepi karena memang bel pulang berbunyi dua puluh menit yang lalu. Kyla mengabaikan itu, ia tetap saja berjalan bahkan semakin mempercepat langkahnya sedangkan June terus mencoba mengejarnya.
"Sayang" panggil June dengan nada manjanya. Malas sebenarnya harus seperti itu karena sama sekali tidak cocok dengan wajah sangarnya, tapi itu pilihan terakhir untuk membujuk kekasihnya.
Kyla menyerah, ia menghentikan jalannya dan berbalik menatap June yang sudah berada di samping kirinya.
"Aku mana tau yang sebenernya. Kamu juga akhir-akhir ini sibuk terus sama hp tiap kita lagi bareng, senyum-senyum sendiri kalo baca chat, tiap aku mau liat kamu selalu sembunyiin hp kamu, itu yang buat aku curiga kalo kamu emang ada main sama adik kelas"
"Yaudah nih cek hp aku. Liat semua chat sama kontak" ucap June sembari menyerahkan ponselnya yang berwarna silver. Kyla mendengus sembari mengalihkan pandangannya.
"Pas udah ketauan suruh cek hp, kemaren aja meskipun udah aku paksa tetep gak boleh" cibirnya. Kini giliran June yang menghembuskan nafas beratnya.
"Iya iya aku ngaku. Akhir-akhir ini aku sering chat sama adik kelas" aku June. Berat sebenarnya untuk mengakui itu semua, tapi ia lebih berat jika harus kehilangan Kyla.
"Aku cuma main-main, sayang. Dia penggemar aku dan niat aku chat sama dia cuma mau bikin dia baper, gak lebih" lanjutnya. Kyla yang awalnya mengalihkan pandangannya kini kembali menatap June dengan lekat seolah ia belum percaya akan ucapan laki-laki itu.
"Terus yang kata Bobby kamu sama adik kelas di kantin itu ngapain?" Kyla masih gencar bertanya dan mengorek lebih dalam.
"Gak sengaja ketemu"
Untuk kedua kalinya June menghembuskan nafas beratnya ketika Kyla masih saja menatapnya penuh selidik.
"Masih gak percaya?" kedua tangan June kemudian bergerak untuk mengangkup pipi Kyla. "Denger! Yang aku seriusin cuma kamu, tenang aja. Gak ada yang lebih menarik dari kamu"
"Janji dulu ini yang pertama dan terakhir kamu main-main" ucap Kyla akhirnya setelah yakin akan sorot mana laki-laki itu yang serius akan ucapannya, jari kelingkingnya ia acungkan di depan wajah June.
"Iya. Yang pertama dan terakhir" kemudian lelaki itu tersenyum dengan sangat manisnya, jari kelingkingnya tak lupa ia tautkan dengan milik Kyla.
Ketika ekor matanya menangkap adanya sosok perempuan berdiri mematung di belakangnya, June lantas menolehkan kepala. Matanya sedikit melebar ketika sosok tersebut adalah perempuan yang menjadi topik obrolan keduanya. Senyumnya lambat laun menghilang. June buru-buru merangkul Kyla dan membawa perempuan itu menjauh sebelum ia juga menyadari kehadiran Alva walaupun Kyla tidak tau siapa Alva sebenarnya.
Alva sendiri masih setia pada posisinya. Setelah kepergian June dari hadapannya, ia memejamkan matanya beberapa saat dan sukses membuat air mata yang sedari tadi tertahan di pelupuk matanya meluncur membasahi kedua pipinya.
Kata-kata June yang sangat jelas terdengar di telinganya begitu menyakitkan. Ia juga merasa bodoh karena sudah termakan kata-kata manis June. Seharusnya ia sadar dari awal jika itu semua hanya main-main, tidak seharusnya ia terbawa dan berakibat pada dirinya yang semakin berharap pada sosok June, padahal sudah jelas dan sangat tidak mungkin karena June sendiri sudah memiliki pasangan.
"Dan lo, Alva. Mulai sekarang lupain perasaan lo sama kak June"
• Tbc •
KAMU SEDANG MEMBACA
hawt kakel - june [✔]
Short StoryCuma karena satu permen kino duren, gue langsung jatuh cinta.