15. Bakar-bakar

2.4K 336 9
                                    

I really wanna stop but I just got the taste for it
I feel like I could fly with the boy on the moon
So honey hold my hand, you like making me wait for it
I feel like I could die walking up to the room, oh yeah

Gue yang lagi duduk santai di kursi kayu yang ada di halaman belakang rumah Noza nyanyi sama kak Jisoo dengan Yoyo yang main gitarnya sedangkan kak Bobby lagi sender sender manja di pundak kak Jisoo. Dan untuk tuan rumah serta tetangga sang tuan rumah sedang menyiapkan barang-barang untuk acara bakar-bakar nanti.

Sekarang gue sama yang lain lagi di rumah Noza buat acara bakar-bakar ikan. Kebetulan orang tua Noza lagi gak ada di rumah jadilah dia ngundang kita berlima biar rumahnya rame. Karena sekarang hari sabtu kita juga berencana nginep di rumah Noza.

Late night, watching television
But how'd we get in this position?
It's way too soon, I know this isn't love
But I need to tell you something

Kita berdua, gue sama kak Jisoo ketawa di sela-sela bernyanyi. Yoyo masih terus memetik senar gitarnya namun sesekali juga natap gue sambil senyum. Duh adem ini hati liat senyum manisnya.

I really really really really really really like you
And I want you. Do you want me? Do you want me too?
I really really really really really really like you
And I want you. Do you want me? Do you want me too?

Oh, did I say too much?
I'm so in my head
When we're out of touch
I really really really really really really like you
And I want you. Do you want me? Do you want me too?

Gak sengaja mata gue liat ke arah dimana Noza sama kak June sedari tadi sibuk menyiapkan alat dan bahan. Ternyata keduanya udah mulai bakar-bakar dan mau gak mau gue bangkit dari duduk berniat bantu mereka. Gak enak sendiri gue cuma diem dan nonton. Setidaknya dengan gue bantu mereka akan cepet selesai dan kita bakal makan makan.

"Gue bantu" ucap gue yang udah berdiri di samping Noza, lebih tepatnya di antara Noza dan kak June. Keduanya menoleh dan gue langsung aja nunjukkin senyuman gue.

"Lo udah cantik nanti bau asap lagi" ucap Noza. Iya sih, gue udah dandan udah keramas juga. Ya tapi masa gue cuma diem dan nontonin?

"Bisa mandi lagi kali"

Denger itu Noza berakhir menganggukkan kepalanya. Setelahnya gue ambil bumbu yang tak jauh dari Noza dan mulai mengoleskan di atas kulit ikan.

Ketika asyik dengan kegiatan membakar tiba-tiba gue ngerasa ada yang mainin rambut gue, langsung aja gue noleh. Liat siapa pelakunya.

Shit!!

Ternyata Kak June yang dengan telatennya ikatin rambut gue yang emang sedari tadi tergerai. Kan tadi udah bilang abis keramas.

Tolong jangan buat adek baper. Ini aja belum move on beneran.

"Kayaknya lo keganggu banget sama rambut lo dari tadi" ucapnya setelah selesai ikatin rambut gue jadi ekor kuda. Gue cuma ngangguk dan setelahnya balik sama kerjaan gue. Gak mau aja kak June liat gue yang lagi malu-malu.

Dear jantung gue, baik-baik ya. Jangan terlalu lemah.

"Baper woy baper" itu suara rusuh Yoyo yang masih duduk di kursi sama pasangan Bobjis. Gue alihin pandangan ke arah dia dan melototin mata berniat ngasih isyarat supaya dia mingkem. Tapi bukannya nurut, sekarang dia malah ketawa ngakak sama kak Bobby dan kak Jisoo.

Tiba-tiba gue inget sesuatu waktu mata gue beralih ke sosok kak Jisoo. Cepat-cepat gue tolehin kepala ke arah Noza dan natap dia. Sedikit bingung sih mau mulai pembicaraan dari mana.

"Noza?" panggil gue akhirnya.

"Apaan?"

"Lo gak masalah gitu ketemu kak Jisoo?" tanya gue pelan-pelan sambil ngolesi bumbu di atas kulit ikan yang gue bakar. Sedangkan kak June di samping gue masih terus kipasin ikan yang baru gue olesi bumbu.

"Emang kenapa?" nada suaranya terdengar begitu kebingungan.

"Kak Jisoo kan tau lo ada main sama kak Bobby" ucap gue lagi.

"Dih kapan gue main sama kak Bobby? Ngarang lo!" denger dia yang ngelak gue cuma senyum miring.

"Apa perlu gue bilang kalo gue ke rumah kak Bobby dan liat lo pelukan sama dia di atas ranjang?" sebelah alis gue terangkat, senyum miring masih terhias di bibir gue.

Noza diam. Yang awalnya dia sibuk balik ikan di atas pembakaran kini pergerakannya terhenti.

"Kok June gak bilang sama gue kalo lo liat itu?!" Noza gak lagi natap gue, fokus mata dia kini menatap kak June yang masih setia di samping gue.

Kedua bahu gue terangkat. "Ya mana gue tau"

Hening lagi. Noza sibuk mengangkat lalu meletakkan ikan yang dirasanya matang ke piring yang sudah di hias dengan selada.

"Alva, lo harus percaya sama gue kalo gue gak ada hubungan sama Bobby. Dia yang minta gue buat kayak gitu"

Yha mulai panik.

"Kenapa lo mohon ke gue? Pacar kak Bobby bukan gue. Harusnya ke kak Jisoo lo jelasin semua itu"

"Terus gimana ceritanya kak Jisoo bisa tau itu?"

"Abisnya kak Bobby godain gue sama kak June yaudah bibir gue bocor sebut nama lo. Tapi lo harus bersyukur karena gue gak sebut adegan yang lo lakuin sama kak Bobby"

"Bantu gue ngomong sama kak Jisoo ya nanti" minta dia, suaranya begitu memohon.

"Ogah. Itu urusan lo, bukan urusan gue" tolak gue.

"Jahat. Apa kayak gitu definisi seorang sahabat?"

Bodo amat dia merajuk. Gue masih kesel karena beberapa waktu lalu gue ditinggal pas ke kelas kak June. Dan sekarang waktu gue buat balas dendam .

"Gak inget lo waktu tinggalin gue di kelas kak June?"

"Gue ninggal lo karena disuruh June"

Noza mengarahkan dagunya menunjuk kak June dengan mengerucutkan bibirnya serta menatap tetangganya itu sengit. Sayangnya, yang ditatap gak pedulu dan seolah tuli dengan apa yang barusan ia dengar.

"Itu urusan lo dan urus sendiri. Gue juga gak mau kak Jisoo anggap gue belain lo karena lo sahabat gue"

"Kalo lo berdua ngobrol terus kapan selesainya ini? Gue udah laper" tegur kak June. Sekilas gue natap dia yang sibuk kipas kipas ikan.

"Iya iya, santai dong" balas gue dan kali ini bener bener fokus sama kerjaan gue.





• Tbc •


hawt kakel - june [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang