"Mel. Hei bangun."
Melati menggeliat. Guncangan di tubuhnya membuat dia mengerjapkan matanya dengan perlahan. Sinar matahari yang masuk melalui kisi-kisi jendela di rumahnya kini menghangatkan tubuhnya.
"Kamu ceroboh deh. Itu pintu depan gak kamu kunci dan demi apa kamu tidur di sofa?"
Melati tentu saja terkejut saat mendapati Kania sudah duduk di tepi sofa yang sekarang di tidurinya itu. Dan ingatannya langsung berdering saat semalam dia memang tidur di dalam pelukan Vino.
Pipinya langsung memanas begitu melihat Kania kini sedang menatapnya dengan penasaran.
"Owh."
Lalu mendapatkan tatapan jengkel dari Kania yang kini mendengar jawabannya yang hanya owh itu. Melati mencoba bangun dan kini menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya.
Semalam mereka memang akhirnya hanya mengobrol sampai Melati tak ingat lagi dia tertidur. Tapi jam 3 pagi dia sempat terbangun dan merasakan tangan hangat melingkupi tubuhnya. Vino tidur di sini.
"Kamu itu nungguin siapa coba? Igo?"
Pertanyaan Kania yang sudah tidak sabar itu membuat Melati kini berdehem untuk menjernihkan suaranya yang khas bangun tidur.
"Owh aku ketiduran semalam saat menonton televisi."
Melati menunjuk televisi yang ada di depan mereka. Tapi sepertinya Kania tidak percaya. Saat melati menegakkan tubuh dan merapikan rambutnya Kania menunjuk dua cangkir yang ada di atas meja.
"Kamu minum coklat panas sampai dua cangkir? Igo ke sini kan?"
Binar bahagia sudah terlihat di mata Kania. Sahabatnya itu memang terus mendorongnya untuk bersama Igo.
Melati menggelengkan kepalanya dan beranjak dari duduknya. Lalu mulai membereskan selimut. Melirik ke arah kamar mandi. Takut kalau Vino masih di sini. Tapi sepertinya pria itu sudah meninggalkan rumah ini sejak tadi pagi.
"Mel. Kamu Ama Igo jadian kan?"
Pertanyaan Kania yang kini sibuk menatapnya itu menghentikan aktivitas Melati dari kegiatan melipat selimut.
"Kemarin iya. Tapi sekarang udah putus. Dia balikan sama pacarnya."
"Hah?"
Melati hanya menggelengkan kepalanya melihat Kania yang tampak shock itu. Tapi kemudian melihat ada donat gula di atas piring yang tersaji di atas meja.
"Ah kamu bawain aku donat? Aduh makasih Kania."
Melati langsung duduk bersimpuh di atas karpet dan mengambil donat itu. Donat adalah makanan kesukaannya.
Tapi Kania malah mengerutkan keningnya. Dan menyipitkan mata.
"Bukan aku. Aku masih ke sini udah ada donat..."
KAMU SEDANG MEMBACA
seputih Melati
RomanceMelati. Dia menepi ketika seluruh dunia sepertinya hancur di depannya. Kematian kakak kandungnya yang sangat di sayanginya sangat memukulnya. karena semua itu terjadi karena dirinya. Mengasingkan diri dari keluarganya adalah satu-satunya jalan yang...