Prolog

12.4K 394 16
                                    

Happy Reading Guys...


**

"Mell.. " panggil Andre sembari menahan tangan Mella.

"Apaan lagi sih?? Gue udah muak sama lo ya ndre" Mella pun mencoba tidak tersulut emosi lagi.

"Gue masih sayang sama lo, gue minta kita balikan lagi" pinta Andre, sembari mencoba memegang tangan Mella. Tapi ia tak berhasil.

"Tuh mulut enak banget kalo ngomong, inget lo dulu yang mutusin gue dan gue juga udah pasrah buat ngelepasin lo gara - gara lo suka sama sahabat gue. Pikirin sesakit hati kayak gimana gue, pacar gue suka sama sahabat gue sendiri yang bener - bener deket sama gue" Mella sudah tidak sanggup menahan air mata di pelupuknya yang sudah mati - matian menahan agar air matanya tidak jatuh cuma gara - gara cowok brengs*k kayak di depannya.

"Tapi kan gue udah nyadar kalo gue kagum sama dia mell.. dan gak cinta ke dia mell. " jelas Andre.

"Itumah masalah lo, kenapa lo harus cerita gimana lo sama dia pas gue udah gak cinta sama lo ndre" Mella pun melepas cengkraman andre yang tidak terlalu kuat.

"Lo gak inget pas lo mutusin gue kayak gitu hah?!?, lo tuh dengan seenaknya kalo bilang sekarang. Tapi lo gak tau perjuangan gimana gue mati - matian buat gak nangis cuma gegara cowok brengs*k kayak lo" dan sekarang emosi Mella benar - benar tersulut hingga ia seperti akan meluapkannya.

"Seakan - akan lo kayak gak punya hati dulu mutusin gue didepan orang banyak malu gue ndre, udah cukup lo buat gue malu di depan anak - anak. Dan sekarang lo mohon - mohon ke gue dengan gampangnya, gue gak akan mau balikan sama lo lagi ndre" tolak mella sembari meninggalkan andre.

"Mell.... " teriak andre, sepertinya mella benar - benar sudah marah besar. Andre tau itu bahkan ia sepertinya belum bisa bertemu dengan mella lagi karena takut mella akan malah menjauhinya lagi.

**

"Mell lo kenapa sih cemberut aja?" Kanya bertanya.

"Gue lagi sebel sesebel sebelnya" jelas Mella membuat Kanya heran.

"Lo sebel sama siapa sih? cerita ke gue, mungkin itu akan bisa hilangin kesebelan lo meskipun dikit sih" Tanya Kanya membuat Mella menghembuskan nafas nya dengan kasar.

"Gue tuh ya sebel sama si Andre, lo tau kan dia kan udah jadian sama si penghianat itu" jawab Mella dengan emosi yang masih ada.

"Iya gue tau mell, katanya anak - anak sih mereka udah putus mell." Jelas Kanya memberi tahu bila sahabat yang nikung Mella sudah putus dengan Andre, Kanya hanya mendengar rumor yang beredar di kelasnya. Dan sepertinya itu bukan rumor lagi tapi sudah fakta.

"Bukan gitu Nya, dia itu tadi minta balikan lagi sama gue" Mella menjelaskan dengan wajah malesnya, seketika wajah Anya (Kanya) menjadi merah padam.

"Apa lo bilang, dia minta balikan lagi sama lo. Jangan diterima mell, gue dukung lo kalo lo nolak mell. Bener - bener gila si Andre, dia udah sakitin hati lo dengan cara pacaran di belakang lo sama si Ghina lagi" Kanya benar - benar kesal dengan Andre, mentang - mentang dia sudah menjadi ketos mau sok jadi pahlawan kesiangan atau mau sok hits dan dia cuman mau jadi famous di sekolahnya.

"Ya gue nggak nerima lah Nya, yakali gue nerima dia yang udah bikin gue gamon 1 bulan. Bisa gila gue kalo balikan sama dia lagi, Nya" Mella memamerkan wajah awkward nya.

"Bener - bener tuh si Ghina, biar dia rasain karena udah jadi penghianat. Dia gak rasain jadi lo kayak gimana mell" Kanya setuju akan kata - kata Mella.

"Eh btw, lo ke rumah gue dong nanti" Mella meminta Kanya agar tidur di rumahnya, karena tidak ada siapa - siapa di rumahnya.

"Ah kapan - kapan aja deh mell, gue nanti nganter nyokap sama bokap gue ke bandara buat flight ke Jerman" jelas Kanya, seketika ekspresi Mella berubah.

"Yah" Mella hanya mendesah kecewa karena sahabatnya ini tidak bisa menemaninya dirumahnya.

"Emang nyokap ama bokap lo kemana, terus kakak lo kemana juga kok lo kayak home alone gitu sih" tanya Kanya heran.

"Lo kayak gak tau nyokap ama bokap gue aja, mereka itu udah sibuk banget soalnya perusahaan bokap gue ada penurunan atau bisa dibilang hampir bangkrut soalnya ada karyawan yang bocorin secret perusahaan bokap gue. Terus nyokap gue juga coba bantuin bokap gue yang lagi bener - bener bangkit - in perusahaan yang hampir bangkrut itu" wajah Mella berubah menjadi sedih karena ia melihat perjuangan bokapnya yang sedang ada problem.

"Apa gue minta tolong bokap gue aja biar bantu bokap lo??" Tawar Kanya dengan tulus.

"Gausah anya, nanti malah nanti ngerepotin bokap lo" Mella sungkan bila Kanya meminta bantu ayahnya itu.

"Ya gak lah, bokap gue itu kan juga sahabatan sama bokap lo juga kan?" Tanya Kanya, membuat Mella menganggukkan kepalanya.

"Tapi gue sungkan, iya gue tau. Tapi lo tau sendiri kan bokap gue kalo tahu gue cerita ini ke lo bisa - bisa gue dimarahin abis - abisan dirumah" Mella menjelaskan dengan wajah takutnya.

"Oke, tapi seenggaknya gue akan bantu lo sebisa gue deh ya" kata Kanya sembari menepuk bahu Mella.

"Iya, makasih udah jadi sahabat terbaik gue, anya" kata Mella sembari memeluk erat sahabatnya ini, Kanya pun memeluknya juga.

"Udah jangan bilang makasih, kan kita sahabat. Dalam sahabat gak ada kata makasih mell" tutur Kanya sembari menghentikan acara berpelukannya karena ia tahu,  sekarang ia menjadi pusat perhatian di kelas mereka.

"Iya" kata Mella sembari tersenyum manis.

"Lo kan tadi tanya kakak gue kemana kan, Nya??" Tanya Mella membuat Kanya salting.

"Ngapain lo salting kek gitu?, kakak gue lagi ada camping sekolah yang mungkin diadain sampe 1 mingguan. Mangkannya gue ngajak lo kerumah, kan dirumah gue gak ada kakak gue Nya cuma ada bibi aja" jelas Mella membuat Kanya malu setengah mati.

Entah saat Mella membahas kakaknya sikap Kanya jadi tidak jelas, bahkan saat Kanya bertemu dengan kakak Mella salting tak karuan. Karena terkadang kakak Mella lah yang menjemputnya di sekolah.

"Ohh" Kanya hanya ber oh ria. Mungkin ia bisa kerumah Mella kalau begitu.

"Besok aja deh ya gue ke rumah lo mell, kalo sekarang gue harus bener - bener nganter nyokap sama bokap gue ke jerman soalnya mereka lama banget di Jerman-nya" jelas Kanya, membuat Mella mengangguk paham.

"Oke, besok berarti lo langsung bareng gue atau ke rumah lo dulu buat ngambil barang lo?" Tanya Mella, Kanya pun memikirkan hal itu sejenak.

"Gue kerumah dulu, kayaknya gue besok bawa mobil deh mell. Soalnya motor gue masuk bengkel" jelas Kanya.

"Iya Nya, berarti gue ikut lo dulu ya?" Tanya Mella.

"Terserah lo itu mah" jawab Kanya.

**


Sampai sini dulu ya guys, nanti di next lagi kok (kalo banyak yang nge vote).

Oh ya.....

Don't forget for vote and comment my story okay.


See you again............

PenghianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang