rumah sakit? whats wrong with Mella and Regan??

1.5K 64 0
                                    

Happy reading guyss

I hope u enjoy this chapter :)

***

'Gue dimana anjir? Kok bau Rumah sakit banget sih. Awsshh tangan gue sakit bet yak mana ngga ada orang lagi' batin Mella sembari melihat sudah ada infus yang menempel ditangannya.

 Awsshh tangan gue sakit bet yak mana ngga ada orang lagi' batin Mella sembari melihat sudah ada infus yang menempel ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama Dinis masuk bersama Kanya dan Regan. Kanya yang melihat Mella dalam keadaan sadar pun langsung ia hampiri.

"Sorry Mel, gue lupa lu punya asam lambung. Kenapa lu pas makan ngga bilang sih ke gue..."

"Hehe.. gapapa, gue udah lama ngga makan pedes Nya. Eh sekalinya makan langsung gini hehe"

"Tolol bat lu, udah tau punya asam lambung masih dimakan juga. Kalo papa tau apalagi mama, abis lu sekarang" siapa lagi yang berani bilang begitu selain Dinis.

"Dih, yauda si. Kalo lu ngga ngasih tau mama sama papa mereka juga ngga akan tau kak" kata Mella sembari melihat ke arah infus lagi.

Mella yang sebenarnya tak tahan dengan infus yang menempel ditangannya. Bagaimana tidak, tanganya sangat gatal. Ia gemas karena tidak bisa menggaruk tanganya meskipun pelan. Bisa - bisa kalau ia menggaruk tanganya bisa sakit 3 kali lipat lagi.

"Kak, tangan gue gatel nih."

"Ya tinggal di garuk lah, apa susahnya si."

"Sakit tapi kalo di garukk"

"Yaudah di tiup aja mah kalo gatel"

"Tapi tangan gue sakit buat di gerakin jugaa"

"Manja amat sih lu, sini mana tangan lu" perintah Dinis, Mella pun menuruti perintah Dinis.

Setelah Mella mengulurkan tangganya ke arah dinis, lalu Dinis tiup pelan - pelan.

"Udah ah, gue mau ke bagian administrasi dulu. Jangan kemana - mana lu" Dinis pun beranjak dari tempat duduk menuju ruang administrasi di lantai 9.

"Iye, gimane bisa keluar kalo tangan nya aja gerak sakit. Suka gila mendadak emang si Dinis tuh" Mella berkata sesudah kepergian Dinis, Kanya duduk di sofa. Sedangan Regan? Melihat ke arah tv di dalam kamar Mella.

 Sedangan Regan? Melihat ke arah tv di dalam kamar Mella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PenghianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang