koruptor? korupsi? teacher? what happend about this?

1.3K 65 0
                                    

Happy reading guys

I hope you enjoy ya

**

"Emang lu ngitungnya dapet berapa?" Tanya Mella membuat Dinis menghitungnya lagi untuk memastikan.

"Kayaknya sih 441 jut Mel, itu sekolah lu mau bikin safari apa gimana? Duit segitu banyaknya cuman buat di puncak doang? Pelit  banget sih" kata Dinis menyindir.

"Ya ngga pelitlah geblek, gimana sih lu. Kan semua ditanggung sekolah makan juga ditanggung kok" kata Mella, Dinis hanya menyibir.

"Ya lu bayangin dong Mel, lu dapet uang sebanyak itu juga lu pasti kalap buat korupsi kan? Contohnya kayak gini, lu kalo liat sarasa pasti berakhir beli satu box sarasa kan?"

"Ya ngga bakalan korupsi lah, dan apa hubungannya sama gue liat sarasa?" Tanya Mella, membuat Dinis menarik nafasnya dalam - dalam agar ia diberi kesabaran oleh Tuhan.

"Gini gue tanya sekarang, guru - guru kalian kalo pergi keluar negri berapa kali dalam setahun" tanya Dinis, membuat Mella berfikir.

"2 kali tuh" kata Mella ketus.

"Perginya suka kemana?" Tanya Dinis sekali lagi, mungkin hari ini ia harus mempunyai kesabaran yang tinggi.

"Kemana - mana, ke eropa maybe" kata Mella membuat Dinis mengangkat satu alisnya dengan senyum devilnya.

"Tuh guru pasti gelap in uang sekolah buat liburannya geblek, gelapin uang gitu mungkin 35% biar ngga ketahuan gitu. Dan mereka dapet uang dari mana? Bisa ngajak semua staff yang ada di sekolah lu? Bahkan ngajak satu keluarga" kata Dinis menjelaskan, Mella dan Anya hanya mengangguk - anggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Iya juga sih, tapi kan.."

"Tapi apa?" Tanya Dinis memotong perkataan Mella.

"Tapi mereka kan banyak duit ngapain juga gelap in duit sekolah?" Sanggah Mella, membuat Dinis tersenyum devil ke arah Mella.

"Eh sekaya - kaya orang pasti juga kalap kalo liat uang banyak, contohnya nih koruptor. Liat aja koruptor kan kerjanya enak, dapet gajian dengan duit banyak lagi ya ngga? Nah kenapa dia bisa korupsi padahal nih duitnya banyak? Karena manusia tuh serakah, ngga ada namanya manusia tuh udah puas sama yang dia lakuin."

"Koruptor aja bisa gelapin uang negara dengan diam - diam kenapa guru lu di sekolah kaga bisa? Mangkannya jadi orang tuh kritis dong kalo berfikir, biar ngga bisa di boongin orang Mell" Lanjut Dinis memperjelas kata - katanya, membuat Mella meliriknya tajam. Dan yah Dinis memang selalu berfikiran sangat kritis bahkan jago dalam hal seperti ini.

"Iya juga ya Mell," kata Anya tiba - tiba, Anya baru tau sekarang bila Dinis orang yang pemikirannya sangat kritis.

"Kalo lu masih ngga paham apa yang gue omongin, gue akan jelasin lagi" kata Dinis, Mella dan Anya mengangguk.

"Mell, lu kalo liat sarasa gimana?" Tanya Dinis membuat Mella merasa heran.

"Ya ngga gimana - gimana, ya rasanya tuh pingin memiliki semua pulpen sarasa yang ada di gramed. Tapi apa daya gue cuman bisa beli 1 box sarasa doang, karena kalo mama liat gue ngga bakalan di kasih uang jajan lagi" jawab Mella dengan wajah sedikit cemberut.

"Nah kayak gitu, ingin memiliki semuanya itu sama aja kalap. Dan kata lu tadi cuman bisa beli sebagian doang kan? Nah ya sama aja kayak koruptor, dia juga pingin buat dapet uang banyak. Tapi dengan cara nggelapin uang negara nya sebagian doang, mereka punya tak tik buat nggelapin uang negara. Tapi pada akhirnya mereka ketahuan juga kalo udah nggelapin uang negara." Kata Dinis.

"Iye.." tanggap Mella, kakak nya memang selalu begini. Pemikirannya selalu kritis dan juga sering debat dengan Mella, Mella sering kalah debat dengan Dinis.

"Mell, Nya gue mau ke kamar dulu ya. Ngantuk pengen tidur nih" pamit Dinis, dan diangguki oleh Mella dan Anya. Setelah itu Dinis berlalu dari hadapan mereka dua menuju pintu tengah, tau kan?.

Setalah Dinis sudah masuk ke kamar, saatnya Mella dan Anya ngerumpi bareng.

"Nya, Ghina tuh pernah cerita apa aja sih sama lu?" Tanya Mella penuh harapan.

***

Hey apakabs semua?..

Kenapa Mella nanya ke Anya dengan penuh harapan ya guys?..

Stay tuned di story ini, masih banyak kelanjutannya.. meskipun agak mager sih buat publish... oh iya makasih ya yang udah comment hehe, jadi malu wkwk. Maaf ya kalo ceritanya sedikit amburadul, masih pemula soalnya.

Yaudahlah segini dulu chit chat nya...
Don't forget to vote, comment, and share yes.

Sekian dari ajeng
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

PenghianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang