Happy Reading pembaca gemoyku
Enjoy ya
***
Devan mendekatkan dirinya ke Mella, Mella yang melihat Devan mendekat pun tiba - tiba dirinya Freeze. Matanya hanya mengamati Devan yang kini sedang tersenyum ke arahnya, Mella benar - benar tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
terdengar bunyi 'ceklek', Setelah terdengar bunyi itu Devan segera menjauhkan dirinya dari Mella.
"Kebiasaan, kalo naik mobil suka ngga pake Seatbelt" kata Devan tersenyum ke arah Mella, Mella yang baru sadar hanya menutup wajahnya.
"Ya namanya juga lupa" Kata Mella. Devan pun mengacak - acak rambut Mella.
"ih berantakan tau," Devan menancapkan gas karena sedari tadi ia berhenti di putaran Perumahan.
***
"Hoamm.." Kanya yang baru bangun mengeliat.
'Mella kemana anjir, kok kamar sepi' Batin Kanya, yang tidak melihat keberadaan Mella.
Kanya mempunyai inisiatif untuk turun ke dapur. Tetapi sebelum itu ia menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Setelah itu, Kanya berjalan turun tangga menuju ke Dapur. Saat Kanya sudah berada di dapur ia melihat Bibi sedang melihat kearah handphone-nya.
"Bi, Mella kemana ya?" Tanya Kanya, Bibi menoleh.
"Oh non Mella, tadi keluar sama den Devan, non" Jawab Bibi, Kanya menaikkan alisnya. Ia masih belum sadar 100%.
"Sama Devan bi? kemana?" Tanya Kanya, karena kekepoannya.
"Biasa mau PDKT lagi non haha" kata Bibi sembari tertawa, Kanya hanya mengangguk.
"Bi, kok di atas rame ya?" Tanya Kanya, karena Kanya merasa di kamar sebelah sangat ramai. Karena saat Mella membuka pintu untuk Regan dan kawanannya, Kanya sudah tertidur pulas.
"Maksud non rame? di kamar den Dinis?" Tanya Bibi, Kannya mengangguk sekali lagi.
"Ohh.. temen - temen den Dinis pada dateng non" Jelas Bibi.
"Ohh gitu" Kanya hanya ber - oh ria saja.
"Non, makan dulu itu di meja makan" Kata Bibi, Kanya mengangguk.
"Iya bi, makasih" kata Kanya berjalan menuju meja makan.
***
"Nis..." Panggil Bara, Dinis menoleh ke arah Bara.
"Apaan?"
"Laper gue" Kata Bara sembari memegangi perutnya.
"Ya tinggal turun lahh bege, noh dibawah banyak makanan" Kata Dinis, sebenarnya Bara berniatan untuk mengajak Dinis ke bawah menemaninya mengambil makanan. Tetapi sepertinya Bara sudah peka bila Dinis sedang mager.
"Lu pada ngga laper?" Tanya Bara. Jonas, Dinis, Regan, Hendery menggeleng pertanda tidak lapar. Yang mengangguk hanya Yuta seorang.
"Laper si, yaudah Yut kebawah sama gue" Ajak Bara, Yuta pun berdiri mengikuti Bara dari belakang. Karna bisa dibilang Yuta tidak terlalu sering main di rumah Dinis.
Saat mereka sampai, Bara berhenti sejenak. 'kok kayak tau ya nih cewek tapi siapa ya? kok gue lupa' batin Bara heran karena ia merasa tak asing dengan orang di depannya ini.
"Kenapa Bar? ada yang ketinggalan?" Bara menggeleng, Bara mengisyaratkan 'itu' agar Yuta juga melihatnya. Tetapi Yuta tidak menangkap apa yang dimaksud Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghianatan
Ficção Adolescente"Mell.. " panggil Andre sembari menahan tangan Mella. "Apaan lagi sih?? Gue udah muak sama lo ya ndre" Mella pun mencoba tidak tersulut emosi lagi. "Gue masih sayang sama lo, gue minta kita balikan lagi" pinta Andre. "Tuh mulut enak banget kalo n...