The Regret?

5.2K 162 8
                                    

Happy Reading Guyss...

***

"Anya lo tau Devan kan?' Tanya Mella. Membuat Kanya menaikkan salah satu alisnya.

"Iya gue tau lah Mell, emang kenapa sama dia?" Jawab Kanya heran.

"Gue tadi disapa sama dia" kata Mella dengan wajah yang awkward.

"Lah terus lo sapa balik kan?" Tanya Kanya membuat Mella menganggukkan kepalanya.

"Yaiyalah orang dia nyapa duluan, ya gue nyapa balik lah" kata Mella.

"Jarang - jarang Devan kayak begitu sama lo" kata Kanya.

"Ah gue seneng banget" kata Mella sembari tersenyum gaje.

"Eh tapi kayaknya si Devan kayak masih suka sama lo deh mell." Karena Kanya merasa bila mantan Mella masih cinta sama Mella.

"Biasa aja kali, eh nanti jadikan?"

"Yailah daritadi kayaknya lo nanyain begituan mulu deh, iya gue jadi kok. Kayaknya lo gak yakin gitu sama gue kalo jadi kerumah lo" Kanya kesal, karena dari tadi Mella menanyakan hal itu saja.

"Kan gue takut kalo lo gak jadi ke rumah gue" Mella hanya memastikan saja, bukan mau membuat Kanya kesal karenanya.

"Kan kalo misalkan gue gak jadi, gue bisa kapan - kapan kok ke rumah lo mell. " jelas Kanya.

**


"Tet...... tett....... tett..... "
Bell sekolah pun berbunyi. Menandakan waktu pulang tiba.

Anak - anak kelas langsung berhamburan tak karuan tapi jelas tujuan nya, yaitu pulang. Termasuk Mella dan Kanya.

"Ayo Nya" ajak Mella.

"Iya - iya bentar jangan ditarik - tarik gini dong kan sakit jadinya mell" protes Kanya, Mella pun langsung tidak lagi menarik - narik Kanya.

"Lo bawa mobil kan?" Tanya Mella.

"Iya gue bawa kok" jawab Kanya.

Mereka pun menuju parkiran sekolah. Kanya langsung menuju mobilnya dan membuka kunci mobilnya.

At Car.

"Ini kerumah gue dulu kan ya??" Tanya Kanya.

"Yaiyalah sesuai perjanjian kemaren Anya" kata Mella.

"Yaudah let's go!?" Kata Kanya.

Merekapun berlalu dari parkiran sekolah untuk menuju rumah Kanya terlebih dahulu.

Setelah 15 menit...

"Rumah lo kok kayak gak ada siapa - siapa sih Nya?" Tanya Mella heran.

"Ada kok, cuma ada bibi aja. Kalo pak Ujang lagi dikampunya, anaknya sakit" jelas Kanya, sembari mematikan mesin mobilnya.

"Oh, berarti lo ke rumah guenya lama yaya?!" Mella memohon ke Kanya. Lalu turun dari mobil Kanya.

"Ya selama gue betah disana sih mell" jelas Kanya. Memasuki rumah duluan.

"Assalamualaikum" Kanya dan Mella salam, meskipun dirumah ada orang apa enggak kita harus salam. Dimanapun kita berada tepatnya.

"Waalaikumsalam" jawab seseorang paruh baya siapa lagi kalau bukan bibik.

"Bik, mama telfon gak tadi?" Tanya Kanya sembari naik ke tangga menuju kamarnya, lalu diikuti oleh Mella.

PenghianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang