they want to know information about her? & about them in the past?

1.1K 47 0
                                    

Happy Reading

Enjoy yaa

***

Esok harinya..

"Mell, gue mau berangkat sekolah dulu. Ada simulasi unbk jadi gue ngga bisa nemenin lu hari ini, mungkin jam 10 an dah pulang gue" pamit Dinis, Mella yang mendengar itu hanya cemberut.

"Jangan cemberut lu, tuh ada Regan. Lu ntar ditemenin Regan"

"Lha kok Regan? Dia ngga sekolah apa?" Tanya Mella heran.

"Gue ngga tau, tanya aja sendiri sana. Udah gue mau berangkat dulu" kata Dinis sembari mengacak - acak rambut Mella lalu ia pergi meninggalkan kamar inap Mella menuju sekolahannya.

"Gan?" Panggil Mella, Regan yang merasa di panggil namanya kini pandangannya beralih ke Mella.

"Iya? Apa mell? Lu butuh sesuatu?" Tanya Regan.

"Ahh enggak, gue mau tanya. Napa lu ngga sekolah hari ini?" Tanya Mella membuat Regan tersenyum kecil.

"Gue pengen aja libur sehari, kenapa emang kok lu tanya gitu?" Tanya Regan, Mella pun menggelengkan kepalanya.

"Nggapapa gue cuma tanya, oh iya Kanya mana?" Mella bertanya sekali lagi.

"Dia tadi sebenernya mau pamit ke lu, cuman lu tidurnya pules banget. Dia ngga tega kalo sampe ngebangunin lu jadi dia ngga sempet pamit" jawab Regan.

"Dia pulang?" Regan hanya mengangguk.

"Iya, btw mell kalo ada apa - apa ngomong ke gue ya" pesan Regan, Mella pun mengangguk paham.

***

Author pov.

"Woy Kanya" Kanya yang merasa dipanggil berhenti sejenak lalu menoleh ke arah sumber suara tersebut dengan malas.

Kanya tau itu suara siapa, bahkan ia muak.

"Nya, gue denger Mella masuk rumah sakit? Bener ngga tuh infonya?" Tanya seseorang, yah mungkin bisa kalian tebak lah.

"Eh gue ngga salah denger nih? Lu tanya hal macam ginian? Buat apa lu nanya? Emang penting ya buat lu pribadi?" Kanya menanyakan dengan raut wajah heran.

"Bukan gitu Nya, gue sebenernya sedih denger kalo Mella masuk Rumah sakit"

"Sedih? Bisa - bisanya lu sedih sama orang yang lu khianatin dulu? Lu sebenernya manusia apa bukan sih hah? Ngga ada malu sama sekali lu bilang sedih." Kanya semakin gimana gitu.

"Tapi Nya, Mella juga sahabat gue" Kanya mendengar itu shock dan ngga percaya apa yang barusan ia dengar.

"Eh wait? Apa gue ngga salah denger nih? Sahabat? Oy sadar diri dong lu, mana ada sahabat nikung sahabatnya sendiri. Udah lah gue capek ngomong sama lu"

"Nya, please lah. Gue mau minta maaf ke lu sama Mella" kata Ghina, Kanya yang mendengar itu segera meninggalkan Ghina.

Kanya sebenarnya juga ada rasa kasihan dan rasa ingin bunuh tuh orang. Ya gimana engga, coba kalian jadi Kanya. Ia juga kasihan melihat ex sahabatnya seperti itu, dan mulutnya pengen aja julid in si Ghina.

PenghianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang