PART 6

11.1K 275 0
                                    


Aku menatap layar laptop sambil jari-jari lentik nan manja ini loncat dari huruf satu ke huruf yang lain di Keyboard. Membuat dari huruf ke kata, kalimat lalu paragraf yang berbaris baris memenuhi kertas. Aku sedang mencicil tugas makalahku, walaupun masih seminggu lagi deadlinenya, tapi aku tidak punya waktu mengerjakan kalau tidak aku cicil setiap ada waktu luang.

Hari aku datang ke kampus lebih awal karena aku bisa pulang kerja lebih cepat malam ini. Sepertinya aku beruntung hari ini, setelah kemarin aku mangkir kerja dan yakin kalau hari ini akan kena omel Pak bos, rupanya semua itu tidak terjadi karena pak bos mendadak keluar kota, jadi kantor seakan menjadi surga dalam sehari. Damai dan tenaaaang.

Hampir setengah jam. Aku sudah duduk dikelas sambil mengerjakan makalah, mahasiswa yang hadir juga belum banyak, baru satu dua orang yang pada sibuk sama gadget masing-masing. Aku abaikan keberadaan mereka dan fokus sama tugas makalahku.

Ga lama suara-suara yang ga asing mengema seketika.

"Taaaataaaaa" dari depan pintu Tami memanggilku dengan kerasnya.

Aku dan mahasiswa lain menutup telinga akibat polusi suara yang dihasilkan oleh teriakan Tami barusan.

"beriiiisiiik" pekikku

Wajah Tami keliatan bahagia kayak baru dapat undian mobil dari bungkus pasta gigi. Dia berlari menghampiriku dengan mata berbinar-binar. Ga salah lagi, ini anak sedang jatuh cinta. Dejavu saat pertama dia kenal Ryo juga begitu ekspresinya.

Tami duduk di sebelahku. Aku mengabaikannya dan kembali mengetik tugasku sebelum dosen datang.

"Taaaa" panggilnya bernada manja

"apaan ? sibuuuk nih aku, ga liat" kataku

"Taaa..." panggilnya lagi masih dengan nada manjanya, sambil mengoyang-goyangkan tubuhku.

Aku akhirnya menyerah, menutup laptopku dan meladeni salah satu kampret Girl ini.

"iyaa. Iyaa apa.. apaan" kataku bertanya

"Yudaaaa Taaaa" katanya dengan girangnya

"pelan-pelan kenapa ceritanya, kenapa iya kenapa?" kataku

"makasih yah, kamu beneran ngenalin aku ke Yuda" kata tami, lalu memelukku dengan eratnya.

"oh... iya. Sama-sama, kamu udah chat sama dia" kataku

"udaaah... kayaknya dia juga suka deh sama aku Ta" kata Tami dengan PD nya.

Aku terdiam, Aku jadi mengingat kembali perkataan Yuda semalam. Aku berharap Yuda beneran tulus ngedeketin Tami.

"Kenapa ta, kok bengong" tanya Tami, menyadarkanku dari lamunan.

"ohh engga kok, semoga lancar PDKT nya sama Yuda, semalem sih dia bilang kamu cantik pas aku tunjukin foto kamu" kataku

"iyaa, aahh senengnya" tami kegirangan.

"tapi tam... " kataku ga jadi ngomong

"tapi tam apa?" Tanya Tami

Aku menatap Tami sambil mencoba tersenyum

"engga kok, ga ada apa-apa" jawabku

Maaf yah Tam, lebih baik kamu ga tau soal semalam.

"ihh apaa...." Tami penasaran, dia mukul-mukul ringan tubuhku.

Gagal fokus ke Tami, aku terbelalak ketakutan akan kehadiran Yuna.

"khaaaa Yunaaaa" ujarku saat melihat yuna berdiri di depan Pintu dengan memasang wajah penuh amarah. Aura pembunuh telah menguasainya. Entah siapa yang akan dia bantai malam ini tapi yang di tatap dan di tuju mata tajamnya adalah aku.

SANG MANTAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang