----Happy Reading ^_^ ---------
Aku menempelkan telapak tanganku kedahiku. Masih ku rasakan panas. Demamku belum juga turun. Sepertinya obat semalam engga manjur sama sekali. Aku malah semakin merasa demam, hidungku mulai meler, mataku terasa pedih dan tenggorokanku sakit. Aku terbaring dari semalam dan belum beranjak kemanapun sejak pagi tadi. aku mutusin buat ga masuk kerja, mungkin Mira sekarang lagi panik nyariin aku karena handphoneku yang masih mati.
Maaf Mira, hadapi pak bos sendiri yah. Semangaat...
Aku akhirnya mencoba bangkit dari tempat tidur, duduk sebentar lalu turun dari tempat tidur. Aku menghampiri kotak obat dan mengambil satu kapsul lagi obat pereda demam. Ku tegak segelas air putih sampai tandas.
Perutku mulai kelaparan, untuk kedua kalinya aku kesal karena handphoneku harus mati. Kalau handphoneku hidup setidaknya aku bisa minta Yuna atau Tami datang dan bawain makanan. Atau bisa juga aku pesan delivery. Kalau seperti ini, aku harus kuat-kuat jalan keluar kosan untuk beli makan.
Aku pakai sweater yang mengantung di pintu lemari bajuku. Menguat-nguatkan diri untuk jalan keluar. Tapi baru berjalan lima langkah dari pintu kosan, mataku terasa kabur bayang-bayang benda didepanku mendadak jadi banyak. Kepalaku berat dan badanku terasa melayang. Bukan gempa bumi kan.
Dan "bruuug" aku ambruk dan hilang kesadaran.
***
Aku membuka mataku.. ku berusaha melihat sekitar, memastikan kalau aku belum pindah alam.
"udah sadar Dek" terdengar suara yang belum ku hapal betul. Aku menoleh kearah sumber seruan tersebut.
Mataku kabur. "kaca mataku" ucapku meraba-raba keberadaan kacamataku
"ohh... ini" orang yang ternyata Bu kos itu memberikan kacamataku.
Ku ambil kaca mata dari tangan bu kos dan segera ku pakai
"ohh.. ibuu" kataku dan bernafas lega.
"syukurlah sudah sadar, kemarin kamu pingsan di depan kosan. Ibu langsung bawa kerumah sakit, untungnya dokter bilang ga terjadi apa-apa, cuma demam katanya" Ibu kos menjelaskan kejadian kemarin.
"kemarin bu?" tanyaku, tidak percaya kalau ternyata hari sudah berganti. Itu artinya aku ga sadar seharian.
"iya, kemarin"jelasnya
"makasih yah bu udah mau repot-repot bawa saya kerumah sakit" kataku merasa tak enak pada bu kos.
"iya sama-sama dek, cepat sembuh yah"kata bu kos dengan senyum mengembang.
Ibu kos kemudian pulang, karena harus mengurus kewajibannya yang lain. Aku masih harus terbaring sampai kantong cairan infus yang tinggal separo itu habis. Setelah habis cairan infus, aku baru diperbolehkan pulang.
***
Sebelumnya, sepulangnya dari rumah sakit, aku mampir terlebih dahulu ke toko hp untuk beli chargean baru. Firasatku ga enak, aku udah dua hari ngilang tanpa kabar. Minimal Mira dan dua kampret pasti nyariin.
Sesampainya di kosan aku buru-buru langsung cas hp. Dan benar saja saat menyala hpku langsung diserbu ratusan notifikasi. Mulai dari panggilan masuk, sms, bbm, wa, sampai inbox fb. Ga lama dari menyalanya handphoneku, panggilan dari Yuna masuk.
"hallo" kataku
"ya ampuun kamu kemana aja sih, dimana sekarang?" tanya yuna kedengeran bernada panik

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MANTAN (COMPLETED)
Short StoryKarena Melupakan Mantan ga semudah Tata mendapatkan Pria tampan dan mapan. ini adalah sepenggal cerita tentang Tata, Mantan dan Pria Mapannya