PART 13

8.2K 285 4
                                        

------SELAMAT MEMBACA--------

.........Suka sama ceritanya ? jangan lupa votment yah..

............ARIGATOU............



Aku mencoba membuka mataku yang rasanya kayak dikasih pemberat. Ku raba-raba meja dekat ranjang mencari kaca mata. Bagi kami kaum bermata empat alias manusia berkaca mata, hal pertama yang di lakukan setelah bangun tidur bukan langsung mandi dan gosok gigi tapi nyari kaca-mata dulu.

Alasanku memaksa membuka mata dan bangun adalah karena sejak tadi pintu kosanku terus di gedor-gedor sambil suara-suara seruan memanggil namaku berulang-ulang.

Aku mengucek mataku beberapa kali sebelum akhirnya memakai kaca-mata lalu berjalan dengan malas untuk membuka pintu.

"Ta..." seru Yuna dengan wajah manyun

"ya ampun Na, masih jam 6 pagi ini, hari minggu lho ini, aku masih pengen tidur" keluhku setelah tau makhluk penganggu di hari minggu ini rupanya Yuna.

"ya udah aku temenin tidur lagi deh, yang penting aku ada temennya" kata Yuna memelas

Aku mendengus agak kesal.

"ya udah, masuk... "kataku

Aku lalu menarik badan kesamping pintu, memberi jalan Yuna untuk masuk.

Aku ga pernah nawarin minum atau makan kalau yang datang Yuna. Soalnya dia kalau datang pasti bawa dua plastik putih gede dari minimarket dan isinya minuman dan makanan.

"aku bete Ta, masa pacar aku keluar kota naek gunung sama temen-temennya, padahal hari ini anniversary kita. Kesel aku..." keluhnya dengan muka bete.

Yuna lantas ngebanting dua plastik ditangannya ke lantai. Dari ekspresinya Yuna emang keliatan kesel dan bete banget.

"parah banget...mau duduk dimana, hooam?" sahutku sebelum akhirnya nguap.

Aku menanyakan mau duduk dimana. Karena biasanya kalau ada Tami, kita ngerumpul di dalam kamar. Tapi kali aku ngasih opsi Yuna mau duduk diruang tengah apa di kamar.

"disini aja..." Yuna milih diruang tengah dimana dia masih berdiri

"ya udah duduk, siapa tau emosinya berkurang kalau udah duduk" kataku yang udah duduk duluan.

"iya.." Yuna terus duduk.

"oh yah itu, makanan" kata Yuna nunjuk dua plastik dilantai yang tadi dia banting.

"iya udah tau.."kataku lalu bangkit dari duduk dan mungutin makanan dan galeng minuman yang keluar-keluar dari plastiknya.

"nih..." kataku sambil nyodorin minuman kaleng ke Yuna

"iya makasih.." sahutnya.

Entah aneh rasanya Yuna bilang makasih. Soalnya minuman ini kan dia yang bawa.

Yuna ngebuka penutup kalengnya, terus negak isinya sampai habis. Dia masih keliatan emosi walaupun udah duduk dan udah minum. Aku cuma nelen ludah dan menghela nafas melihatnya

"terus yah si Tami, diajak keluar malah udah ada rencana kencan sama Yuda. tambah kesel aja aku" katanya Terus ngeremuk kaleng minuman yang isinya udah habis tadi sampe jadi gepeng.

Aku jadi merinding. Aku mikir dia ngebayangin kaleng itu pacarnya atau si Tami.

"sabar Na, sabar.. mereka yang punya pacar emang selalu ngilang kalau hari minggu. Kamu juga biasanya gitu kan.."kataku menenangkan sekaligus mengingatkan.

SANG MANTAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang