15. Beliin Chiki Buat Steffi

6.5K 293 3
                                    

Terlalu lama Arvin libur, Arvinpun harus belajar lebih keras. Waktu untuk bermain dengan Steffani berkurang, tidak hanya dengan Steffani tapi juga dengan teman-teman yang lain. Arvin cukup lelah karena tugasnya yang menumpuk. Terkadang Ayra membuatkannya teh, membawakan makan kalau ia sudah lupa makan. Dhirga juga sekarang disibukan dengan pekerjaan sebagai dokter.

Arvin yang selesai mengerjakan tugas, membuka line untuk mengirimkan pesan singkat ke Steffani.

Pacar
WOIII..

Beibi
KENAPAAAAA???

Pacar
Aku mau ke rumah.

Beibi

Emang tugas kamu udah selesai?

Pacar
Udah. Hari ini mau jalan ga?

Beibi
Pacaran di rumah aja. Kasihan kamunya nanti kecapekan.

Pacar
Oke, aku otw ya.

Beibi
Hati-hati ya

Arvin menaiki motornya menuju rumah Steffani. Tapi sebelumnya, ia pergi ke Indomaret untuk membeli makanan ringan. Ia membeli yogurt, twister, lemonia, lays, dan makanan yang bermerk CHIKI rasa keju.
Setelah membayar, ia pergi ke rumah Steffani. Di perjalanan ia lebih berhati-hati semenjak kecelakaan waktu itu.

Sampai di rumah Steffani, Arvin bersalaman dengan Tika, lalu membawa beberapa belanjaan ke kamar Steffani. Ia membuka pintu kamar Steffani, dan memperlihatkan Steffani yang sedang di depan meja belajar, dan kucing yang dibeli Marcello berada di kasur Steffani.

"wihh, bawa makanan." Steffani langsung menghampiri Arvin dan mengambil plastik itu.
Makanan pertama yang ia ambil adalah twister. Ia sangat menyukai rasa vanilla.

"ngerjain apa?" Tanya Arvin sambil memangku kucing.

"tugas, tapi udah mau selesai."

"mending selesaiin dulu, aku mau numpang tidur ya."

"sana tidur," Steffani berjalan ke meja belajarnya sambil membawa cemilannya. Arvin tidur di kamarnya dengan wajah yang kelelahan.

Steffani segera menyelesaikan tugasnya karena ingin masak sesuatu untuk Arvin. Butuh setengah jam untuk menyelesaikan tugas itu. Steffani menatap wajah Arvin sebelum ia ke dapur. Ia mengusap rambut Arvin dengan senyum di wajahnya.

Tampan. Satu kata dibatin Steffani.

Ia meminta mamanya, untuk membantunya memasak sayur capcay. Ia juga sudah lama tidak memakan sayur. Karena mencium wangi masakan, Arvin membuka matanya. Ia tidak melihat Steffani.

Arvin mencuci wajahnya di wastafel depan kamar Steffani. Setelah itu ia ke dapur menghampiri Steffani dan Tika yang sedang menuang masakan.

"tante, maaf ya Arvin ketiduran." Ucap Arvin.
Tika tersenyum lembut, "ga papa. Ayo makan."

Mereka duduk di ruang makan, mengambil nasi dan sayur yang telah dibuat. Arvin memuji masakan itu, ia jadi rindu pada Gray.

"enak banget tan." Ucap Arvin.

"siapa dulu yang masak... Tuh sebelah kamu."

Steffani jadi salah tingkah karena ditatap Arvin. Tangan Arvin mencubit pipi Steffani, "sering-sering masak. Biar ga kaget pas jadi istri aku nanti."

Better With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang