26. Telat Melamar

4.6K 265 9
                                    

Lusanya mereka kembali ke Jakarta. Mereka berpisah di villa tersebut. Arvin dan Steffani pulang bersama lagi. Keduanya berusaha menghilangkan rasa canggung saat hanya berdua.

"Minggu depan Lina resepsi." Ucap Arvin.

"Dia ngundang aku juga?"

"Iya. Kamu datang bareng aku ya."

Steffani mengangguk sambil tetap memainkan hpnya. Arvin menengok ke Steffani dan hanya melihat gadis itu mengetik pesan.

"Chatingan sama siapa sih?" Tanya Arvin.

"Temannya ka Cello."

"Cowok?"

Steffani mengangguk, "kira-kira nyampe Jakarta jam berapa ya?"

"Jam limaan mungkin? Kenapa?"

"Mau ketemuan sama ka Derry."

"Oh."

Arvin kembali fokus ke jalan. Jujur saja dia cemburu dengan lelaki yang akan bertemu dengan Steffani. Mata Steffani terus memandangi hp nya dan tidak mengobrol dengannya.

"Nanti kita langsung ke mall aja ya. Anterin aku ketemu temannya ka Cello." Ucap Steffani.

"Ga bisa. Aku ada janji." Jawab Arvin dengan genggaman yang sangat erat distir mobilnya.

"Sebentar aja. Lagian kamu kan baru pulang masa langsung ngurusin kerjaan?"

"Ga bisa."

Steffani mengerucutkan bibirnya karena Arvin tidak bisa menemaninya. Hanya suara radio yang ada diantara mereka. Steffani hanya bisa memejamkan matanya karena tidak ada bahan obrolan dengan Arvin.

Saat sudah masuk Jakarta, Steffani membuka matanya, lalu meminum air yang ada di pintu mobil. Ia menengok ke Arvin yang serius menatap kemacetan.

Aku harap macetnya lama. Batin Steffani.

Kemacetan itu hanya sebentar saja, Arvin melajukan mobilnya menuju mall yang dimaksud Steffani.

"Kamu ikut aja ya. Sekalian makan."

"Aku ga mau ganggu waktu kamu." Ucap Arvin, lalu mobilnya berhenti dan membuka kacanya untuk diperiksa.

Mobil itu melaju dan berhenti di depan pintu masuk mall. Steffani menatap Arvin yang masih memandang lurus ke depan.

"Vin,"

"Barang kamu aku antar langsung ke rumah."

Tidak ada jawaban dari Arvin, yang terdengar adalah suara kunci dibuka. Steffani menunduk dan keluar dari mobil itu. Ia menatap perginya mobil Arvin dari hadapannya.

Steffani pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mencuci wajahnya. Setelah itu, ia pergi ke sebuah tempat makan untuk menemui Derry.

'Vin, kita ketemu di tempat makan biasa ya. Lo dimana?'

'Kebetulan gue di tempat yang sama. Ya udah gue parkirin mobil dulu.'

Arvin memarkirkan mobilnya di mall itu, dan menemui temannya. Ia berjalan di dalam mall itu menuju tempat makan yang dimaksud temannya.

"Nah. Itu dia." Ucap Derry.

Steffani mendongak ke orang yang berdiri disebelah kirinya. Ia tersenyum melihat orang yang dimaksud Derry adalah Arvin.

"Ini yang gue bilang Vin. Cantik kan?"

"Kok ka Derry kenal Arvin?" Tanya Steffani.

Better With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang