20. Happy New Year

5.6K 249 6
                                    

Tahun baru akan datang besok. Steffani, Arvin, Marcello, Venya, Naufal, dan Ayra pergi berlibur ke Yogyakarta. Sedangkan orang tua mereka memiliki acara masing-masing, yaitu berkumpul bersama keluarga besar. Sebenarnya rencana awal mereka adalah bakar-bakar di rumah Arvin, tapi mereka membatalkan itu, karena Dhirga juga ingin berkumpul dengan orang tuanya.

Liburan mereka memang tanpa orang tua, tapi yang dewasa bisa diandalkan. Ayra memesan tiga kamar, kamar satu untuk ia dan Naufal, kamar dua untuk Venya dan Steffani, kamar tiga untuk Marcello dan Arvin.

Mereka pergi ke Yogyakarta menggunakan kereta, dan memakan waktu sekitar 8 jam perjalanan. Duduknya bersama pasangan masing-masing. Seperti biasa kalau mereka sedang naik kereta, Steffani dan Arvin jarang berada di tempat duduk mereka.
Arvin dan Steffani pergi ke restorasi untuk memesan coklat hangat, dan tidak lupa nasi goreng kesukaan mereka. Tapi sekarang, mereka hanya membelu satu nasi untuk dimakan berdua karena membawa bekal.

"Vin, makan di tempat kita aja yuk."

Arvin mengangguk, ia membawa gelas coklat, dan Steffani membawa nasi gorengnya. Saat mereka kembali, banyak orang yang memilih tidur. Mereka makan bersama, sambil menunggu coklatnya hangat.

"ya ampun, kan udah bawa bekal." Ucap Marcello.

Ayra dan Naufal menengok,
"hahahahaha, mereka lagi proses gendut kayanya." Ucap Naufal.

"sini kalau mau." Suruh Steffani.

"abisin aja, tapi nanti bekalnya juga harus abis ya." Suruh Ayra.
Mereka mengangguk, dan melanjutkan makan nasi goreng.

Marcello dan Venya menonton film dari hp Venya. Kepala Venya bersandar dibahu Marcello, "dari tadi filmnya ngagetin banget."

"hahahahaha, sans sist, woles. Ada pangeran tampan dan pemberani."

"yee..."

Marcello tersenyum, dan menaruh kepalanya diatas kepala Venya yang sedang bersandar. Sesekali tangannya memainkan pipi Venya.

Sedangkan pasangan yang sudah menikah, menikmati pemandangan yang ada di luar jendela. Ayra duduk sila lalu menghadap ke Naufal. Ia menyandarkan dahinya di bahu Naufal.

"kamu mau tidur?" Tanya Naufal.

Ayra mengangguk, Naufal merangkul Ayra, kepala Ayra berubah menjadi di dada Naufal dengan tangannya yang melingkar diperut Naufal.

***

Sampai di hotel, mereka langsung merebahkan diri mereka. Steffani yang tidur bersama Venya, mengobrol tentang Marcello. Venya yang banyak kepo sebenarnya, dan Steffani menjawabnya dengan jujur.

"Marcello itu kalau di rumah gimana, Stef?" Tanya Venya.

"sebenarnya dia baik, tapi terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Tapi, tetap ok kok kalau lagi dibutuhin."

Venya mengangguk. Steffani duduk mendekat ke Venya.
"kapan nikah??"

Venya tertawa, "hahahahaha... Masih mau jalanin yang sekarang dulu. Udah ah, kakak mau mandi."

"ya udah deh. Aku mau nyamperin Arvin ya."

"iya, tapi jangan lama-lama. Nanti kan mau nyari makan di luar."

"siap ka.. Bye ka.." Steffani keluar dari kamarnya, dan menghampiri kamar Arvin. Ia mengetuk pintu itu, pertama Marcello yang keluar, lalu Arvin menyusul.

"keluar yuk." Ajak Steffani.

"eh, mandi dulu." Suruh Marcello.

"gantian. Ka Cello mandi duluan. Bye.." Ucap Steffani lalu pergi bersama Arvin.

Better With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang