Steffani bangun di pagi hari dan mengecek hp Arvin. Melihat tidak ada pesan masuk dari Arvin, ia pun memutuskan untuk ke toko bunganya. Bayangannya semalam mungkin terlalu indah. Steffani beranjak ke kamar mandinya.
Setelah siap, ia ke dapur untuk mengambil roti, dan pamit untuk pergi. Saat ingin mengeluarkan mobil, Arvin datang dengan mobilnya dan mencegat Steffani.
"Kamu mau ke mana?" tanya Arvin.
"Ke toko bunga."
Arvin membuka pintu mobil Steffani, "kan aku udah bilang, hari ini pergi sama aku."
Steffani turun dari mobilnya, dan mereka masuk ke rumah karena Steffani menyiapkan pakaian yang akan dibawa. Mereka pamit untuk pergi. Arvin mengajak Steffani ke Bandung. Arvin ingin mengajak Steffani berlibur di Bandung. Mereka mampir ke minimarket untuk membeli cemilan, lalu kembali berangkat menuju Bandung.
"Kamu tadi udah makan?" tanya Arvin.
"Belum."
"Ya udah, di rest area aja ya? Kalau lapar makan dulu yang tadi beli."
Steffani mengubah duduknya menjadi sila, lutut kirinya bertumpu di pintu mobil. Ia mengambil chiki dan membukanya. Setelah menyuap, dia menyuapi Arvin.
"Kamu bawa sepatu ga?" tanya Arvin.
"Bawa." sambil menengok ke belakang.
"Ganti aja."
"Nanti aja. Kamu ga kerja hari ini?"
Arvin tetap fokus ke depan sambil mengendalikan stir mobil, "kalau aku kerja, aku ga disini."
"Maksud aku, emang diizinin sama bos kamu?"
"Aku bosnya."
Steffani sangat terkejut mendengar itu, "serius?? Kamu bos di cafe itu?? Yahh, coba dari dulu aku tahu."
"Kenapa kalau tahu dari dulu?"
Steffani menengok dan mendekat ke Arvin, "aku minta gratisan. Hehehehehe..."
"Aku gratisin, tapi kamu bersihin cafe dulu. Hahahahaha..."
"Jahat."
Steffani mengeluarkan hp lalu memainkannya, ternyata itu adalah akun Arvin. Dia memberikan hp itu ke Arvin.
"Hp aku mana?"
Arvin memberikan hp Steffani. Perempuan itu memainkan hpnya, karena bingung mencari obrolan. Saat berada di perbatasan, Arvin membelokan mobilnya ke rest area untuk istirahat.
Steffani pamit ke toilet, Arvin juga pergi ke toilet. Setelah selesai, Steffani menunggu Arvin di depan toilet. Hp nya berbunyi dan ternyata Arvin sudah di restoran. Saat ia memasuki restoran, ia melihat Arvin mengobrol dengan perempuan. Steffani menghampiri mereka sambil berusaha untuk tidak cemburu.
"Stef, mau makan apa?" tanya Arvin.
"Nasi goreng aja."
"Masih ingat Lina? Dia mau makan bareng. Ga papa kan?"
GA BOLEH! Batin Steffani.
"Ga papa. Aku nunggu disana ya." Sambil menunjuk satu tempat duduk.
Setelah mendapat persetujuan dari Arvin, ia pergi ke tempat duduk itu dan memainkan hpnya.Hatinya sedang tidak baik melihat perempuan yang pernah menyukai Arvin, mungkin masih menyukai Arvin. Saat Arvin datang, Steffani masih diam dan memainkan hpnya. Ia tidak mau berbicara, ia membiarkan mereka berdua yang berbicara.
Makanan datang, Steffani langsung menyantapnya tanpa mengeluarkan satu kata pun. Saat makanannya sisa sedikit, Steffani menengok ketika ada seorang lelaki menyapanya. Ternyata lelaki itu adalah Azka. Steffani tersenyum tipis dengan perasaan takut tapi ia ingin membalas perbuatan Arvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better With You
Teen Fiction9 september 2017 Menceritakan tentang anak Dhirga dan Gray, yaitu Ayra dan Arvin. Dua anak itu sekarang tumbuh dewasa, memiliki kepribadian yang berbeda dari masa kecilnya. Ayra bertumbuh cantik, dan lembut, seperti Gray. Arvin bertumbuh tampan, n...