AuraDito combek 😁
Ada yang nunggu? Maap kalo ngebosenin :'(
--------Bel pulang baru saja berbunyi 5 menit yang lalu. Seperti biasa, Aura, Safa, dan Riri bergegas menuju pos satpam. Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti, setelah melihat Dito berada didepan gerbang saat ini.
"Ngapain Dito di sana?" Tanya Riri bingung.
"Mungkin dia nungguin kamu" Aura menebak .
"Nungguin gue? Yakali dia nungguin gue. Yang ada dia tu nungguin lo. Kan dia suka nya sama lo. Bukan gue." Kata-kata Riri barusan seketika mengejutkan Safa yang tengah termengung sebelumnya."Sumpah?? demi apa??" Tanyanya berturut-turut. Riri mengaggukkan kepala sebagai jawaban.
"Beneran tah? Apa lo cuma ngarang?" Safa tidak yakin dengan kata-kata Riri.
Riri memutar bola matanya malas. Ini yang paling Riri tidak suka dari Safa. Orangnya kepo. Kalo udah di kasih tau malah nggak percaya. Disangka boong lah, ngarang lah. Tapi terserah, Riri tidak peduli.
"Serah lo deh. Capek gue ngomong sama lo. Mending noh, lo ngomong sama tembok" Riri kesal.
Tak ingin menanggapi obrolan keduanya, Aura segera pergi-meninggalkan mereka dan berjalan diantara orang-orang yang ingin keluar gerbang. Hal ini sengaja ia lakukan agar Dito tidak melihatnya. Saat Aura berusaha memalingkan wajahnya untuk menghindari pandangan Dito, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari arah belakang "Raa..." hingga seketika membuat Aura menoleh.
Dan kini Dito tengah berdiri tepat di hadapannya.
'Mampus!'Batin Aura.
Aura bingung sekaligus gugup. Saat ini Aura sedang berusaha mengarang alasan untuk menghindari Dito. Tapi kenapa? Kenapa dia harus menghindar dari Dito? Padahal ia tidak memiliki masalah sama sekali dengannya. Aura juga tidak tau. Semenjak ia tau bahwa Dito memiliki perasaan dengannya, Aura jadi malas bertemu dengannya. Aura sendiri tidak punya alasan tepat untuk itu, tapi yang jelas. Ia tidak suka bertemu Dito.
"Mau kemana?" Tanya Dito penasaran.
Aura sudah menduga Dito pasti akan mengatakan ini. Ia juga sudah menyiapkan jawaban untuk pertanyaan ini. Aura yang cerdas.
"Pulang" Jawabnya santai penuh kepercayaan diri. Seakan setelah ini masalahnya akan selesai.
"Pulang??" Dito tidak yakin.
"Iyalah. Emang kenapa?" Tanya Aura lagi.
Mendengar jawaban Aura, Dito tertawa geli. Aura yang melihat iyu dengan cepat memasang wajah bingung disertai tatapan tanda tanya.
" Apanya yang lucu??" Aura tidak mengerti kenapa Dito bisa menettawainya.
"Lo tu polos banget ya" Katanya sambil terus tertawa.
"Hah?" Aura semakin tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Dito.
"Iyaa..karna terlalu polosnya , lo sampek lupa jalan pulang."
Aura mengerutkan kening-tidak mengerti maksud Dito.
"Yaampun...harus detail banget ya kalo ngomong sama lo itu." Dito mulai kesal karena Aura tak kunjung memahami kata-katanya.
"Lo lupa jalan pulang?" Tanya Dito.
"Nggak. Kenapa?" Jawab Aura santai.
"Truss kenapa lo jalan kearah kiri? Rumah lo kan kearah kanan." Kata Dito memperjelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALLY?
Teen FictionCuek bukan berarti nggak peduli. Cuek bukan berarti nggak sayang. Tapi cuek itu sebagian dari memperhatikan. Dan menyayangimu diam-diam. •~AuraDianryFaranisa~• FOLLOW IG KU GAES @rosidahdivyanka Amazing Cover by: ecenggondok