chapter 13

3.2K 177 55
                                    


Oiya aku lupa di chapter 15 kemaren, waktu Aura sama Dito belajar bareng, aku lupa ngasih foto, makanya sekarang aku kasih yaa fotonya....buat kalian yang penasaran... Hehe... Semoga suka.

 Semoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


GIMANA SUKA NGGAK? SEMOGA SUKA...

Happy Reading❤

***

"Ra, langsung istirahat ya. Gue mau langsung pulang." Kata Dito ketika mereka sudah berada tepat didepan rumah Aura.

"Iya Dit, nanti aku langsung istirahat. Soalnya capek banget." Kata Aura.

"Oiya Dit, makasih ya kamu udah bantuin aku ngerjain matematika tadi. Kalo bukan karna kamu, mungkin lusa aku bisa dihukum," Ucap Aura bersungguh-sungguh.

"Iya Ra, santai aja. Udah, buruan masuk sana. Langsung istirahat ya, jangan lupa mimpiin gue." Dito berusaha meledek Aura.

"Hhh..iya. Ntar aku mimpiin kamu deh." Aura selama ini tidak pernah merespon ledekan Dito dengan sebuah candaan. Ia selalu mengangapnya dengan serius setiap kata-kata Dito. Tapi hari ini?? Aura sudah mulai menunjukkan sikap care nya kepada Dito.

Perubahan kecil tapi berhasil membuat Dito bahagia sekaligus terkejut.

"Andai tiap hari lo kayak gini Ra, " Batin Dito sangat bahagia dengan respon yang diberikan Aura. Tapi dihadapan Aura, ia seolah biasa saja - pura- pura tidak peduli dengan respon Aura barusan.

"Ihhh...Dito jangan gitu dong. Kalo seneng tu tunjukin aja. Jangan gengsi. Kebanyakan gengsi ntar nyesel loo."

"Ra,kalo gitu gue mau langsung pulang aja ya," Kata Dito berpamitan.

"Dit, " Aura menghentikan langkah Dito.

"Kenapa? Makasih lagi? Nggak usah kebanyakan makasih, sekali aja udah cukup." Kata Dito

"Bukan, aku--" Aura menggantungkan kata-katanya.

"Aku? Aku kenapa? Kalo ngomong tu jangan setengah -setengah." Dito dibuat penasaran dengan setiap kata-kata yang diucapkan Aura.

"Dit, I love you."

Deg.

Dito terdiam. Membeku. Matanya menatap Aura lekat-lekat - berusaha tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja diucapkan Aura. Tapi, raut wajah Aura sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia sedang bercanda hingga membuat Dito mau tidak mau mempercayainya.

" Hahahaa...masa sih?" Kata Dito meledeknya.

" Ihhhh...kok ketawa sih? Aku tu serius." Ucap Aura malu-malu.

"Gue bilang juga apa, suatu hari nanti, lo pasti jatuh cinta sama gue. Dan lo masih inget, apa jawaban lo waktu itu? Hmmm...apa ya? " Dito pura-pura berfikir - padahal dia ingat betul kata-kata Aura waktu itu.

REALLY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang