Part 11

4K 363 56
                                    

Tiffany memutuskan untuk merahasiakan informasi tentang Seolhyun yang dia dapat dari Siwon untuk saat ini. Bisa dikatakan, dia  masih merasa kurang aman jika Taeyeon tahu mengenai keberadaan Seolhyun. Tiffany juga tidak tahu apakah Taeyeon akan mempertahankannya atau memililih mantan kekasihnya jika Seolhyun kembali. Di tengah rasa gundahnya, Tiffany berusaha bersikap wajar di hadapan Taeyeon. Termasuk saat ini, saat mereka sedang melakukan perjalanan untuk menghabiskan akhir pekan mereka.

“Pany-ah, kau baik-baik saja?”

“Ne, aku baik-baik saja.”

“Kalau kau kurang sehat, kita bisa pulang.”

“Aku baik-baik saja TaeTae.”

“Kau tidak terlihat baik-baik saja.”

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di lokasi tujuan. Taeyeon dan Tiffany segera mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi. Hari ini, di akhir pekan, mereka memutuskan untuk berkemah di Nanji Camp. Lokasinya memang masih di kawasan Seoul, tetapi setidaknya mereka bisa mengubah suasana dan menyegarkan kembali pikiran mereka dari rutinitas biasa. Taeyeon yang mengusulkan rencana ini. Menurutnya, Tiffany terlalu stress belakangan ini sehingga butuh penyegaran. Tentu saja Tiffany menyetujui usulnya karena dia memang benar. Akhir-akhir ini Tiffany begitu tertekan dengan urusan pekerjaan dan sedikit terganggu masalah Seolhyun.

“Usulku bagus, bukan?” Taeyeon membanggakan dirinya.

“Yah, kau benar, tapi kita belum berhasil mendirikan tenda, Kim!”

“Tenang saja, dulu aku sering ikut kegiatan berkemah.”

“Benarkah? Kau kan manusia kertas?”

“Jangan meledekku! Dulu di sekolahku di wajibkan ikut kegiatan itu.”

Malam hari akhirnya tiba, tenda mereka berhasil didirikan meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Setelah selesai mendirikan tenda, Tiffany dan Taeyeon menyiapkan peralatan untuk memanggang. Taeyeon yang bertugas memanggang hari ini. Dia bilang, untuk kali ini, dia akan menjadi melayani Tiffany 24 jam nonstop layaknya tuan putri. Sementara Tiffany yang bosan, mencoba memainkan gitar yang dibawa Taeyeon secara asal. Suara yang muncul dari gitar tersebut pun jauh dari kata merdu.

“Berhenti membuat polusi suara, Hwang!” kata Taeyeon, sepertinya dia sudah berhasil memanggang seluruh daging yang mereka bawa.

Tiffany mengerucutkan bibirnya, merasa tersinggung, “Kenapa kau mengejekku?”

“Kau tahu, kau tampak lucu jika seperti itu. Aku jadi ingin menciummu.”

“Aku tak ingin menciummu!” kata Tiffany kesal.

“Aigoo…kau pasti berbohong. Makanlah dulu, nanti aku akan mengajarimu bermain gitar,” Taeyeon meniup daging yang baru saja matang, dia menyuapkannya kepada Tiffany.

“Emm…ini enak! Kau juga harus mencobanya, Tae!” Tiffany melakukan hal yang sama kepada Taeyeon.

“Kau benar, ini enak, pasti karena aku yang memanggangnya!” bangga Taeyeon.

“Berhenti menyombongkan dirimu!” Tiffany memukul Taeyeon pelan.

Taeyeon meringis, dia terlihat kesakitan. Tiffany mengusap kepalanya, lalu mencium kepalanya untuk mengurangi rasa sakit. Saat Tiffany melepaskan ciuman dari kepala Taeyeon, gadis mungil itu justru menarik dagu kekasihnya, lalu mengecup lembut bibir ranum yang terlihat begitu menggoda tersebut. Taeyeon tak mau melepas begitu saja pagutan mereka. Dia memperdalam ciumannya. Dia menyesap bibir atas dan bawah Tiffany, membuat Tiffany memberikan akses untuk lidah Taeyeon. Tiffany membuka bibir, membiarkan lidah Taeyeon masuk ke dalam mulutnya. Lidah mereka bertarung dan saling melilit. Tak hanya itu, mereka juga saling bertukar saliva, tanpa rasa jijik. Begitu lamanya mereka berciuman, sampai akhirnya mereka kekurangan udara untuk bernafas. Mereka pun melepaskan ciuman mereka. Tiffany harus mengakui bahwa kekasihnya sangat lihai untuk berciuman, membuatnya kecanduan akan bibir Taeyeon. Membuatnya menginginkan lagi dan lagi.

You Are [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang