Bonus Part-Babies?

4.7K 375 69
                                    

Tak terasa, Taeyeon dan Tiffany sudah menikah selama satu tahun. Pernikahan mereka merupakan pernikahan yang indah dan romantis. Meskipun demikian, pernikahan mereka belum sempurna tanpa hadirnya anak.

Kekurangan ini terutama dirasakan oleh Tiffany. Dia sudah sangat menginginkan hadirnya buah hati di tengah keluarga mereka. Sementara Taeyeon, dia lebih bersikap santai. Bukan berarti Taeyeon tak menginginkannya, hanya saja, dia tak ingin terlalu tergesa-gesa.

"TaeTae, Uhm... Ada yang ingin kukatakan padamu," kata Tiffany yang baru saja duduk di samping Taeyeon.

"Katakan saja, Pany-ah," Taeyeon meletakkan ponselnya.

"Aku ingin segera memiliki anak. Bagaimana menurutmu?" tanya Tiffany, sedikit ragu jika Taeyeon akan sejalan dengan pemikirannya.

"Apa kamu benar-benar sudah siap?" Taeyeon mencari kesungguhan di mata Tiffany.

"Iya, Tae, aku sudah sangat siap. Kita sudah cukup dewasa untuk memiliki anak."

"Baiklah. Aku setuju denganmu. Kita bisa pergi ke panti asuhan besok dan mengadopsi anak."

"No, Tae. Aku ingin mengandung anakmu."

"Apa kauyakin? Itu bukan proses yang mudah, kan?" lagi, Taeyeon mencari kesungguhan di mata Tiffany. Dia bukannya tak percaya dengan Tiffany, tetapi proses untuk mendapatkan anak dari pasangan seperti mereka bukanlah hal yang mudah.

Tiffany mengangguk mantap, "aku yakin, Tae. Aku akan melakukannya."

"Baiklah, aku akan selalu mendukungmu, Pany-ah. Jika ini gagal, kita bisa mengadopsi anak atau aku saja yang mengandung."

"Gumawo, TaeTae, you're the best!" Tiffany mengecup pipi Taeyeon.

"Salah tempat, Boo. Harusnya kaumenciumku di sini," Taeyeon menunjuk bibirnya, karena sedang senang, Tiffany bersedia menuruti keinginan Taeyeon, dia mengecup bibirnya singkat.

***

Keesokan harinya, Taeyeon dan Tiffany pergi ke dokter kandungan. Dokter tersebut adalah Seo Juhyun, salah satu teman Taeyeon. Taeyeon sudah menganggapnya seperti adik sendiri.

"Selamat pagi, Eonnie! Wah, lama sekali aku tak berjumpa denganmu dan kausudah menikah!" sapa dr. Seo dengan ramah, dia segera memeluk Taeyeon.

"Selamat pagi, dr. Seo! Kausendiri yang tak mau datang. Padahal aku sudah mengundangmu," sindir Taeyeon.

"Maafkan aku. Aku sedang ada urusan penting. Jika aku membatalkannya, aku tak bisa menjadi dokter kandungan saat ini. Ngomong-ngomong kautak mau mengenalkanku pada istrimu?"

"Aku baru saja mau mengenalkannya padamu. Seohyun-ah, ini Tiffany istriku. Boo, ini Seohyun, dongsaengku."

"Ah, kausangat cantik Eonnie. Taeyeon Eonnie sangat beruntung memilikimu!"

"Kaujuga cantik, Seohyun-ah. Aku juga beruntung bisa memilikinya."

"Nah, Eonnie. Kalian boleh duduk di sini."

Taeyeon dan Tiffany pun duduk di tempat yang telah disediakan. Mereka mulai mendapat penjelasan tentang berbagai metode khusus untuk pasangan seperti mereka. Seohyun menjelaskannya dengan singkat tentang kelemahan dan kekurangan masing-masing cara.

"Uhm, jadi menurutmu, mana cara yang paling aman, Seo?" tanya Taeyeon, setelah mendapatkan penjelasan dari Seohyun, dia justru khawatir dengan resiko yang akan ditempuh Tiffany.

"Aku sarankan menggunakan metode IVF (In Vitro Fertilization) atau bayi tabung, Eonnie. Saat ini, metode itu paling aman dan memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar."

You Are [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang