Part 16.2

3.2K 375 189
                                    

Warning!
It's getting worse...
Don't kill me, please!

***

Seolhyun menatap wajah Taeyeon lekat-lekat, ia menggenggam tangan Taeyeon, "menikahlah denganku, Taenggoo, itu permintaan terakhir dalam hidupku."

Taeyeon melepaskan genggaman tangan Seolhyun, "maafkan aku Seol, aku sudah memiliki Tiffany dan aku sangat mencintainya."

Seol memelas, "tak bisakah kamu menerimaku? Kita bisa menikah secara rahasia jika kaumau. Kumohon, Taengoo."

"Aku tak mau membohongi Tiffany. Kuharap kaumengerti, Seol. Dia mengizinkanku di sini saja sudah berat untuknya. Aku tak mau mengecewakannya. Kauharus melupakanku."

"Taengoo... Kumohon... Sekali ini saja."

"Aku tak bisa Seol, maafkan aku. Aku harus pergi."

Taeyeon meninggalkan Seolhyun begitu saja. Seolhyun yang masih berharap padanya menangis melihat kepergian Taeyeon. Kini ia mengerti bagaimana hancurnya perasaan Taeyeon saat ia meninggalkannya.

"Aku sangat menyesal pernah meninggalkanmu. Kuingin kau kembali padaku, Taengoo."

Ibu Seolhyun masuk ke dalam ruangan tempat Seolhyun dirawat setelah melihat Taeyeon keluar dari ruangan. Ia terkejut melihat anak semata wayangnya menangis. Sebagai seorang ibu, tentu saja ia khawatir. Ia ingin anaknya bahagia di saat terakhirnya.

"Apa yang terjadi, Nak?"

"Eomma, Taeyeon menolakku."

"Menolak apa?"

"Aku ingin menikah dengannya, Eomma, tapi dia menolakku."

"Seol-ah, kaukan tahu jika Taeyeon sudah memiliki kekasih."

"Tapi, aku sangat mencintainya. Menikah dengannya adalah permintaan terakhirku. Tak bisakah Eomma membantuku mewujudkannya?"

Hati ibu Seolhyun pun tergerak melihat anaknya memohon, "Eomma akan membantumu, Nak."

***

Hari ini, Taeyeon dan Tiffany pergi berbelanja bersama. Seperti biasa, Tiffany sangat antusias. Sementara itu, Taeyeon hanya mengikuti ke mana Tiffany pergi.

"Kautak mau membeli sesuatu, TaeTae?" tanya Tiffany, ia sudah membeli berkantong-kantong belanjaan.

"Nope. Aku tak membutuhkannya."

"Sekali-kali kauharus memberi hadiah untuk dirimu sendiri, Boo. Bagaimana dengan baju ini? Baju ini cocok untukmu, Boo."

"Benarkah? Tapi warnanya?" tanya Taeyeon ragu ketika melihat baju tersebut berwarna pink.

"Pink is mine and you're mine. Bukankah itu perpaduan yang sangat pas?" rayu Tiffany.

"Baiklah, aku akan mencobanya," Taeyeon pun mengalah.

Taeyeon masuk ke dalam kamar pas dan mencoba baju yang dipilihkan Tiffany. Dia memandang dirinya di dalam cermin. Dia tidak menyukai warna merah muda. Namun, demi Tiffany, dia akan memakainya.

"Oh My Gosh... You're so cute TaeTae! Aku akan membelikanmu baju ini!" kata Tiffany antusias.

Taeyeon tersenyum melihat kebahagiaan sederhana Tiffany. Biarlah ia sedikit tersiksa memakai warna yang dibencinya asal bisa melihat senyum Tiffany lagi.

"Sometimes, you're so childish, Pany-ah."

Setelah selesai berbelanja, Taeyeon mengajak Tiffany pergi ke Namsan Tower. Untuk naik ke atas, mereka menggunakan kereta gantung. Usai sampai di puncak menara, mereka melihat pemandangan Seoul di malam hari.

You Are [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang