Part 17.1

3.4K 401 95
                                    

Taeyeon sudah berniat kabur. Dia hampir saja lolos. Namun, takdir berkata lain, ayah Seolhyun yang baru saja tiba di rumah sakit berhasil menemukannya. Ia kemudian diseret oleh ayah Seolhyun.

"Sudah kukatakan, aku tak mau menikah dengannya!" tegas Taeyeon, kini, ia tak peduli lagi dengan kondisi Seolhyun.

"Nak Taeyeon, bukankah kamu berjanji akan membantuku?" ibu Seolhyun kembali memelas, berharap Taeyeon mengubah keputusannya.

Taeyeon mengepalkan tangan, kali ini, ia tak akan goyan, "maaf, untuk kali ini, aku tak bisa. Menikah bukan perkara main-main. Aku ingin menikah dengan orang yang kucintai dan orang itu bukan Seolhyun."

Seolhyun mendengarnya dengan jelas. Hatinya terasa sakit. Apa pun usaha yang ia lakukan tak bisa membuat Taeyeon kembali padanya. Mungkin, ini saat yang tepat bagi Seolhyun untuk melepas Taeyeon dan merelakan mantan kekasihnya itu bahagia bersama orang lain.

"Taeyeon, mendekatlah ke sini. Ada yang ingin kusampaikan padamu," kata Seolhyun pelan.

Ragu-ragu, Taeyeon mendekati Seolhyun.

Seolhyun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, "Taengoo, aku ingin meminta maaf padamu. Aku pernah meninggalkanmu dan membuatmu terluka. Lalu, aku datang kembali dan merebut kebahagianmu bersama orang lain. Sekarang, kaubisa pergi meninggalkanku dan mengejar cinta sejatimu. Aku merelakanmu, Taengoo."

Mata Taeyeon membelalak tak percaya, "apa kamu serius, Seol?"

"Aku serius. Sekarang, pergilah dari sini sebelum aku berubah pikiran."

"Terima kasih, Seol," ucap Taeyeon sungguh-sungguh, ia lalu pergi meninggalkan Seolhyun.

Seolhyun tersenyum lega. Hatinya terasa lebih ringan setelah melepaskan Taeyeon. Meskipun ia masih mencintai Taeyeon, tetapi melihat Taeyeon yang tampak lebih bersemangat setelah ia menyerah, membuatnya tak menyesali keputusan yang telah dia ambil.

"Semoga kaubisa menemukan kebahagiaanmu, Taengoo. Maaf, karena aku hanya bisa melukaimu, lagi dan lagi."

***

Setelah Seolhyun melepasnya, Taeyeon langsung menyusun rencana untuk mencari Tiffany. Karena tak menemukan Tiffany di Korea, ia berencana mencari pujaan hatinya di Amerika Serikat. Mungkin saja, gadis kesayangannya itu pulang ke kampung halaman. Ia segera menyiapkan paspor dan mengemasi pakaian yang bisa dibawa. Ia sudah berniat memesan tiket, tetapi ia kembali ragu.

"Hmm... Bagaimana jika ia tak kembali ke Amerika? Apa aku harus bertanya kepada Soo? Dia kan sepupu Tiffany. Mungkin saja ia mengetahuinya, tapi kemarin ia bilang, ia tak tahu."

Taeyeon menimbang ulang untuk pergi ke Amerika. Apalagi dirinya tak terlalu mengerti kondisi negara itu. Ia juga tak yakin Tiffany ada di sana, tetapi ia tak bisa berdiam diri di sini. Ia harus berusaha mencari Tiffany.

"Mungkin aku harus bertanya kepada Sunny dan Sooyoung. Biasanya mereka memiliki ide cemerlang."

Tak mau menunda lagi, Taeyeon mengambil kunci mobilnya. Dia mengemudi mobilnya ke arah apartemen Sunny. Tak lama kemudian, Taeyeon telah sampai di depan pintu apartemen Sunny.

"Sunny-ah, buka pintunya!" katanya tak sabar sambil terus menekan bel.

Dengan wajah kesal, Sunny muncul, "berisik sekali, Taeng! Apa kautak tahu ini jam berapa?"

"Maaf, aku benar-benar butuh bantuanmu. Bolehkah aku masuk?" mohon Taeyeon.

"Ya, masuk saja."

Saat hendak menaruh pantatnya di sofa, Taeyeon melihat sweater milik Sooyoung, "apa Soo ada di sini?" tanya Taeyeon curiga, tetapi ada hal yang lebih penting dari kecurigaannya.

You Are [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang