Setelah selesai dengan Tony & Pepper, apalagi sukses membuat Tony tepat waktu untuk dinner date-nya dengan Pepper, Christine langsung pamit untuk pulang. Ia menyerahkan urusan Steve Rogers ke Anna. Lagipula, kata Christine, orang itu tidak akan minta macam-macam, biasanya setelah dari gym , dia akan langsung istirahat. Christine juga mengingatkan Anna untuk siap pada jam 8 pagi esok harinya.
Anna yang ditinggal sendirian di tower langsung masuk ke lift. Mumpung sedang tidak ada orang, (kecuali Sam Wilson, yang Anna pikir pasti masih di kamarnya) ia ingin melihat-lihat ke ruangan lain.
"FRIDAY, menurutmu aku harus kemana? Dining room, medical bay, theater, or party deck?"
"I notice you haven't eat all day, Miss. Why don't you visit the dining room, Mr. Stark always prepares any kind of meals, enough for everyone."
"Hmm, benar juga, aku sampai lupa makan," gumam Anna sambil memegangi perutnya yang tiba-tiba protes karena belum diisi apapun seharian ini. "Okay FRIDAY, antar aku kesana ya, dan terima kasih sudah mengingatkan," balas Anna.
"You're very welcome, Miss."
.
.
.
Ini, sih, bukan ruang makan, tapi apartemen! pekik Anna dalam hati setelah pintu lift terbuka di lantai ruang makan.
Jika dilihat dari lift, ruang makan tersebut terbagi atas dapur di bagian kanan, termasuk lemari penyimpanan makanan yang cukup lebar, meja makan panjang (kira-kira muat untuk 10 orang), dan 3 unit kulkas dua pintu. Lalu di bagian tengah, menghadap ke jendela besar terdapat sofa setengah lingkaran dan TV ukuran 55 inch. Bagian kiri adalah bar. Anna dapat langsung menarik kesimpulan kalau minuman yang ada di sana tidak jauh berbeda dengan yang ia lihat di apartemen Tony.
Anna menggeleng-gelengkan kepala. Stark se-kaya apa, sih?
Setelah puas melihat sekeliling, Anna menuju ke lemari dapur, mencari-cari makanan instan yang mudah disiapkan dengan harapan saat Cap datang, ia sudah selesai makan.
"Ah, ada cup noodles, ini saja deh," Anna bergumam sambil mengambil satu buah cup noodle. Anna menuang semua bumbu dan menyeduhnya dengan air panas. Setelahnya Anna duduk di meja makan dan menghadap ke jendela. Ia menunggu beberapa menit sebelum mie instan tersebut bisa dimakannya.
Anna membuka tutup cup noodle dan mengaduk-aduk isinya. Sudah matang. Anna mengambil mie di dalamnya dengan sumpit, lalu meniupnya sebentar sebelum melahapnya. Baru suapan pertama, ...
"Kau tahu itu tidak sehat kan?"
Anna tersedak dan langsung terbatuk-batuk, meskipun ingin, ia tidak bisa melihat siapa yang berbicara padanya barusan.
"Ah, maaf, maaf, ini air, aku tidak bermaksud mengagetkanmu," kata suara itu sambil menyodorkan air dan menepuk-nepuk punggung Anna.
Anna menoleh, menjumpai sepasang mata biru memandangnya,
"Cap! - Gosh, he is gorgeous- I'm so sorry *uhuk*, aku ti *uhuk* tidak dengar *uhuk* kau *uhuk* ..."
"Minum dulu, bicara kemudian," kata Cap, masih menepuk-nepuk punggung Anna dengan lembut (yang mana sukses membuat suhu tubuh Anna naik drastis dan irama jantungnya makin tidak beraturan). Anna harus mengumpulkan segenap kesadaran dirinya untuk meneguk habis air yang diberikan Cap.
"Sudah baikan?"
"Iya. Terima kasih," balas Anna sambil mengelus dadanya, rasanya masih ada yang mengganjal. Dengan susah payah Anna memaksa irama jantungnya untuk kembali normal. Dalam hatinya ia juga lega karena penerangan remang-remang di ruang makan sukses menyembunyikan mukanya yang pasti me-merah seperti kepiting rebus.
"FRIDAY seharusnya memberi sinyal atau apapun itu kalau ada orang yang keluar dari lift," lanjut Anna dengan intonasi yang diaturnya untuk terdengar setenang mungkin.
"Hahaha. That's what I told Tony many times. What's your name again?"
"Aku belum bilang. Anna Evans. Ms. Scott replacement. It's nice to finally meet you, Cap," jawab Anna sambil menjabat tangan Cap.
"Oh yeah, I've heard about you from Tony, he said there's going to be a new assistant here. Steve Rogers."
Anna tersenyum, "I know your name. Hey, did you just arrived? I already prepared the gym for you," Anna mengingatkan dirinya kalau ia disini untuk pekerjaan, bukan sekedar ramah-tamah dengan Avengers.
"Yeah, I decided to grab something from the kitchen first," balas Cap, "Kau temani aku makan ya," lanjutnya.
"Um... " Anna ragu apakah tidak apa-apa ia, yang masih orang asing, duduk bersama Cap.
"Sudah, santai saja. Tidak ada yang akan marah, kan," kata Steve meyakinkan Anna.
"Okay."
"Kau tahu, sebenarnya Tony yang paling membutuhkan mu. Tapi dia memaksa kalau semua orang pasti butuh asisten pribadi. So, what's your story?" tanya Cap, sambil mengambil dua mangkok salad dari kulkas dan menyodorkannya ke Anna dan memberikan isyarat 'makan saja'.
"Uh, thank you, Cap. Aku dari SHIELD. Agen lapangan sebenarnya. But something bad happen, we lost so many people, I took a hit and couldn't shake it off. Took me a several months to recover. Secara resmi aku tidak bisa terjun ke lapangan lagi. Jadi aku dipindahkan ke bagian admin, lalu ke lab, tapi aku malah mengacaukannya. Singkat cerita, hari Kamis lalu atasanku bilang kalau Stark menawarkan pekerjaan ini, so here I am, sitting with you with my cup noodle," Anna tertawa kecil.
"Well, this job, we try to save as many people as we can. Sometimes that doesn't mean everybody, but you don't give up," balas Steve.
Anna menatap Cap dan tersenyum. Kata-katanya barusan sangat berarti baginya.
"You're right. It took me a long time to realize it," balas Anna.
Tak lama ia melihat dari sudut matanya kalau ada orang yang keluar dari lift. Sam Wilson.
"Aku bertemunya duluan tapi kau sudah makan malam berdua dengannya. Kau curang, Steve," kata Sam menghampiri Steve.
Anna dan Steve hanya tertawa kecil mendengarnya.
"Hi, Sam," sapa Anna.
"Cup noodle? Serius?" tanya Sam melihat Anna masih memegang cup noodlenya.
Anna tersipu malu, "Aku tadi hanya ingin sesuatu yang mudah disiapkan," katanya.
"Baiklah," balas Sam, "Ku tunggu di gym, Steve," lanjut Sam, langsung menuju ke lift setelah menepuk pundak Steve.
"Aku baru makan!" balas Steve.
"Salahmu sendiri," teriak Sam dari dalam lift.
Anna tertawa geli lalu kembali menyuap cup noodlenya yang hanya tersisa sedikit lagi.
"Kapan kau sampai?" tanya Cap.
"Tadi siang, kenapa?"
"Kau sepertinya butuh istirahat. Aku perhatikan kau sudah menguap lebih dari lima kali sejak aku disini."
"Wow, kau menghitungnya?" Anna tertawa.
Steve tersenyum kecil, "Kamar mu di 82?"
"Yep, kamar paling ujung," balas Anna.
"Baiklah, setelah makan, kau langsung turun ya. Kau bawa saja saladnya, siapa tahu kau masih mau makan. Cup noodle tidak akan membuatmu kenyang."
"Roger that, Captain!" kata Anna sambil memberi hormat pada Cap. Steve tertawa, tapi kemudian kembali menikmati saladnya.
Anna yang sudah selesai duluan dengan mie instannya lalu membuang bungkusnya ke tempat sampah. Sesuai dengan saran Steve, ia membawa mangkok salad untuk dimakan di kamarnya.
"Cap, aku turun dulu ya."
"Okay."
Anna sudah masuk ke lift ketika Steve berkata, "Hey Anna, let's do this again some other time." Anna tersenyum dan mengangguk. Ucapan Steve sukses membuat merah wajahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A New Job
FanfictionKetika Anna Evans menerima tawaran pekerjaan dari Tony Stark, hidupnya pasti menjadi lebih menarik. Setidaknya ia tidak harus melakukan pekerjaan admin yang membosankan. Note: verrryyyy slow burn, your patience is highly required :) *Disclaimer* I o...