Reuni

1K 232 7
                                    

Pesawat jet yang ditumpangi Tony dan Anna mendarat dengan mulus di hanggar markas bawah tanah SHIELD. Kedatangan mereka disambut oleh Nick Fury sendiri. 

"Kau bisa langsung menemui tim-mu, Evans. Aku tidak ingin membuang waktumu lebih banyak lagi bersama orang ini," kata Fury sambil melirik ke arah Tony Stark.

Anna mengangguk dan pamit kepada Tony, "See you in a few hours, Sir." 

"Kalau kau selesai duluan, tunggu di dalam pesawat saja ya," balas Tony.

"Yes, Boss," jawab Anna singkat. Setelahnya Anna langsung melangkahkan kaki menuju divisinya yang terletak 2 lantai di bawah hanggar. 

Divisi yang dipimpin Phil Coulson menempati bagian gedung yang tidak akan mungkin disinggahi oleh Avengers. Bagi Avengers, Coulson sudah meninggal. Loki membunuhnya. Fury ingin menjaganya tetap demikian. Avengers tidak perlu repot-repot mengetahui kalau Coulson masih hidup. Sampai sekarang Anna masih suka bertanya-tanya kenapa Fury melakukannya. Toh seharusnya Avengers akan senang kalau ternyata Coulson masih hidup. Anna pernah menyinggung hal tersebut pada Coulson sebelum ia pindah ke Avengers Tower, namun Coulson mengatakan kalau Anna harus menaikkan level agen-nya untuk tahu jawabannya. Menyebalkan.

Anna masuk ke divisinya menggunakan kartu akses yang masih dibawanya terus menerus. Pintu baja setebal 10cm tersebut terbuka dan Anna langsung melihat Daisy sedang berbincang dengan Coulson.

"Daisy!" teriak Anna tanpa mempedulikan tatapan semua orang yang langsung tertuju padanya.

" Oh my God, Anna?!" Daisy berteriak senang sambil berlari menuju Anna dan langsung memeluknya sampai-sampai Anna tidak bisa bernafas.

" I miss you so much !" pekik Anna.

Daisy melepaskan pelukannya dan mengamati penampilan sahabatnya itu, "Kau memakai rok! Itu... kau dandan???" tanya Daisy setelah melihat lebih dekat ke wajah Anna.

Anna hanya mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Kau terlihat cantik! Apa yang sudah mereka lakukan padamu?" Anna hanya tertawa mendengarnya. "Eh, kau itu punya telepon kan? Harusnya kau bisa menghubungiku lebih sering," tambah Daisy.

Anna tertawa kecil, "Iya, iya, aku akan sering-sering menghubungimu nanti."

Coulson akhirnya mendekati mereka berdua dan menyapa Anna dengan suara tenang yang khas, "Hai, Anna. Lama tidak berjumpa."

"Coulson," Anna memeluknya, "Eh, maaf, apakah aku mengganggu? Sepertinya tadi kalian sedang bicara serius."

"Ah, tidak. Kami sudah selesai," jawab Coulson. "Masuklah, kau harus bertemu dengan yang lain. Aku yakin mereka pasti senang melihatmu."

"Senang bertemu denganmu, Sir," Anna tersenyum sebelum Daisy menariknya ke arah lab.

"Astaga, apakah mataku tidak salah melihat?" pekik Jemma setelah ia melihat Daisy menggandeng Anna masuk ke lab. Anna langsung memeluk Jemma. Air mata bahagia langsung mengalir di pipi Jemma dan Anna. Anna tidak menyangka kalau reuni ini akan membuatnya menjadi emosional seperti sekarang. Anna melepaskan pelukan Jemma dan melihat Fitz berdiri di belakangnya.

"Hai, Anna. Bagaimana kabarmu?" sapa Fitz.

"Hai, Fitz. Aku baik. Kau?"

"Agak sepi di sini sejak kau tidak ada. Tidak ada yang bisa meledakkan barang-barangku lagi selain kau," canda Fitz, membuat yang lainnya langsung tertawa.

"Tapi itu mengurangi sakit kepalamu kan?" balas Anna.

"Well, not really."

"Bicara di tempat lain saja yuk, sebelum ada yang meledak di sini," kata Daisy diikuti tawa teman-temannya. Mereka kemudian pindah ke ruang rapat dimana mereka bisa bicara sebebas mungkin tanpa takut ada yang mencuri dengar. Daisy memberitahu Anna tentang Yo-Yo dan Mack, ternyata mereka sudah pacaran sekarang. Satu hal penting lagi: mereka sudah menemukan siapa yang mendanai Watchdogs selama ini dan berhasil melenyapkan orang itu. Sementara Jemma dan Fitz sedang mencari tempat tinggal sendiri. Kalau memungkinkan besar mereka akan pindah dari Playground. Daisy terus memaksa agar mereka tetap tinggal di sini. Playground punya banyak kamar kosong dan Daisy sudah cukup kesepian sejak Anna pindah. Jemma tetap bersikeras kalaupun mereka pindah, mereka tetap bekerja di sana setiap harinya.

A New JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang