Makan Malam

1K 207 15
                                    

Sesampainya di kamar, Anna langsung menghempaskan diri di ranjang. Setelah sparing dengan May, badannya dipenuhi rasa pegal dan ngilu di beberapa bagian. Namun, ia belum bisa berhenti tersenyum jika mengingat-ingat pertemuan dengan teman-temannya tadi. Sudah hampir 10 bulan sejak Anna meninggalkan Playground. Ia tidak pernah mengira kalau apa yang dianggapnya pekerjaan sementara malah menjadi pekerjaan tetapnya dan ia menyukai pekerjaan ini (like, a lot!). Siapa sangka kalau ia bisa menghabiskan waktu hampir 1 tahun bersama Avengers, meskipun terkadang para pahlawan itu tidak bisa ditebak, dan... complicated . Tapi setiap hal memiliki dua sisi, right? Anna akan selalu bersyukur akan pertemanan dan kepercayaan Avengers pada dirinya, khususnya Steve. Ngomong-ngomong soal Steve, Anna meraih handphonenya lalu mengirimkan pesan padanya: I'm home. Stay safe out there. Ia tidak mengharapkan Steve bisa membalasnya, jadi Anna langsung menuju kamar mandi. Kucuran air panas sepertinya adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan tubuhnya saat ini.

Anna keluar dari kamar mandi, dan menengok ke jam kecil di mejanya. Sudah hampir jam 6 sore, berarti ia harus menyiapkan makan malam. "FRIDAY, siapa ada dimana?"

"Miss Maximoff dan Vision ada di ruang santai, yang lainnya ada di kamar masing-masing, Miss ."

"Okay. Thank you, FRIDAY!"

Anna mengeringkan rambutnya. Setelah selesai, ia mengganti pakaian dan keluar kamar menuju ke lift. Di kepalanya, ia sudah membuat urutan: ia akan ke kamar Bucky, lalu Clint, Bruce, ruang santai, dan terakhir apartemen Tony. Kali ini Anna tidak ingin menggunakan jasa delivery , ia berencana untuk membeli sendiri pesanan orang-orang itu. Ia merindukan jalanan NYC dan mungkin sudah waktunya ia mengunjungi Tom lagi, si pemilik toko es krim langganannya.

Sampai di depan kamar Bucky, Anna mengetuk pintu, "Barnes, ini Anna."

"Sebentar."

Tidak lama Anna mendengar Bucky memutar kunci dan membuka pintu.

"Hai!" sapa Anna dengan senyum lebar di wajahnya.

"Uuh, hai?" jawab Bucky dengan ekspresi bingung. Bucky tidak terbiasa dengan sapaan biasa seperti yang Anna lakukan barusan. Bahkan ia hampir lupa rasanya disapa seperti itu.

" How was your day ?" tanya Anna.

"Biasa saja. Sayangnya semua sibuk, dan Steve tidak ada, jadi... yah, not much to do ," jawab Bucky. Kau juga menghilang entah kemana, tambah Bucky dalam hati.

"Oh, I see ," jawab Anna yang langsung merasa tidak enak karena meninggalkan Bucky tanpa pamit. Untuk sesaat, Bucky mengira kalau Anna bisa membaca pikirannya.

"Aku mau beli makan malam, mungkin pizza, pasta, atau burger... dan es krim yang pernah ku ceritakan waktu itu, ingat tidak? Kau mau?" Es krim tidak pernah salah, kan, pikir Anna dalam hati. Ia berharap kalau ia bisa menebus kesalahannya pada Bucky dengan 1 atau 2 pint es krim.

"Boleh juga," kata Bucky, lebih bersemangat dari sebelumnya.

"Mau rasa apa?"

"Kau yang pilih."

"Ah, tidak mau. Aku sudah memilih topping pancake tadi pagi. Sekarang giliranmu."

Bucky pun menyerah, "Um. Cokelat boleh... Sama kopi, kalau ada."

"Tentu saja ada. Aku akan segera kembali. FRIDAY akan memberitahumu kalau aku sudah sampai dan ku tunggu di ruang makan, ya. Sampai nanti, Barnes." Bucky belum sempat mengucapkan terima kasih, tapi Anna terlanjur berjalan menjauh dan masuk ke lift. Selanjutnya, Clint.

"FRIDAY, dia tidur, ya?" tanya Anna. Ia sudah mengetuk pintu kamar dan memanggil Clint selama sepuluh menit, namun tidak ada jawaban dari dalam.

"Kelihatannya demikian, Miss Evans."

A New JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang