"The most precious treasure in this world is father and mother"
ALINE VALERIE:
Hari sudah malam, Suasana luar rumah sangatlah sepi. Sesekali suara pertengkaran kucing terdengar. Kedua mata masih setia tertuju kearah atas Langit berwarna hitam. Sungguh pemandangan terlihat begitu indah dimalam hari. menikmati bintang-bintang bertaburan diatas langit berwarna hitam, berhasil membuat kedua mata ini tidak ingin lepas memandang. Seperti biasanya aku hanya mengurung diri dari dalam kamar. sambil melakukan rutinitas ku seperti biasanya.
Suara berisikan kembali menganggu kedua kuping ini. Aku mendengar suara berisikan dari dalam kamar ku. Aku sudah menduga, siapa yang akan datang, saat jam sepuluh malam. Kedua kaki ini, segera meninggalkan kamar, melangkah keluar, melewati anak tangga.
Raut wajah ini, kembali ceria. Menatap, sosok Pria tua, mengenakan tuxedo berwarna silver. siapa lagi kalau bukan ayah ku sendiri. Aku segera memeluk erat tubuhnya sejenak, sambil mengeluarkan cairan bening. merasakan rindu kasih sayang dari seorang ayah.
"Hey cantik, kenapa kamu bersedih? Adakah orang melukai hati, putri kesayangan papa?" Tanya-nya kepadaku.
Aku segera melepaskan pelukan kedua tangan yang sudah melingkar dari tubuh ayahku sendiri. Kedua mata, mengarah ke raut wajah terlihat begitu lelah.
"Tidak ada perlu dikhawatirkan, Pa! Ini hanya kemasukan debu saja." Aline segera menghapus cairan bening dengan kedua kedua telapak tangan-nya. "Aline hanya merasakan rindu, sama Papa dan Mama." tuturku. " Kapan, Papa meluangkan waktu untuk ku ?" Tanyaku. menatap kedua bola mata Papa dengan sempurna.
"Maafkan papa, sayang! hari ini papa sangat sibuk!" Tuturnya. " lebih baik, kau hubungi saja Galih, suruh ia mampir sebentar, untuk menemanimu liburan."
"Kenapa harus kak Galih? Kenapa tidak Papa saja, temani Aline untuk liburan?" Tanya Aline.
"Maafkan, Papa! Besok papa harus berangkat ke Seoul, untuk bertemu presedir, pemegang saham Doosung Corp Group." jawab Mr. Bram menatap kearah raut wajah anaknya.
"Sebenarnya, Papa lebih memprioritaskan yang mana? Perusahaan Papa atau Aline, anak kandung papa sendiri?" Tanyaku. Melontarkan sebuah pertanyaan kepada Mr. Bram.
"Aline, dengarin ucapan Papa!" Mr. Bram memberhentikan sejenak ucapan-nya dan kembali menambah pasokan oksigen. "Kamu adalah prioritas utama papa, miliki sayang! Kamu adalah penerus generasi Prasetya Corp Group berikutnya! Semua papa lakukan ini, hanyalah demimu, anak ku! supaya kau tidak ada niat, untuk menjadi pramugari seperti almarhuma kakakmu! Dan papa rela berkorban, menghabiskan waktu dan mengeluarkan uang papa, demi untuk masa depanmu kelak!""Aku tidak membutuhkan semuanya, pa!" Aku meluapkan rasa tidak kesukaanku kepada sikap papa. "aku hanya butuh Papa dan Mama! Bukan perusahaan Prasetya Corp Group, Aline maukan dan buka pramugari juga Aline inginkan!" Aline berhasil menyiratkan semua rasa kesedihan di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Husband ( TAHAP REVISI )
RomanceWARNING { 17+ } #427 Roman (28/03/2018), #319 Roman (31/03/2018) ( (FOLLOW DULU SEBELUM BACA [Cover by @Sinenncy]) { ⚠️ DILARANG COPY PASTE }, JANGAN LUPA DITINGGALKAN JEJAK. Ketika mencintai seseorang, cintailah apa adanya, jangan berhara...