SEPERTI YANG SAYA TEPATI PERTENGAH BULAN. SAYA BAKALAN UP CERITA THE BEST HUSBAND SAAT DI AKHIR BULAN.
Sebelum itu, jangan lupa budayakan setelah membaca, jangan lupa tekan tanda bintang. ingat tanda BINTANG, berbentuk Vote. Lalu beri saran dan komentar kalian, sebagai memperbaiki kesalahan dalam kalimat cerita saya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penerbangan pesawat A380 tujuan Jakarta – berlin menempuh waktu sekitar lima belah jam 45 menit . Jarak Jakarta – Berlin sekitar 10,792 km dapat ditempuh dengan transit.
Saat memasuki cabin aku disambut oleh Cabin Crew atau disebut Flight Attendant. atau lebih dikenal sebagai pramugari. saat memasuki ruang cabin. Aku disambut oleh sosok pria mengenakan seragam unifrom pilot, memiliki bar tiga dibagian sisi kanan kiri di pundaknya. siapa lagi kalau bukan David - suami ku yang terlihat tampan, menunjukan senyuman hangat ia miliki.
David segera mengandeng jemari tangan kanan, membawa ku kesalah satu tempat duduk. sesuai lembaran tiket yang kupegang. kini kedua kaki berhenti disalah satu tempat duduk penumpang, sesuai number seat tersebut.
David kembali merebut koper mini yang ku pegang, meletakan tas ke cabin compertement. Kini David segera kembali kearah ruang kokpit. dikarenakan salah satu petugas pesawat, memberikan beberapa lembar kepada kedua pilot yang saat ini bertugas.
Cukup lama juga aku menunggu di cabin pesawat. Akhirnya David memunculkan diri kembali di mata ku. Dimana ia tampak sangat tampan, mengenakan seragam pilot yang sedang ia kenakan. David segera menghampiri ku yang sudah duduk manis diruang cabin khusus VIP.
Entah mengapa aku merasa berterima kasih kepada kedua orang tuaku, yang sudah menjodohkan ku dengan laki-laki tua resek dan menyebalkan seperti David.
Padahal dulu David adalah pemuda dingin dan tidak punya hati sama sekali. Sejak pertama kenal saja, sudah terlihat sombong tampang wajahnya dan kelihatan angkuh. Mentang-mentang ia seorang pilot, seenaknya saja ia menjatuhkan penumpangnya kebawa lantai. menunjukan simpulan senyuman kemenangan. Bukannya meminta maaf, tetapi dia mengabaikan ku begitu saja.
Sungguh menyebalkan bukan.
Oh iya, aku dulu sempat memikirkan sesuatu yang membuat ku geram, dengan tingkah laku seorang pak pilot sombong itu. Entah mengapa, pikiran ini terus di hantui oleh pemikiran jahat. Rasanya aku ingin sekali melempar, David - suamiku, dari ketinggian empat puluh ribu kaki, diatas permukaan laut.
Tapi pemikiran itu langsung ku enyahkan dan tidak ingin melakukan hal aneh saat dalam penerbangan.
Kini sosok menyebalkan itu sudah ada di depan mata ku. Dia memang masih berstatus profesi sebagai pilot. Tetapi ada berbeda dari dirinya. Sekarang, David, sudah memiliki seorang penamping, yang akan melayani nya setiap saat.
Cium hangat menempel dikening ku. Aku merasakan kecupan hangat yang menempel di atas kening. kini mengantikan kearah ke dua mata indah ku. Sungguh aku merasa cukup tenang, saat ia melakukan hal romantis didepan orang banyak. Bahkan aku merasa malu, di pertontonkan seperti ini. Buat David, dia merasa senang, melakukan hal ini kepada istrinya. dan menunjukan kepada semua orang. Kalau David sudah mempunyai sosok menepati isi hatinya.
