ALINE VALERIE:
Bulan telah menggantikan posisi raja mentari. Rupanya mentari pagi mulai memasuki cela jendela kamar ku, membuat kedua mata yang tadi enggan untuk membuka, kini ku paksakan kedua mata ini yang sudah terkena silau cahaya. Segera ku beranjak bangkit dari ranjang tidur ku, dan menatap kearah jam dinding. Ternyata jarum pendek sudah menunjukkan pukul sembilan lewat dua puluh menit.
Aku berjalan menuju keluar kamar dan melewati anak tangga. aku pun di kagetkan, dengan kehadirannya, yang sudah berada dibawah anak tangga. Aku segera mempercepat langkahan ku, untuk menemuinya.
Pria berambut hitam, terus menatap ku diatas anak tangga. Kedua mata indahnya dan senyuman hangat, membuatku ingin sekali menatapnya, berlama-lama. Namun aku kembali berusaha payah, untuk tidak memandang dirinya.
Aku pun pasrah, dan tidak bisa menolak. Aku terpikat oleh senyuman manis, yang di hiasi dengan lesung dikedua pipinya.
Seketika aku memalingkan wajahnya, kini aku dan dia, saling berhadapan. David mengerakkan tangannya menuju kearah wajahku, dan memandang kedua mata ku. Mata kami saling berpandangan lebih dekat. David mendorongkan wajahnya, kearah wajah ku.
Kecupan Hangat, aku dapatkan dikening ku. Aku tidak bisa menggambarkan, bagaimana rasa gembiranya, saat orang berada di depan kita. Mencium kita secara tiba-tiba. Mungkin seperti ini juga, dilakukan oleh sepasang suami isteri. Yang selalu akan mendapatkan ciuman hangat dari sang suami.
"Good morning, sayang." Sapaan lembut. Dilontarkan, dari sang suami tercinta. Siapa lagi kalau bukan Om pilot nyebelin. Larat! Maksudku, suamiku yang bernama David.
"Morning." Balasanku. Kedua mata ini masih enggan untuk melepaskan tatapan, kearah kedua matanya.
"Bagaimana tidur pagimu? Apa kamu merasa nyenyak?" David kembali melontarkan sebuah pertanyaan kepadaku, dan mendaratkan kedua tangannya, kearah atas kepala ku.
"cukup nyenyak, dan aku merasa nyaman, tidur dikamar baru kita."
"Kalau kamu merasa nyenyak! Aku merasa bahagia, jika isteriku, bisa lebih nyaman, saat tidur dikamar barunya."
Menit berikutnya, kedua mata membulat sempurna dan memandang kearah sekeliling ruang keluarga. Aku tidak melihat satu orang pun berada didalam. Melainkan, terasa sepi dan sunyi. Kini kedua mata, aku ahlikan kembali dan menatap kearah wajah suami ku.
"Dav, kenapa rumahmu begitu sepi?" Tanyaku. Menatap kearah sekeliling ruangan.
"Ehemm! Seperti biasa, melakukan aktivitas, diluar rumah." Jawabnya.
"Maksudnya?"
"Daddy baru saja pergi untuk bertemu dengan sahabat lamanya disingapore. Mommy, ada sedikit keperluan, yang harus ia selesaikan. Michael, seperti biasa, melakukan aktivitasnya dikantor, begitu juga dengan Kayla. Melakukan hal, sebagai pelajar." Penjelasan David.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Husband ( TAHAP REVISI )
RomanceWARNING { 17+ } #427 Roman (28/03/2018), #319 Roman (31/03/2018) ( (FOLLOW DULU SEBELUM BACA [Cover by @Sinenncy]) { ⚠️ DILARANG COPY PASTE }, JANGAN LUPA DITINGGALKAN JEJAK. Ketika mencintai seseorang, cintailah apa adanya, jangan berhara...