CHAPTER 21

14.3K 411 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Angin malam pun berhebus dingin. Suasana malam yang terasa tenang, dan tidak ada kebisingan di malam hari. Lihatlah, tempat dimana saat ini kami berada mulai tampak sepi. Tidak ada satu warga pun berlalu lalang diluar malam yang begitu gelap.

Malam ini aku bersama keluarga besar David, sedang berkumpul disebuah tempat. Lebih tepatnya, ditaman belakang rumah oma. Suasana malam terasa sangat indah. Berbeda dengan ibu kota Jakarta.

Ditaman belakang, Aline sedang duduk sendirian. sambil menikmati keindahan dimalam hari. Melihat lampu berwarna warni, yang membuat kedua mata ini, tidak ingin menoleh kearah mana pun. Aline berusaha untuk duduk manis ditempat lebih gelap, tanpa diterangi oleh penerang cahaya. Kali ini Aline mendengar suasana kemeriahan dari arah belakang, terlihat keluarga besar Kendrick, sedang menikmati berkumpul bersama, sambil bercerita dan bercanda gurau, di halaman.

Awalnya aku ingin sekali merasakan, bagaimana rasanya berkumpul dengan orang yang kita sayangi. Namun, niat ini, Aline batalkan begitu saja. Lebih baik, Aline memilih untuk berdiam diri dari kegelapan. Menikmati hembusan udara dingin menusuk di kulitnya. Disaat Aline sedang asik menikmati pesona keindahanan. Aline mendengar suara langkahan kaki yang terdengar dari belakang.

Langkahan kaki pun terhentikan. Kedua mata segera mamandang kearah samping. Aline dikagetkan dengan kehadiran sosok lelaki berpostur tegap, memakai bahan baju cukup tebal, yang tiba-tiba saja datang sendirian, untuk menemui dirinya. "Nih, pakailah." Kata David. Yang tiba-tiba saja menyodorkan sebuah baju hangat, kehadapan Aline.

Aline merasa kebingungan, melihat tingkah David, yang memberikan baju hangat itu kepadanya.

"Ini buat ku?" Tanya Aline. Menunjuk kearah sebuah baju berbahan tebal, persis digunakan sang suami.

"Iya! Ini buat kamu, Al!" Sahut David.

"Loh! Inikan bukan baju hangat kita."

"Ini memang tidak punya kita! Lebih tepat, ini baju hangat couple, milik Mommy and Daddy, saat muda dulu!."

"Baju couple hangat? Kok masih ada?"

"Entahlah! Aku pun juga bingung, kenapa baju ini masih ada sampai sekarang! Padahal baju ini sudah sepuluh tahun, tidak pernah dipakai lagi." jawab David. "Kamu mau coba, memakainya?"

"Ta_"

"Sudah jangan menolaknya! pakai saja! Dan kau tidak usah khawatir, baju ini sengaja ditinggalkan disini, kata oma, semoga ini suatu saat ada yang memakainya!" Aku segera merebut baju hangat yang berada ditangan David. sedangkan David, segera mendaratkan bokongnya kearah samping Aline, yang sedang sibuk mengenakan baju hangat, pemberian David.

"Bagaimana? Sudah lebih hangatkan?" Tanya David. menoleh kearahku.

Aline segera menganggukan kepalanya dengan pelan. "Kau begitu cantik, mengenakan baju hangat milik, Mommy!" Tutur David.

The Best Husband ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang