ALINE VALERIE:
Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, hari pernikahanku dengan David Brave Kendrick. Aku melihat pantulan diriku dicermin, memandang wajahku yang sudah dipoles make up oleh orang yang sudah ahli dalam hal merias pengantin. Kuakui bahwa hasil karyanya memang sangat memuaskan, bahkan aku tidak menyangka seorang perempuan berwajah natural berada di pantulan cermin itu adalah diriku sendiri. Terlihat cantik bukan, tentu saja aku terlihat begitu cantik dihari pernikahanku.
Empat orang perempuan kini sedang membantuku mengenakan gaun pengantin model Off-Shoulder berwarna putih terbuat dari bahan kain georgette dan kain organza dengan juntaian lembar hingga menyentuh lantai keramik, menutupi high heel yang ku pakai. Gemerlap kristal disetiap aksen kain menambah kesan glamorous pada gaun yang kini sedang ku pakai.
Aku benar-benar tak nyaman mengenakan gaun ini, sungguh ingin rasanya aku melepaskan semua benda yang melekat ditubuhku. Tapi, empat perempuan itu menyuruhku untuk tetap memakai gaun pengantin hasil rancangan desainer terkenal. Siapa lagi kalau bukan Tante Mikha, seorang kepercayaan keluarga Kendrick, untuk merancang gaun pengantin untukku.
Salah satu perempuan yang tadi membantuku, menyuruh untuk menatap ke cermin yang berada dihadapanku. Sungguh, aku tidak menyangka hal yang di inginkan oleh kedua orang tuaku akhirnya akan tiba juga. Aku akan segera memakai gelar Nyonya David Brave Kendrick. Seorang lelaki berprofesi pilot dan mendapatkan kepercayaan sekaligus sebagai CEO dari Mr. Albert, Ayahnya sendiri.
"Aline." Ucap seseorang yang suaranya sangat ku kenal.
tentu aku mengenalnya dan aku segera berbalik melihat kearah belakang. Saat aku berbalik aku menunjukkan garis senyum dan melihat Mama berdiri tegak didepan pintu kamarku. Mama melangkah masuk kedalam kamar, lalu memelukku dari belakang.
"Maafkan mama, papa sudah memintamu untuk menikah dengan pilihan kami, sehingga kamu harus melakukan semua ini demi kami berdua."
Sebenarnya aku ingin marah pada mama, ingin meluapkan segala semua perlakuan mama yang terlalu keras kepadaku, untuk segera menikah dengan pilihan mereka. Percuma juga untuk kabur dari dalam kamar ini, karena orang suruhan papa, sudah memberikan perintah untuk berjaga-jaga didepan pintu kamarku. lebih tepatnya dikamar hotel yang telah di booking oleh keluarga Kendrick.
"Mama harap jadilah istri penurut buat David, lakukan semua ini dengan ikhlas, Aline. Jangan pernah kamu membatah semua perkataan suamimu, apa lagi membuat suatu hal yang tidak ia sukai."
Hatiku seperti dicubit-cubit mendengar ucapan mama. Aku belum mampu melakukan semua keinginan kedua orang tuaku, bahkan aku tidak yakin apakah aku mampu melakukan ini sendiri, menghadapi keegoisan dan amarah suamiku nanti, seperti pernah mama lakukan dulu untuk meluluhkan hati Papa.
"Mama doakan kalian berdua selalu berbahagia."
Bagaimana aku bisa merasakan bahagia? Bahkan aku belum membuka pintu hatiku sedikit pun padanya. Karena aku masih merasakan suatu hal yang menjanggal dalam lubuk hati, membuat ku selalu ingin bertanya-tanya, siapa perempuan yang selalu berada di hadapan calon suamiku. Seolah-olah, aku tidak bisa yakin, apakah aku dan David bisa bahagia, selayaknya menjadi suami isteri? Atau kami akan mempunyai masalah besar dalam hubungan rumah tangga. Sungguh hal ini membuatku takut menjalaninya seorang diri. Bahkan aku tidak yakin, apakah aku kuat melewati semua ini sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Husband ( TAHAP REVISI )
RomanceWARNING { 17+ } #427 Roman (28/03/2018), #319 Roman (31/03/2018) ( (FOLLOW DULU SEBELUM BACA [Cover by @Sinenncy]) { ⚠️ DILARANG COPY PASTE }, JANGAN LUPA DITINGGALKAN JEJAK. Ketika mencintai seseorang, cintailah apa adanya, jangan berhara...