CHAPTER 7

15.6K 510 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



KAYLA SUNSIHE :

Suasana ibu kota Jakarta sesekali tidak bersahabat denganku. Perhatikan saja semua orang pengguna jalan kaki, banyak mengenakan payung sebagai perlindungan mereka. malahan ada juga, berdiam diri di tempat halte bus. hanya menghindar dari terik matahari mencengkam di siang hari.

Mobil berukuran besar, berhenti disebuah rumah dengan pagar sangat tinggi, bercat berwarna hitam. Seorang gadis berpenampilan masih terlihat rapi, melangkah keluar dari dalam Bus berwarna Merah, bertulis G.I.S ( Global Internasional School) .

"Terima kasih Pak Bambang." Ucapku sopan.

Pak Bambang menarik garis senyuman, ke salah satu anak murid, yang terlebih dulu turun dari Bus G.I.S.

Kedua kaki ku beranjak melangkah, memasuki area pekarangan rumah. Penjaga rumah segera membukakan pintu Gerbang, sambil menunjukan sikap ramah, kepada anak sang majikan.

"Selamat siang, Non Kayla." Sapa sang securty. Kayla segera menganggukan kepalanya dan menunjukan garis senyuman.

Kayla melenggak masuk ke arah carpot rumahnya. Sesaat ia mengernyitkan kening melihat Mercedes-Benz C200, terparkir rapi.

Sejenak aku kembali terpikirkan dengan Mobil tidak begitu asing di depan ku.

"Mungkin saja, Mobil ini adalah milik sahabat Kak David atau mobil sahabat Kak Micheal." Gumam Kayla dalam hati.

Dia melangkahkan kakinya, masuk melewati pintu yang terhubung dengan carpot rumah. Sejenak Langkahanku terhenti di ruang tamu.

Saat berada digang pintu, terdengar suara Mommy, sedang asik berbincang dengan salah satu seorang pembantu rumah tangga tersebut, di ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu, Aku melihat sosok wanita tua itu, sedang berdiri di bawah anak tangga, bersama salah satu pembantu kepercayaan Mereka, sedang asik berbincang ria.

"Mommyyyyyy." Ucapku. membuat mereka, yang berada berdiri diarah anak tangga, menoleh kearahku.

"Hi sayang." Sapaan Mommy Sarah.

Aku kemudian berjalan mendekati Mommy Sarah, dan memeluk tubuhnya tegap profesional seorang Captain Pilot.

"I miss you Mom." tuturku.

"I miss you too, my little princess." Balasnya padaku.

Cupp ...!!

Ciuman hangat mendarat di keningku secara sempurna. Aku merasakan ciuman hangat dari seorang wanita hebat.

Aku segera memeluk erat tubuh Mommy, berada di dekapan ku. Sungguh aku merindukan-nya selama sebulan penuh. Bukan aku saja yang merindukan Mommy. melainkan semua orang berada di dalam rumah ini juga Rindu kepada Mommy.

The Best Husband ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang