"Disewakan satu kamar 3x4
Putra/putri, hub: 08xx-xxxx-xxxx atau lgsng hubungi yg punya rumah ada didlm ketok aja"Wanita paruh baya yang kini tengah memasang papan pengumuman di depan pagar rumahnya itu tersenyum sumringah. Cowok manis yang berdiri disampingnya hanya mendengus kesal atas sikap bundanya yang asal, menurutnya.
Iya. Wanita yang memasang papan pengumuman itu adalah bunda dari cowok putih pucat itu.
Min yoongi nama si manusia pucat.
Yoongi sangat tidak setuju dengan keputusan bundanya itu. Si bunda memutuskan tanpa persetujuannya. Bisa dibilang sepihak.
Kamar ukuran 3x4 yang ada di rumahnya menganggur tidak berpenghuni. Tadinya kamar itu ditempati oleh bang hosiki, abangnya yoongi. Semenjak bang hosiki pindah ke Australia karena tuntutan pekerjaan, ya jadi kamar itu kosong. Dan sepertinya bang hosiki sudah paten menetap disana, kecuali kalo dia kangen sama bunda dan yoongi, itupun hanya seminggu paling lama.
Sama cerita beda negara. Ayah yoongi juga tidak tinggal bersama mereka. Tuan Min sudah bekerja di Jepang 5 tahun lalu sejak dia di pindah tugaskan oleh kantor tempatnya bekerja.
Jadilah kediaman keluarga Min yang begitu sepi. Bunda dan yoongi juga jarang mengobrol berdua. Yoongi yang sibuk dengan dunia perkuliahan, dan bunda yang mengurus toko kuenya.
Ide untuk menyewakan kamar kosong di rumah mereka itu berawal dari teman bunda yoongi yang bercerita kalau dia lumayan dapat masukan dari sana. Dan juga rumah menjadi lebih hidup semenjak kedatangan penghuni baru. Dengan mudahnya bunda yoongi mengikuti jejak temannya itu tanpa memikirkan pendapat anak bungsunya.
Padahal kalau dipikir lagi, masukan dari bisnis toko kue bundanya itu lumayan untuk jajan mereka disini. Sementara kiriman dari ayah yoongi mengalir tiap bulannya untuk keperluan sehari-hari. Belum lagi kalau bang hosiki dapat seseran banyak, dia tidak pelit-pelit membagi bunda dan yoongi. Kurang apalagi coba? Dasar saja bundanya tidak bisa lihat temannya berbuat sedikit langsung diikuti. Kalau teman bunda berbuat kriminal mungkin akan diikuti juga. Pikir yoongi.
Yoongi loh yang ngomong bukan aku hehehe
Oke balik lagi ke cerita.
"Bunda ih, yoongi kan belom bilang setuju~ udah dipasang aja begituan" yoongi misuh-misuh sambil jalan ke dalam rumah. Si lawan bicara cuma senyum kecil, ngikut masuk ke dalam rumah juga.
"Kalo nunggu persetujuan kamu juga ga bakal yoon." Sahut si bunda yang kini sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"Ya ih bunda. Kan kita gatau orang yang nyewa nanti gimana. Iya kalo orangnya ga bikin ilfeel, klo sebaliknya?" Yoongi juga duduk di sofa, seberangan sama bundanya. Dia meluk bantal sofa, nenggelamin wajahnya sedikit. Agak gemes sama bundanya.
"Emang bunda terima orang sembarangan? ya nanti bunda liat dulu lah orangnya gimana. Bunda gak bakal asal milih orang buat tinggal bareng kita"
"Ya tau ah. Yoongi males, mau tidur aja" cowo manis itu beranjak dari sofa dan memilih buat masuk ke kamarnya. Ngehindarin adu mulut sama bundanya. Mau gimana juga yoongi protes, bunda selalu menang. Emang gitu kan hukumnya?
Si nyonya Min mah biasa saja, dia juga tau bagaimana milih orang yang bisa tinggal bareng mereka.
Siapa tau bisa jadi calonnya yoongi kan? Hehe.
●●●
뿅~
Anyeonghaseyuu~
Ini adalah debut cerita aku sebagai minyoon shipper ●♡●
Bantuannya juseyooo
Next or delete?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Fluffy | pjm x myg
Fanfiction[completed] Satu kamar kosong dirumah Min Yoongi dan tempat kost Jimin yang kacau, Sebuah kebetulan? Top!Jim Bot!Yoon