chapter 4

7.9K 1.3K 62
                                    

"Hmmm... iya bunn"

"Iya iya... ini Yoongi udah bangun"

"Hmm..."

"Ya.."

"Hmm..."

Dengan begitu berakhirlah sambungan telepon antara Bunda dan Yoongi.

Ini masih sangat pagi—bagi Yoongi— dan Bundanya sudah tidak berada di rumah.

Pagi-pagi sekali tadi Bunda di jemput Mama Jeon, untuk menemaninya ke Busan. Nenek Jungkook sakit. Mama Jeon minta Bunda untuk menemaninya karena Jungkook masih ada kuliah hari ini dan Papa Jeon sedang sibuk-sibuknya kerja.

Yoongi sih tidak masalah karena memang dia sudah biasa di tinggal sendiri seperti ini.

Bunda barusan menghubunginya. Alasannya takut Yoongi tidak sadar saat pagi tadi Bunda berangkat dan malah mencari Bundanya seperti anak kucing kehilangan induknya.

Gemas bayanginnya.

Tak lupa juga Bunda memberi tugas kepada Yoongi untuk belanja bulanan. Stok makanan mulai habis di lemari. Uang Bunda tinggal di atas meja counter. Tidak perlu daftar barang apa saja yang ingin dibeli, Yoongi sudah hapal semuanya.

Dilirik oleh Yoongi jam dinding yang kini menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Kan benar, masih sangat pagi. Pikir Yoongi.

Si cantik beranjak dari kasur bermotif kumamon kesayangannya. Walaupun sangat tidak rela. Ia lapar ingin makan. Yoongi bergegas ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah dan gosok gigi. Nanti saja mandinya.

Selesai menyegarkan diri, si manis keluar dari sarangnya. Menengok ke kanan dan kiri sisi luar dari kamarnya. Atensinya jatuh pada kamar di seberang kamarnya, yaitu kamar bang Hosiki. Yang sejak sebulan yang lalu sudah mempunyai pemilik baru.

Kamar itu sedikit terbuka. Mungkin penghuninya lagi tidak di tempat dan lupa menutup pintunya. Inisiatif Yoongi menuntunnya, melangkah untuk menutup pintu kayu jati itu.

Namun niatnya urung karena belum langkahnya sampai di depan pintu, sayup-sayup ia mendengar suara orang dari dalam sana.

Itu suara Jimin.

Berarti pemiliknya masih di dalam sana.

Jimin seperti sedang mengobrol dengan seseorang, tapi tidak mungkin kan Bunda mengizinkan si Jimin ini membawa masuk orang asing. Apalagi Jimin membawanya ke dalam kamar. Yoongi saja kalau teman-temannya sedang berkunjung hanya diperbolehkan sebatas ruang TV. Paling yang boleh masuk teman dekatnya, seperti Jungkook.

Katakanlah kuno, tapi Bunda hanya tidak mau kamar Yoongi seperti kandang sapi setelah teman-temannya berkunjung. Dan kalau sudah seperti itu, Bundalah yang membereskan kekacauan itu. Yoongi mana mau, dia tahan saja dengan keadaan kamar acakan begitu.

Dasar pemalas.

Yoongi awalnya ingin berbalik dan bersikap acuh pada seseorang yang sudah sebulan ini membuatnya penasaran. Namun, sebuah kalimat menghentikan langkahnya.

"Iyaa sayaangg.."

Yoongi lantas semakin penasaran dan menempelkan tubuhnya semakin dekat ke daun pintu.

Kekehan ringan yang membuat siapa saja serasa mendengar musik klasik terdengar dari dalam sana. Itu berasal dari si tampan Jimin.


"Kamu juga baik-baik disana..."

"Aku juga sayang kamu..."

"Oke, aku tunggu yaa... awas kamu berani macem-macem..."

Ice Fluffy | pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang