Terhitung sudah tiga hari semenjak Bunda memasang plang sewa kamar didepan rumah mereka. Yoongi berharap sih nggak ada yang minat untuk nyewa, karena emang Bundanya nggak bahas apa-apa tentang sewa menyewa kamar tersebut.
Hari ini Yoongi libur kuliah. Sebenarnya ada jadwal pukul 10 dan 2 siang nanti. Tapi karena dikabarin dosen hari itu mau ada acara-macam guru sd- ya jadi dia libur.
Sekarang Yoongi lagi leha-leha depan tv sambil nyemilin kertas-g. Nyemilin keripik singkong rasa BBQ.
Sejak 10 menit yang lalu Bunda mondar-mandir macem setrikaan didepan pintu rumah sambil megangin HPnya. Yoongi pikir kan awalnya Bunda lagi nungguin tukang kredit panci. Tapi dilihat dari tampangnya justru Bunda keliatan kayak orang lagi kasmaran. Senyum-senyum nggak jelas.
Yoongi yang penasaran-dikit, akhirnya nanya, "Bunda ngapain sih daritadi macem anak gadis yang mau diapel doinya?"
"Ish kamu bikin kaget aja" senyum-senyum malu.
Lah iya? Di kagetin aja enggak?
"Ini Yoon, yang mau nyewa kamar mau dateng jam 10 " akhirnya-mungkin karena capek- Bunda ambil posisi duduk di single sofa sampingan sama Yoongi yang duduk di double sofa?
"Oh.. yang nyewa kamar.." ngunyah lagi keripik singkongnya.
"HAH APA?! YANG NYEWA KAMAR MAU DATENG?!"
Yoongi emang dasar refleksnya lemot- jadi sekali refleks langsung nyetrum? G.
Keripik singkong yang udah dalam mulut dia, muncrat kemana-mana. Untung Bunda duduk disampingnya, kalo didepan Yoongi? Udah abis tuh bocah manis digantung ditiang listrik.
Diliriknya oleh Yoongi jam dinding yang menggantung diatas tv.
Yoongi cuma bisa merengut kesal, dan masukin keripik singkongnya sekali lima biji kedalam mulutnya-buset.
"Yaudah gih, kamu dandan yang cantik. Masa kesan pertama bau ketek"
"Nggak mau! Aku juga nggak bau ketek Bunda" si manis ngerengek sambil ciumin keteknya.
Masa sih bau ketek?
Nggak kok, wangi gini walau belum mandi. Ehe
"Yaudah tanggung sendiri kalo orangnya ilfeel sama kamu yang bau ketek" Bunda nyomot satu biji keripik singkong kemudian berdiri dari duduknya.
"AKU NGGAK BAU KETEK BUNDAAA~!!"
Kapan anak gadisnya-eh, bujang- ini berubah. Bunda maklum kok kalo sikap Yoongi yang manja gini, karena dia merasa paling kecil di keluarga, statusnya sebagai anak bungsu. Dan badannya juga kecil, ehe.
Tapi, biar deh nggak usah berubah. Ntar kalo semisal berubah dia gak manis dan ngegemesin lagi dong.
TING TONG!!
suara bel rumah Yoongi berbunyi. Iyalah suara bel, masa suara mangkok kang bubur ayam.
Bunda kegirangan. Sebelum bukain pintu si Bunda ngerapihin baju dan rambutnya dulu, kalau-kalau kusut kan ya.
Si yoongi? Udah sembunyi dia. Pas bel bunyi tadi dia hampir kejengkang dari sofa. Sekarang posisi dia sembunyi dibalik lemari pajangan koleksi action figurenya bang Hosiki.
Macem anak kucing yang sembunyi malu-malu kalo dilihat manusia. Pintu udah kebuka. Yoongi nggak terlalu jelas sih ngeliat orangnya, karena posisinya dihalangi badan Bundanya yang -ekhem- nutupin hampir seluruh pintu.
Tapi dia dengar suara kekehan seseorang, yang pasti bukan Bundanya. Ini suara kekehan laki-laki, man.
Iya laki-laki kan man?
G pnting.
"YOONGIII SINI NAK" teriak si Bunda yang sekarang udah duduk di sofa hadap-hadapan sama si penyewa kamar, yang ternyata adalah seorang laki-laki.
Aduh, si bunda pake manggil-manggil segala
Mau nggak mau Yoongi samperin. Dia jalan ragu keluar dari persembunyiannya.
Hal pertama yang dilihat Yoongi adalah senyum sumringah si Bunda yang melihat ke arahnya, dan punggung tegap laki-laki penyewa kamar yang membelakangi dirinya.
Bagai adegan slow motion yang biasa terjadi di film-film, si cowok penyewa kamar membalikan badannya menghadap Yoongi.
Si manusia pucat menghentikan langkahnya, terpaku saat bertemu pandang dengan orang asing didepannya.
BUNDA INI YOONGI MIMISAN NGGAK? AMBYARR YOONGI, jeritan batin seorang Yoongi.
