Musik lembut mengalun di sebuah cafe pojok jalan. Suasana romantis sangat kental di dalam cafe itu. Mulai dari gaya yang diusung, pemilihan lampu dan furniture yang sangat mengutamakan kenyamanan dan bergaya anak muda sekali.
Tak sedikit muda-mudi yang membawa pasangan mereka kesini. Menikmati suasana romantis bersama pasangan masing-masing.
Namun tidak dengan dua anak adam yang mengambil tempat di pojok ruangan. Terlihat dari si pemuda berwajah manis sejak tadi tertunduk dan sesekali air bening mengalir dari sudut matanya.
Sementara pemuda di hadapannya melihatnya prihatin. Ingin sekali menenangkan, namun sepertinya si manis bukan tipikal orang yang terbuka.
Dua gelas milkshake strawberry tak dihiraukan di atas meja. Tak ada yang ingin meminumnya. Sedikitpun tak tersentuk sejak sang pelayan menyuguhkan.
Si pemuda berwajah tegas menghela nafas sejenak, "mau cerita?" Memiringkan kepalanya sedikit untuk melihat si lawan bicara yang masih tertunduk.
Tak ada jawaban, namun air bening itu menetes lagi. "Ya udah, gak apa. Aku juga udah tau kok." Sehun menarik punggungnya menempel pada senderan kursi. Meraih milkshake yang telah ia abaikan, kemudian menyesapnya sedikit. Sekedar merasakan asam-manis dari buah strawberry.
"Aku tadi liat kamu sama Jimin di taman—" si tampan menyesap milkshakenya lagi, "—dan Jimin meluk cewek itu juga aku lihat." Gelas ia letakkan. Si manis terkejut, terbukti dari kepalanya yang terangkat.
Wajahnya basah tak ia hiraukan. Ia menatap pemuda di hadapannya dengan wajah sendunya.
Sehun membenarkan duduknya, "sakit ya?" Sambil mendengus. "Nyesek, tapi kita bisa apa, ya gak?" Lanjutnya lagi, mengalihkan pandangan ke sekitaran ruangan agar tak menatap wajah sendu Yoongi. Kasihan melihat si manis terpuruk begini.
"K-kak Sehun..." si manis angkat bicara. Dengan suara yang sedikit serak dan hampir seperti bisikan.
"Iya. Aku tau kok perasaan kamu gimana sekarang." Sehun meraih jemari kurus milik Yoongi. Mengusapnya perlahan, memberikan dukungan dari tindakan yang ia berikan.
"K-kak Sehun m-maaf..." ucap si manis, kembali terisak.
"Kenapa minta maaf Yoon, kamu gak salah. Seenggaknya kamu tau gimana rasanya suka sepihak—" Sehun berhenti sejenak, meremas pelan jemari Yoongi, "—kayak aku." Diakhiri dengan senyum miris dari si tampan.
Sebenarnya Yoongi merasa tak enak hati pada Sehun yang ia tinggalkan di perpustakaan tadi. Dirinya ingin meminta maaf namun rasanya berat sekali untuk mengucapkan kata. Ia terlalu sakit.
Suasana kembali canggung. Sehun masih mengusap punggung tangan Yoongi. Dan si manis tetap bungkam, banyak hal yang ada di pikirannya saat ini.
"Diminum milkshakenya. Enak itu rasa strawberry." Sehun perlahan melepas genggaman tangannya. Meraih gelas milkshake miliknya yang isinya tinggal setengah.
Si manis menatap milkshake miliknya yang masih utuh. Ini minuman kesukaannya, tapi entah saat ini ia tak berselera.
Pada akhirnya menyesapnya juga. Ia tambah tak enak hati apabila tidak meminum milkshake traktiran Sehun.
Sehun yang duduk dihadapannya, menatap setiap gerak-gerik si manis. Wajah cerah seperti mentari milik Yoongi kini menjadi sendu seperti ada awan mendung di sekitarnya.
"Mau pulang? Aku anter ya? Jangan kabur lagi." Tawar Sehun. Ia terkekeh di akhir kalimat dan dibalas dengan senyum miris dari si manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Fluffy | pjm x myg
Fanfiction[completed] Satu kamar kosong dirumah Min Yoongi dan tempat kost Jimin yang kacau, Sebuah kebetulan? Top!Jim Bot!Yoon