chapter 16

7.1K 1.2K 213
                                    

Sudah beberapa hari ini Jimin sedikit menunjukkan perhatiannya terhadap Yoongi. Setelah menyatakan perasaannya di taman waktu itu dan hingga sekarang belum ada jawaban pasti dari si manis, membuat Jimin semakin giat mencurahkan perhatiannya pada Yoongi.

Seperti mengetuk pintu kamar Yoongi setiap pagi hanya untuk mengucapkan selamat pagi dengan wajah bangun tidurnya. Kelihatan sekali kalau pemuda itu setelah bangun bergegas menuju depan kamar Yoongi tanpa mencuci wajahnya terlebih dahulu. Bahkan sekali saat itu ia kembali ke kamarnya dan tidur lagi.

Aneh, bagi Yoongi awalnya. Namun dihari berikutnya ia sudah mulai memaklumi. Lucu juga kalau dipikir-pikir sikap si dingin ini.

Ada lagi tingkah anehnya saat menjelang tidur. Ia akan menghampiri Yoongi dikamarnya hanya untuk mengobrol hal-hal abstrak bersama si manis.

Setelah dikenal jauh begini Jimin semakin banyak bicara. Berbanding jauh dengan Jimin saat pertama kali mengenalnya. Seolah kutub es itu mencair perlahan. Namun, tetap saja wajah tanpa ekspresi ini ia pasang. Alasannya agar rahangnya terlihat tegas dan kadar ketampanannya tak berkurang.

Jimin bercerita banyak hal pada Yoongi. Seperti cinta pertamanya. Bukan, yang Jimin maksud cinta pertama disini bukan terhadap orang lain. Karena cinta pertamanya berhasil dicuri oleh seekor kucing manis berbulu seputih salju yang Jimin adopsi dari toko hewan peliharaan.

Saat itu ia masih kecil. Papanya membawa Jimin ke toko hewan peliharaan. Karena ketika ia pulang sekolah, ia merajuk pada Papanya untuk di belikan peliharaan. Teman satu sekolahnya bercerita tentang ia yang mengadopsi burung kakak tua yang sangat pintar. Hingga membuat Jimin iri dan ingin memiliki peliharaan juga. Saat itu pemuda tampan ini masih kelas dua sekolah dasar.

Ia pun dibawa oleh sang Papa ke toko hewan peliharaan. Perasaan senang menyelimuti dirinya saat memasuki toko itu. Kemudian ia disuruh memilih sendiri hewan jenis apa yang ingin ia adopsi. Saat sedang memilih Jimin melihat seekor kucing kecil yang sangat cantik tengah duduk tenang di dalam kandangnya. Ketika itu hatinya menghangat. Pilihannya jatuh pada si cantik berbulu seputih salju untuk ia adopsi.

Jimin merawat Areum —nama kucingnya— dengan telaten. Menyayanginya dengan sepenuh hati. Mengajaknya bermain selepas ia pulang sekolah. Pokoknya ia sangat sangat sayang dengan kucingnya.

Hingga ia masuk sekolah menengah pertama, Areum jatuh sakit. Jimin kalang kabut dengan keadaan kucingnya. Ia bawa ke dokter hewan, memberinya vitamin dan apapun yang bisa menyembuhkan si kucing. Namun, sia-sia kucing itu ia temukan terbujur kaku di kandangnya pagi itu. Ia sangat terpuruk. Menjadi pendiam dan tertutup. Ditambah lagi Mamanya yang pergi tanpa berkata apapun, meninggalkan luka mendalam bagi seorang Park Jimin.

Entah apa status kedua orang tua Jimin saat ini. Mamanya pergi tanpa jejak. Sementara Papanya santai dengan pacar barunya. Hingga saat ini tak ada kejelasan apa mereka sudah bercerai atau belum. Uang selalu mengalir ke rekening Jimin dari hasil kerja Papanya. Namun, tanpa kasih sayang.

Saat dirinya menginjak kelas dua, menengah atas Papanya membelikan kucing baru yang sama persis dengan kucingnya dulu. Jimin sedikit senang, karena ia sedikit ada yang menghibur.

Hingga saat ini kucing itu masih ada, diurus adiknya. Belum diberi nama, ia bingung.

Omong-omong tentang adik, Jimin mempunyai seorang adik perempuan. Sekarang ia ditahun terakhirnya, sekolah menengah atas. Park Chaeyoung. Gadis yang sempat Yoongi duga adalah pacarnya Jimin. Namun setelah si tampan bercerita dan menjelaskan, si manis jadi malu sendiri. Telah menuduh adik pemuda itu pacarnya. Ia gadis yang sama dengan gadis yang Jimin temui malam itu dan gadis yang sama yang dipeluk Jimin di taman, hingga membuat Yoongi salah paham.

Ice Fluffy | pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang