chapter 12

7.4K 1.3K 112
                                    

Hari ini Yoongi mampir kerumah Jungkook untuk mengerjakan tugas bersama. Kebetulan Taehyung lagi ada kumpulan club dance, jadi Yoongi tak terkesan seperti nyamuk antara mereka.

Yoongi sedang serius menatap layar laptop miliknya, membaca ulang apa yang sudah ia ketik beberapa saat yang lalu. Sementara Jungkook bukannya fokus pada tugasnya, ia malah asik menonton episode pertama drama yang baru ia download. Beberapa camilan tersuguh di hadapan mereka, ditemani es jeruk yang pas dihidangkan saat cuaca panas seperti siang ini.

Tidak bisa dibilang siang juga karena saat ini jam hampir menunjukkan pukul tiga. Siang menjelang sore.

"Kook, tugas lo udah?" Si manis membuka suara, dengan mata masih tertuju pada layar laptop.

"Belom hehehe..." jawab Jungkook. Yoongi menghela nafas, si kelinci buntal ini kalau sudah ada drama baru, lupa tugas yang menumpuk. Terlewat santai, namun pada akhirnya seperti kebakaran jenggot saat tugas sudah mau dikumpul.

"Lagian males ah, ntar minta bantuin kak Taehyung aja deh kerjainnya." Lanjutnya, tersenyum menampakkan gigi kelinci kebanggaannya pada Yoongi.

Yoongi memutar matanya malas, tugas ia sedikit lagi selesai. Harus diselesaikan disini. Kalau ditunda sampai rumah, ia pasti sudah malas menyelesaikannya.

Cklek

Pintu kamar Jungkook terbuka, menampakkan wajah letih seorang pemuda berkulit tan. Namun senyum tampan di wajahnya tetap tak luntur.

"Halo princess. Eh, ada putri salju juga." Sapa Taehyung, dibalas dengan senyuman manis Jungkook dan delikan tajam dari Yoongi.

Setelah menyapa, Taehyung malah menutup kembali pintu kamar Jungkook. Mungkin dia ingin membersihkan diri dulu. Karena Jungkook suka protes kalo Taehyung deket-deket dia waktu lagi bau keringat.

Kalau Taehyung sudah pulang itu tandanya sebentar lagi dua pemuda yang kasmaran ini akan bermesraan didepan Yoongi, dan membuat si manis memutar matanya berkali-kali. Lebih baik ia cepat selesaikan tugas daripada duduk lebih lama dan menjadi nyamuk.

Setelah beberapa menit si manis melanjutkan tugasnya, ia selesai. Jungkook pun sama. Selesai menonton episode pertama drama barunya.

"Udah mau pulang, Yoon?" Ujar Jungkook, arah pandangnya mengikuti gerak-gerik Yoongi yang sedang membereskan laptopnya.

Si manis mengangguk dengan kedua tangannya yang sibuk membereskan barang miliknya.

"tAEHYUNG ADA JIMIN NIH!" Itu Mama Jeon, berteriak dari ruang tamu.

Seketika gerakan Yoongi terhenti saat mendengar Mama Jeon menyebut nama Jimin.

Jimin kesini?

Derap langkah seseorang terdengar dari luar pintu. Diduga kalau itu dari suara langkah Jimin yang menuju ke kamar Taehyung.

"Ada kak Jimin ya kesini?" Tanya Yoongi, menatap Jungkook yang terdiam tak lagi mengunyah camilan.

"Hum, mau ketemu kak Taehyung paling. " jawab Jungkook mengedikkan bahunya. Si kelinci cantik beranjak dari tempatnya kemudian berjalan ke arah pintu. Memastikan apa benar Jimin ada perlu dengan Taehyung atau dengan si manis yang berada di kamarnya ini.

Saat pintu dibuka, Jungkook bertemu pandang dengan Jimin yang berdiri didepan pintu kamar Taehyung. Menatap pemuda itu heran, "ngapain kak?" Tanya Jungkook.

"Ada perlu sama Tae." Jawabnya singkat.

"Oh ada perlu sama kak Taehyung." Jungkook mengangguk mengerti, namun tersenyum miring.

Ada perlu sama kak Tae, apa mau nyusulin Yoongi, batin Jungkook.

Si pemilik kamar diseberang kamar Jungkook membuka pintunya. Rambutnya basah, habis mandi. Ditangan kanannya terdapat handuk biru, sesekali mengusak rambut hitam miliknya dengan handuk itu agar cepat kering. "Oi bro." Sapanya saat mendapati sohibnya berdiri dihadapannya.

"Yoon, katanya mau pulang?" Jungkook menengok ke dalam kamarnya, mendapati Yoongi yang malah melamun diatas kasur milik Jungkook.

"E-eh iya, Kook."

Yoongi beranjak menghampiri Jungkook. Kemudian bertemu pandang dengan Jimin yang masih berdiri ditempatnya semula.

"Yoon, mending pulang bareng Jimin nih. Sekalian." Celetuk Taehyung tiba-tiba. Menepuk pundak sohibnya dan tersenyum aneh ke Yoongi.

"Loh, bukannya kak Jimin ada perlu sama kak Tae, ya?" Sahut Jungkook. Dahinya mengernyit bingung.

"Eh, anu.. gue, gue cuma mau ngembaliin ini ke Taehyung." Jimin mengeluarkan topi hitam dari dalam tasnya kemudian menyodorkannya ke Taehyung.

"Lah, itukan topi kak Jimin, kok dikasih ke kak Taehyung?" Celetuk Jungkook.

Taehyung yang sadar situasi, hanya tersenyum penuh arti kepada kelinci kesayangannya. Mengisyaratkan kalau ini semua sudah direncanakan. Jungkook yang mengerti akan kode yang disampaikan Taehyung kemudian terkekeh manis.

"Iya, Yoon. Mending kamu pulang bareng kak Jimin aja." Ujar Jungkook lagi menarik tangan sahabat manisnya untuk berdiri bersebelahan dengannya.

"G-gak usah, ngerepotin kak Jim-"

"Gak ngerepotin, kok." Belum sempat Yoongi menyelesaikan kalimatnya, si tampan Jimin sudah memotongnya. Menimbulkan semburat merah muda lucu dari pipi si manis dan dua senyuman penuh arti dari dua orang yang mempunyai maksud terselubung ini.

"Tuhkan Yoon, kak Jimin bilang gak ngerepotin. Lagian kalian kan serumah." Timpal Jungkook.

"Iya Yoon, daripada kamu kenapa-napa dijalan, kan. Mending sama Jimin oppa." Tambah Taehyung, mendayu-dayukan suara saat menyucapkan kalimat akhir.

Jungkook mendorong Yoongi sedikit-sedikit, mendekatkannya dengan Jimin yang masih menjaga image cool-nya.

"G-gak apa kak?" Tanya Yoongi ragu, sedikit mendongak menatap wajah Jimin. Yang ditanya mengangguk lalu tersenyum tipis sekali.

Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama. Mengantar dua makhluk yang malu-malu akan perasaan masing-masing. Dengan dua orang yang dibelakang yang terlalu gemas ingin menyeret mereka ke KUA sekalian.

Jimin sudah menaiki motor ninja merah miliknya, disusul Yoongi yang agak kesusahan. Berpegangan pada pundak si tampan untuk membantunya duduk di jok belakang.

Dua pemuda yang berdiri diambang pintu melambaikan tangan mereka seraya tersenyum. Si manis balas melambaikan tangan dengan si tampan yang mengklakson motornya dan mengedikkan dagu.

Saat motor Jimin sudah keluar dari pekarangan rumah Jungkook, si cantik melenggang pergi duluan. Disusul pemuda tampan di belakangnya yang mengekor setelah menutup pintu.

"Ihh, aku gemes deh kak sama mereka. Yang satu sok cool padahal pengen ngegas, yang satu malu-malu kucing. Pengen aku kunciin mereka di dalem kamar." Omel Jungkook seraya melangkah menuju kamar miliknya.

Taehyung yang mendengar omelan lucu dari bibir kesayangannya, terkekeh geli. Mengusak rambut halus milik Jungkook. Merangkul pinggang dan menciumi kening yang ditutupi poni, si kelinci kesayangan.

Taehyung sudah mengantongi restu Mama dan Papa Jeon, jadi dia bisa bersikap begitu terhadap anak kesayangan keluarga Jeon. Asal jangan menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif, kalau sampai itu terjadi habis aset Taehyung. Begitulah ujar si Papa.

"Gimana kalau kita aja yang dikunciin di dalam kamar, hmm?" Goda Taehyung menaik turunkan alis miliknya.

Refleks Jungkook mendorong Taehyung hingga terhuyung menabrak pintu kamarnya.

"Dasar mesum!" Kesal Jungkook, menutup pintu kamarnya dengan keras. Sementara si pemuda yang dibilang mesum, tertawa geli didepan pintu kamar Jungkook seperti orang yang hilang kewarasannya.










.
.
.
.
.
뿅~
Ini makin gaje gaksih? Kok aku ngerasa makin kesini jadi absurd gini ya?

Ice Fluffy | pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang