Yoongi dan Jimin sekarang sudah berada di supermarket yang gak jauh dari rumah Yoongi. Mereka jalan, panas sih dikit. Tapi, gak kerasa bagi Yoongi karena dia jalan sampingan sama kulkas.
Dingin.
Mereka memasuki area supermarket. Jujur dari mereka jalan tadi sudah gak keitung berapa pasang mata yang ngeliatin Yoongi sampe netes air liur.
Jimin yang sadar akan itu malah risih dan nyuruh Yoongi cepetin jalannya. Yoongi sendiri malah santai, gak sadar kalo dirinya jadi bahan tontonan.
Jimin ngambil troli dan mendorongnya disebelah Yoongi.
Yoonginya malah menghayal jauh.
Kayak pasangan pengantin baru ya, belanja berdua. Suami dorongin troli, istri milihin barang yang mau dibeli.
Kira-kira begitulah isi otak liar seorang Min Yoongi."Kak... umm.."
Jimin menoleh agak sedikit menunduk karena sosok manis di sampingnya jauh lebih pendek dari dirinya.
"Tolong ambilin minyak goreng disebelah sana ya kak?" Yoongi mengerjap lucu, telunjuknya menunjuk rak yang berada di ujung belakang.
Jimin yang masih dengan ekspresi datarnya mengangguk.
"Sini sekalian gue ambilin barang yang dibutuhin di bagian sana." Tangan kanan Jimin menengadah, meminta kertas daftar belanjaan.
Yoongi menyerahkannya. Kemudian Jimin berlalu tanpa membawa troli. Sengaja, agar Yoongi saja yang menggunakannya.
Yoongi yang hatinya masih berbunga-bunga kini memilih sayuran yang bisa dimasak untuk hari ini dan dua hari kedepan. Bundanya kalau sudah pergi begitu, dipastikan akan menginap dan kemungkinan besok atau lusa baru akan kembali.
Yoongi sangat senang memilih sayuran dan buah seperti ini. Lucu saja melihatnya berwarna-warni.
Kegiatan mengasyikannya terusik kala seseorang berdiri disisi kanannya, "Segar-segar ya." Seorang pemuda berpostur tinggi. Kulitnya putih seperti Yoongi, namun tatapannya sangat tajam.
Yoongi sempat kaget, kemudian menoleh. Dan tersenyum seadanya menanggapi si pemuda asing itu.
"Senang bertemu denganmu nona." Ucap pemuda itu ramah.
"Siapa yang kamu panggil nona?" Jawab Yoongi sinis. Kalau pemuda ini mengajak ngobrol Yoongi, sudah pasti ia akan kesal karena jelas-jelas dia bukan nona-nona.
"Oh, kirain cewek. Hehehe... maaf aku salah perkiraan." Si pria asing itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Yoongi hanya berdeham, kemudian melanjutkan acara memilih buahnya. Tidak sadar saja dia kalau pria di sampingnya ini sudah salah fokus sejak daritadi. Salah fokus ke kaki mulus milik si manis.
Ada satu orang yang sadar akan gerak-gerik si pria asing. Dari kejauhan Jimin sudah tau apa tujuannya mendekati Yoongi.
Jimin berjalan santai menghampiri Yoongi dengan beberapa barang di kedua tangan berototnya. Memasukkan semua benda itu kedalam troli. Ia mendekati Yoongi dan menepuk bahu si manis. Membuat si manis terkaget.
Entah sudah berapa kali Yoongi kaget hingga saat ini.
"Udah selesai kak?"
Jimin mengangguk dan tersenyum.
Tersenyum, man.
Ingatkan Yoongi untuk bernafas.
Tapi mungkin sulit, karena hal selanjutnya yang Yoongi dapat adalah usapan halus di rambut hitam miliknya. Menata pelan poni milik Yoongi yang sedikit berantakan.
Tak lupa senyum tampan yang belum lepas dari wajah malaikatnya.
Yoongi sudah tidak kuat lagi.
Tolong.
Sulit sekali untuk bernafas.
"Ayo, kamu udah selesai kan?"
Kamu?
K. A. M. U.
Yoongi hanya mengangguk, seakan terhipnotis dia mengikuti langkah kaki Jimin yang mendorong troli dengan tangan kanannya dan menggandeng tangan Yoongi dengan tangan kirinya.
Jackpot macam apa ini ya Tuhan.
Sebelum benar-benar jauh Jimin melirik ke pria asing yang mendekati Yoongi tadi. Tatapan sinis yang hanya dibalas dengan ekspresi datar dari Jimin.Acara belanja mereka selesai. Kini mereka sudah berjalan pulang. Jimin membawa semua belanjaan. Yoongi ingin membawanya juga, tapi Jimin tidak memperbolehkannya.
Tidak ada yang berbicara. Tampang Jimin juga sudah kembali seperti semula, datar.
"Punya celana panjang?" Jimin buka suara.
"Eh?" Yoongi bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Jimin. Ia menoleh, sedikit mendongak keatas melihat wajah si tampan.
"Lo punya celana panjang gak?" Ulang si tampan, kali ini balas menatap Yoongi.
Yoongi yang ditatap, mengalihkan pandangannya agar tak gugup.
"Ada kok"
"Kenapa gak dipake?"
"Kan udah pake celana ini."
"Lain kali, kalo keluar rumah pake celana panjang"
"Kenapa?"
"Bisa ngundang nafsu orang kalo liat kaki lo kebuka gitu"
Blush.
Yoongi terdiam. Pipinya kerasa terbakar. Pasti merah banget sekarang.
Kenapa Jimin ngomong gitu sih? Vulgar banget. Yoongi kan malu.
Yoongi jalan cepat mendahului Jimin di belakangnya. Malu dia. Jangan sampe Jimin liat wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus.
Mungkin jantung Yoongi sudah berotot sekarang, sejak tadi berolahraga. Penyebabnya Jimin..
.
.
Tbc
뿅~
Fast update kan ㅋㅋㅋㅋㅋ
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Fluffy | pjm x myg
Fanfiction[completed] Satu kamar kosong dirumah Min Yoongi dan tempat kost Jimin yang kacau, Sebuah kebetulan? Top!Jim Bot!Yoon