Bagi Reva, hanya keluarga dan teman-teman lah yang bisa membuat Reva bahagia.
"Pagi bro-bro kuh". Sapa Reva kepada teman-temannya ketika memasuki kelas.
"Pagi juga bro".
"Pagi juga yang". Sahut Nanta, Reza dan Vino.
Yah orang-orang jomblo seperti mereka cuma bisa di maklumin saja.
"Huft, Ryan baru jadian kemaren malam guys".
"HAAA AMA CAPAA?". Pekik Ghivia kuat dengan wajah yang kecewa.
Teman-teman Reva menyukai Ryan sebagai adik, mereka menganggap Ryan itu seperti adik bersama. Mereka tidak rela si kecil mereka sudah punya kekasih.
"Pekak kuping gue Vi sumpah deh. Dia jadian sama Gisella, nembak di taman, di dekor dan pake bunga, gue tukang foto, gue tukang vidio".
"Pftt, miris banget hidup lo Va, turut berduka yes".
"Huhu, iyanih syedih".
Pelajaran sejarah di jam pertama memang sangat membosankan, sama saja guru memberi tidur untuk muridnya sambil membaca dongeng.
Tak terasa sudah satu jam Reva, Ghivia, Salsa, Nanta, dan Reza sudah tertidur.
Ketika bosan dengan pelajaran, mereka akan tidur. Yang hebatnya tak diketahui guru selama berjam-jam. Untung saja mereka masih pintar.
"Woi berapa jam lagi nih ah?". Tanya Nanta dengan wajah bangun tidurnya kepada Vino yang sudah menguap.
"1 jam lagi".
"Ih buset lama betul". Nanta kembali tidur.
Vino tak bisa menahan kantuknya, ia pun ikut tidur.
Berbeda dengan teman-temannya, Zahra dan Fiola tidak tidur, mereka bangun tapi tak mendengarkan sedikit pun yang diucapkan oleh guru. Kasihan guru sejarahnya.
kring...
Suara indah akhirnya di bunyikan juga, mereka yang tertidur di kelas mulai bangun satu persatu, termasuk Reva dan teman-teman lainya.
"Ya Tuhan gue tidur selama jam pelajaran? hancur dah".
"Ih sumpah gue ngantuk banget loh".
"Yaelah bacot aja, kuy kantin".
"Kuy". Jawab mereka serentak.
"Gue ke kamar mandi nyuci muka dulu, lo pada luan aja". Pinta Reva kepada teman-temannya.
"Gue ikut". Balas Ghivia.
Reva dan Ghivia ke kamar mandi dan mencuci mukanya di wastafell. Setelah merasa segar, mereka melihat diri mereka di cermin.
"Via lo cantik tapi jones".
"Va lo manis tapi ga sakit hati mulu".
Mereka tertawa kecil dan keluar dari kamar mandi untuk menyusul teman-temannya di kantin.
"Haiii guys". Sapa Ghivia setelah tiba di meja makan.
"Wah udah ada makanan sama minuman, buat kami nih?". Tanya Reva kepada temannya dan mendapat anggukan dari mereka.
Ghivi dan Reva pun segera duduk, lalu mengajak untuk makan tanpa menunggu-nunggu lagi.
Bel masuk telah berbunyi, saatnya memasuki jam pelajaran berikutnya.
Reva dan kawan-kawan sudah berada sejak tiga menit yang lalu. Mereka trauma dengan keterlambatan yang buruk.
Saatnya memasuki jam pelajaran kesukaan murid di kelas ini, yaitu Biologi.
Rata-rata murid di kelas Reva menyukai pelajaran biologi karena pelajaran itu seketika asik bagi mereka, dan gurunya yang juga berperan sebagai wali kelas mereka yang sangat mereka sayang, yaitu Ibu Rini.
"Pagi anak-anak". Sapa Bu Rini memasuki kelas.
"Pagi mimom". Jawab mereka panjang dengan nada gembira.
Mereka memanggil Ibu Rini dengan sebutan mimom, karena mereka memang menganggap Ibu Rini orang tua kedua di sekolah.
"Sebelum kita masuk pelajaran, kita akan kedatangan murid baru, masuk nak".
Seorang laki-laki yang wajahnya familiar masuk kedalam kelas.
Rata-rata anak laki-laki di dalam kelas sedikit senang dengan kehadiran seseorang itu.
"Nama gue..."
Nah siapa ayo? kenapa anak laki laki pada senang? jangan jangan mereka........ homo?!
Oh nooo tunggu ya kelanjutannya🙋
