Tujuh

78 21 9
                                    

"Maaf". Zahra segera bangkit dan membereskan rambutnya yang sedikir berantakan.

"Kenapa minta maaf? lo gak salah apa-apa kali hahaha gue cuma nolongin lo, wajah imut kayak lo gak boleh lecet". Balas Nanta sambil tersenyum hangat menatap wajah Zahra. Dan Zahra pun menatap malu Nanta.

Mereka ingin turun untuk kembali ke kelas. Ketika berbalik badan, mereka terdiam saat melihat Fiola menutup matanya dengan telapak tangannya rapat-rapat.

"Fi kenapa?". Tanya Reva mendekati Fiola. Fiola mengintip di sela-sela jarinya dan membuka sepenuhnya.

"Ada adegan dewasa tadi". Jawabnya polos dan segera turun dengan cepat. Mereka terbahak-bahak melihat tingkah Fiola itu.

⭐⭐⭐

"Vava pulang".

"Ian juga pulang".

"Apasih lo ewh"

"Apaan norak"

"Adek laknat"

"Kakak durhaka"

"Gue kutuk lo"

"Gue sumpahin lo"

"Ah!".

"Hahahahaha, makan dulu ogeb mati baru rasa lu".

"DIAM RYAN!!".

Nah begitulah keadaan suasana rumah Reva jikalau Reva dan Ryan pulang sekolah.

Warga rumah sudah terbiasa dengan adegan adegan berbahaya itu terjadi.

Dulu waktu kecil sayang-sayangan cium pipi kanan pipi kiri lah sekarang pukul kiri pukul kan. Kakak adek zaman sekarang.

tok tok tok

"Masuk". Perintah Reva kepada seseorang diluar. Orang itu memasuki kamar Reva dan Reva menghentikan aktivitas main hpnya, mengambil bantal dan menutup wajahnya dengan selimut. Ia tau Ryan pasti ingin curhat tentang cewek yang dia taksir.

"Kakak ih".

"Apasih gue capek mau tidur".

"Gue mau nembak Gisella besok".

"Trus?"

"Lo bantu gue dekorasi tempat yang udah gue pesan seromantis mungkin ya, gak sendiri kok. Gue sama temen gue juga disana. Dan kenapa gue ajak lo? setidaknya ada satu anggota keluarga gue yang ngelihat dan ngerestuinya kalau gu diterima.

"Oh yaudah oke sana gih gue ngantuk". Ryan pun segera pergi meninggalkan kamar kakaknya.

Reva terdiam seketika, bagaimana bisa dia di langkahi oleh adiknya? Reva juga ingin merasakannya tapi ia memang tidak bisa menyukai siapa pun saat ini.

Line:

"Woi gabut anjir".

"Lah bosan gue".

"Males ngapa ngapain nih".

"Iya sama gue juga".

Who Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang