Empatbelas

49 12 7
                                    

Tepat pukul 07.00 malam, Vino sudah memakai pakaian rapi. Ia akan pergi ke pesta ulang tahun teman SMP nya.

Vino berpamitan sama mama dan papanya untuk izin keluar. Setelah itu, ia bergegas menuju motor dan menancapkannya.

Dua puluh lima menit lamanya ia diperjalanan, akhirnya ia sampai di dhapu caffe.

Vino masuk kedalam dan menemukan teman-temannya sudah berkumpul disana.

Vino bersalaman kepada anak perempuan sekedar menanyakan kabar, dan memeluk ala cowok kepada teman cowok untuk melepaskan rindu.

"Selamat malam teman-teman". Sapa seseorang di atas panggung menggunakan mic.

perempuan itu memakai dress putih selutut dengan sepatu berhak sedikit tinggi.

"Malam".

"Terima kasih sudah bisa datang di acara saya, tanpa perlu basa basi mari kita mulai acaranya".

Dia turun dari panggung dan menghampiri kue ulang tahun di atas meja yang sudah disiapkan dengan lilin.

Semua yang di dalam caffe bernyanyi selamat ulang tahun untuknya dengan tepuk tangan sebagai pengiringnya.

Dia meniupkan lilinya, dan mereka yang berada di dalam caffe kembali bertepuk tangan. Saatnya foto-foto bersama.

Di tengah asiknya Vino berbincang sama teman SMP, ia melihat seseorang yang sepertinya di kenal menuju keluar caffe.

Vino mengejar orang itu dan memukulnya bahunya pelan dari belakang.

"Fiola? ngapain disini?".

"Oh aku diundang sama Dita, kamu juga?".

"Iya, gue teman SMP Dita, lo kenal dia dari mana?".

"Di tempat les".

"Udah mau balik? ini masih jam 8 loh, dan gue yakin lo belum sempat nyicip makanannya.

"Aku cepat balik karena takut gak ada yang jemput".

"Yaudah lo sama gue aja pulangnya, yaudah ayok masuk lapar nih gue".

Fiola ikut masuk kedalam, tapi dia berkumpul bersama temannya yang lain.

Entah kenapa, Vino suka melihat Fiola, ia tersenyum memandang Fiola yang tertawa dengan temannya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan jam setengah sepuluh malam, dan saatnya segera pulang.

Vino mencari Fiola untuk mengajaknya pulang.

"Yuk pulang".

"Eh Vino, kamu udah pamit sama Dita?".

"Udah".

"Sebentar aku pamit dulu sama dia".

Setelah pamit dengan teman-teman, merekaa keluar bersama menuju parkiran.

Vino melihat Fiola sedang menggosok-gosokkan telapak tanganya karena dingin.

Karena iba, Vino melepas jaket yang ia pakai memberi kepada Fiola.

"Jangan sok kuat".

Fiola hanya menunduk malu dan memakai jaket yang diberi Vino dengan erat.

Fiola sudah sampai dirumah dengan selamat.

"Makasih Vin, maaf ngerepotin".

"Iya sama-sama, gak ngerepotin sama sekali".

Aku membuka pagar rumah ku setengah, lalu Vino memanggil ku.

"Fi".

"Kenapa?". Tanyaku bingung.

"Lo yakin tidur pakai helm?".

Fiola meraba kepalanya dan tersenyun kikuk karena helm yang diberi Vino belum dilepas.

Vino melepaskan helm Fiola dengan tawanya yang kecil.

"Lucu banget kamu". Katanya sambil tersenyum dan membuka helm.

"Yaudah aku pulang dulu ya, kamu istirahat langsung, maaf ini udah malam aku gasempat mampir, titip salam ya buat orang rumah".

Vino segera naik ke atas motor sambil melambai-lambaikan tangannya kepada Fiola.

"Tunggu... tadi dia panggil aku kamu?! SEJAK KAPAN DARI LO GUE JADI AKU KAMU?!".

HALOO, INI PART KHUSUS VIFO YA GUYS, JADI NANTI SEMUA PEMAIN BAKAL AKU KASIH PARTNYA. JANGAN LUPA VOTMENT🙏🙌🙌🙏

Who Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang