Reva sedang bermain basket bersama teman-teman di team basket. Karena, hari ini jadwalnya mengikuti ekskul basket.
"Hai-hai ngumpul dulu sebentar". Perintah bang Yori.
Mereka berkumpul di hadapan bang Yori pelatih basket mereka.
"Empat minggu lagi akan ada event DBL 2017/2018. Apa kalian ingin mengikuti eventnya?".
"Ya, bang". Jawab mereka serentak.
"Ini formulirnya, besok kalian udah ngumpul ini saya.".
Mereka mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada bang Yori. Lalu memasukkan formulir itu kedalam tas masing-masing.
"Kalian udah pemanasan?". Tanya bang Yori pada Reva.
"Udah bang".
"Oke semuanya, karena kalian udah pemanasan kita akan game dulu. Pertama anak cewek".
Anak cewek berbaris untuk dipilih teamnya oleh bang Yori.
"Reva, Jihan, Mutia, Aura, Rani di sebelah kanan. Keysa, Sasa, Nabilla, Yola, Tiara di sebelah kiri".
Team putri basket sangat pas berjumlah sepuluh orang, sedangkan team putra ber jumlah lima belas orang.
Setelah menentukan team, team cewek yang udah dibagi menuju lapangan basket. Bola sudah siap untuk dilambungkan ke atas oleh bang Yori.
Jihan team Reva, memimpin untuk melompat. Begitu juga Nabilla yang sudah menurunkan sedikit badanya untuk melompat.
Setelah dilambungkan, Jihan dan Nabilla melompat bersamaan. Tapi, Bola di dapati oleh Nabilla kelompok Keysa.
Bola yang mengarah ke kelompok Keysa di ambil cepat oleh Sasa, lalu dipassing ke Tiara.
Tiara mendribble bola sampai tengah lapangan, lalu passing lagi ke Keysa.Keysa bersiap untuk melakukan three point, dengan cepat Reva memblock bola Keysa.
Bola bergelinding di lapangan, Mutia berlari mengambil bola itu dan passing ke Aura.
Aura terus mendribble bola sampai di garis three point ia bersiap untuk mencetak angka.
Ketika ingin melompat, sudah ada Tiara yang besiap untuk memblock bola Aura. Aura melompat lalu passing ke Reva yang kosong di garis three point.
Tanpa menunggu lama, Reva melakukan shoot di garis three point. dan...
Shoot..
Bola basket masuk dengan mulusnya ke ring lawan dan di dapati tepuk tangan dari cowok.
Selama lima belas menit mereka game, akhirnya mereka bergantian dengan cowok. Team Reva mimpin dengan skor 24 dan team Keysa dengan skor 22.
Tak terasa pula lima belas menit sudah berlalu untuk team cowok. Skor mereka jauh dengan anak cewek. Team Darel memimpin dengan skor 41 dan team Alfa dengan skor 40.
"Baiklah, kalian sangat bagus bermain. Tapi persiapkan dari sekarang tubuh kalian, karena besok saya akan menyiksa kalian". Ucap bang Yori sambil terkekeh.
"Kejam ni si abang". Celetuk Rahmat kesal.
Bang Yori tersenyum simpul. "Yaudah ayok pendinginan, ini udah jam lima sore".
Mereka berdiri dan membentuk lingkaran. Sekitar delapan menit, pendinginan yang kami lakukan sudah selesai.
Bang Yori menyuruh team untuk berdoa sebelum pulang. Setelah doa, team putra dan putri menyalami bang Yori lalu bubar.
"Va". Panggil seseorang ketika Reva ingin menyandang tas.
"Lo pulang sama siapa?". Tanya orang itu lagi.
"Dijemput".
"Pulang sama gue mau gak? ya inikan udah mau malam, ntar lo kenapa-kenapa kan gawat".
"Gak ngerepotin nih?".
"Gak kok gak". Jawabnya cepat.
Reva mengangguk dan mengikuti si cowok dari belakang. Mereka menuju parkiran untuk mengambil motor milik si cowok.
Cowok itu memberikan helm kepada Reva. Setelah memakai helm, Reva naik ke atas motor milik cowok itu.
"Tunjukin gue arah jalan rumah lo ya".
"Iya".
Reva sudah sampai dirumah dengan selamat sentosa. Reva turun dari motor sambil mengembalikan helm cowok itu.
"Makasih Rel, maaf ya ngerepotin lo. Mau mampir dulu?".
"Iya Va sama-sama. Gak usah Va kapan-kapan aja deh, udah mau jam 6 malam ni. Gue pamit dulu ya salam untuk orang rumah. Bye". Pamit cowok bernama Darel kepada Reva sambil tersenyum manis.
Reva juga membalas senyuman itu singkat. Setelah motor itu menghilang dari pandangan Reva, ia segera masuk kedalam rumah.
🙌🙌🙌🙌🙌🙌🙌🙌🙌🙌🙌🙌