Hari ini, sekolah sedang mengadakan lomba literasi. Jadi seluruh murid dianjurkan untuk mengikuti lomba dan tentu saja jam pelajaran di hapuskan.
Nanta bersama teman-teman sedang bernyanyi di kelas dengan iringan gitar.
"Ku petik bintang untuk kau simpan cahayanya terang".
"Puk kantin yuk". Ajak Nanta kepada Reza.
'puk' artinya gepuk, badan reza itu besar, tinggi seperti sumo. Untung saja ganteng dan putih.
"Ayok".
"Eh gue lupa teman gue banyak, kalian-kalian mau join gak?".
"Kawan bangsat".
"Kawan laknat".
"Kawan durhaka
"Kawan bajingan".
"Kawan jahat".
Itulah umpatan dari yang pertama umpatan Reva, lalu Ghivia, lalu Salsa, Lalu zahra dan Fiola.
Nanta yang mendapat umpatan hanya nyengir tanpa rasa bersalah.
"Kalian banyak umpatnya tapi gak kasih kepastian, ya udah gue sama mereka luan ya, bye gadis-gadisku". Sebelum mendapat umpatan lagi, Nanta berlari keluar kelas.
Mereka menuju kantin sambil mendengar cerita ngakak Fauzi tentang kisahnya malam kemarin yang bisa di bilang sial.
Setelah sampai di kantin, kami mencari meja pojokkan. Nanta berdiri dan memesan makanannya.
Ketika ia hendak balik badan, ia menabrak seseorang dan sedihnya lagi dia....... memegang minuman yang otomatis kena baju Nanta.
"Ma-maaf gu-gue ga sengaja, maaf-maaf".
"Gue yang minta maaf sama lo balik badan gak lihat-lihat dulu. Itu airnya lo jadi tumpah kasihan airnya".
"Buk es jeruknya satu ya, kasih ke cewek ini".
"Oke nak Nanta".
"Eh, ini salah gue lo ngapain beli minumnya lagi, lagian gue udah kenyang".
"Oh yaudah lo bayar sendiri aja es jeruknya kalau gitu". Nanta melenggang pergi meninggalkan cewek itu.
Dari kejauhan Reva dan Ghivia melihat kejadian itu dan mendengar ucapan Nanta. Fauzi, Reza dan Vino juga tertawa di tempatnya.
"NANTA LO GAK ADA ROMANTIS SEDIKIT PUN HAHAHAHAHA".
"TAIK EMANG".
"BANGSAT NGAKAK".
"Woi ngapasih?". Tanya Nanta polos.
"Sumpah di awal lo itu terkesan romantis minta maaf ke cewek trus mesan minumnya sambil bilang 'kasih ke cewek ini'. Dan rupanya lo suruh dia bayar sendiri". Jelas Reza sambil menahan perutnya.
Nanta yang merasa tak lucu lagi hanya memberi cengiran kepada mereka.
Selesai makan kami kembali untuk ke kelas. Nanta melewati setiap kelas dengan senyuman. Walaupun tak ada yang melihat senyumannya itu.
Tepat di XI-IPS 2, Nanta melihat cewek yang ditabrak tadi di kantin. Cewek itu memandang Nanta dengan tatapan kesal. Nanta menghampiri cewek itu.
"Eh lo yang tadi, maaf gue tadi bercanda jangan di anggap serius. Hm ini gantinya".
"Gak usah, lagian tadi gak jadi mesan. Gue batalin. Karna gue benar-benar kenyang tadi".
"Ooh gitu, sekali lagi maaf". Nanta tersenyum ramah kepada cewek itu dan beberapa temannya.
Dari kejauhan, Nanta mendengar mereka teriak dan memuji Nanta.
"Astaga senyumnyaa meleleh gue".
"Dimana lo ketemu?".
"Gue gak bohong serius mukanya gemesin".
"Cogan ku".
"Jadi orang ganteng itu memang susah". Gumam Nanta masih dengan senyuman.
Reva yang melihat teriakan cewek itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Baginya tak ada yang istimewa di diri Nanta.
👌
