PROLOG

78 6 0
                                    

Cast.

Katherine langford as Arasely Kainagweny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katherine langford as Arasely Kainagweny

Katherine langford as Arasely Kainagweny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dylan Minnete as Jack Ackerley

Kim young kwang as Kyne Nataniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim young kwang as Kyne Nataniel

~~~

Ia berlarian mengelilingi bangunan luas itu. Dia bahkan tidak peduli saat sepatunya yang longgar tercecer. Tak ada mata yang melihat kecuali si lelaki berperut buncit. Ia berbalik untuk melihat keadaan,tapi ia tak tau bahwa si buncit yang memegang pistol itu langsung menarik pelatuknya.

DORRR!

Darah itu mengalir memerahkan kemeja biru langitnya. Telinganya berdenging karena peluru baru saja menembus tubuh,meleset sedikit dari jantung. Keringatnya bercucuran,napasnya terengah-engah. Tapi ia lega,jantungnya masih ada disana.

Kakinya terseok-seok menimbulkan bunyi decitan di lantai rumahnya sendiri. Orang yang baru saja menembaknya diam saja,seakan menunggunya terjatuh dan mati.

"Ini karena kau tidak menghargai privasi ayah dan negaramu.",gema suara pembunuh itu.

Lelaki sekarat itu masih memegangi dadanya yang berdarah. Kemudian ia menyeringai sinis,"Ayah,kau bahkan rela membunuhku karena aku tau busuknya negara ini?"

"...apa belum cukup selama ini aku harus hidup terisolasi dari semua orang?",lanjut lelaki berumur 20 tahunan itu sambil terbatuk batuk.

Sang pembunuh yang memang ayahnya sendiri itu mendekat,"Membunuh? Kau bahkan belum mati. Semua yang ayah lakukan ini adalah untuk kebaikanmu sendiri."

Seakan belum cukup,sang ayah mengarahkan pistolnya pada tempat lain ditubuh berdarah itu. Airmatanya menetes melihat darah yang tak berhenti mengalir dari dada putranya. Tapi ia masih saja menganggap ini adalah bentuk perlindungannya sebagai seorang ayah.

"...memang harusnya aku saja yang mengurusmu nak,karena mereka tidak akan membiarkanmu hidup lebih lama"

Anak semata wayangnya itu menelan ludah dengan susah payah,"Kalau nanti aku mati atau menghilang,sampaikan salamku untuk Gweny yah. Katakan padanya,aku mencintainya."

...

...

DORR!

---
•Author pov•

Bertahun yang lalu di Jackson Town..

"Arasely Kainagweny,menikahlah denganku. Aku berjanji akan menjadi kaya dan membawamu ke salon setiap hari."

"Jack,apa kau anak kecil? Kita tidak tau bagaimana takdir bekerja."

Hari selasa yang berangin. Rok abu-abu milik Arasely bergoyang diterpa angin kompleks perumahan mereka. Noda saus hotdog di baju putihnya juga belum sepenuhnya bersih.

Jack berlari mendahului Arasely,kemudian berbalik.

"Aku akan marah jika kau bukan takdirku. Menyebalkan,mengingat bahwa aku menyukaimu.",tangan kirinya masuk ke dalam saku celana panjang.

Wanita itu tersenyum sambil menggelung rambutnya sembarangan,"Kau akan berhenti. Kau akan berubah. Percayalah."

"Tidak,aku tidak berpikir begitu."

Angin seperti berhenti berhembus saat itu,memberi waktu Arasely untuk berpikir harus percaya atau tidak pada lelaki yang resmi menjadi pacarnya kemarin siang.

Arasely mulai penasaran,bagaimana kisah itu berakhir.

---

Seperti cerita kebanyakan,akan ada yang datang,pergi,dan memberi kejutan dalam kisah khayalan ini. Lanjutkan jika tidak keberatan dengan imajinasi penulis yang terkadang sedikit berlebihan. Berhenti,jika dirasa tidak menghanyutkan.

Terimakasih :)



CHAOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang