•Jack pov•
Kakiku akhirnya sampai di lantai hina ini. Lantai perusahaan Kyne. Yang pemiliknya,merebut Ara dariku. Haha. Aku sudah tau,dibelakangku dia pasti menyembunyikan sesuatu. Jadi inilah yang ia sembunyikan.
Lelaki bermata sempit pemilik perusahaan iklan terbesar di Tulsa, Oklahoma.
"Selamat datang di Kyne. Ada yang bisa kami bantu?",ucap wanita seksi yang menjaga loket utama.
"Aku mencari tuanmu."
"Sudah membuat janji,tuan?"
"Katakan saja,Jack ackerley ingin menemuinya."
Wanita itu menggunakan earphone di telinganya untuk menanyakan hal yang tidak dapat kudengar dari tempatku berdiri. Kemudian ia mengangguk,dan berbalik padaku.
Ia tersenyum,"Ruangannya di lantai teratas tuan. Anda bisa lewat lift nomor 5 di sebelah sana"
Aku melihat kearah yang ditunjuk jari wanita itu. Namanya Sissy,aku sempat melihat nametag nya.
Kunaiki lift nomor 5 tadi. Dari banyaknya angka yang tertulis di tombol lift,aku jadi tau. Lantai teratas adalah lantai 35. Dan dari situ pula aku yakin,Arasely pasti mencintai uangnya.
Hahaha.
"Selamat siang,tuan Jack."
Aku tersenyum,"Rupanya dia mempersiapkan semuanya dengan baik. Sampai kau tau namaku",ucapku pada wanita tua yang kuyakin adalah sekertaris Key.
Pintu ruangannya terbuka saat kakiku berada lima belas senti dari pintu besi itu. Ah,Key. Berhentilah memamerkan harta busukmu.
"Selamat datang,Jack."
"Aku benar-benar datang kan? Aku tadi minum air putih,bukan alkohol."
"Kau sangat detail. Padahal aku belum menanyakan apapun"
Sekarang kemarahanku memuncak.
~
•Key pov•"Kau sangat detail. Padahal aku belum menanyakan apapun",ucapku sambil berdiri dari kursi.
Aku tau kemarahannya terpancing,karena kedua bahunya mulai naik turun dengan gelisah.
"Selesaikan baik baik sebagai lelaki dewasa,atau memperjuangkan harga diri lelaki sampai salah satunya mati?",jawabnya geram.
"Kau punya opsi yang menakjubkan,Jack.",kataku saat sampai dihadapannya.
Ia tertawa sinis,"Aku tak tau kalau orang sekuat kau masih perlu basa basi."
Bhukk!
Sial,aku kena tepat di sudut bibir kiri. Kubalas tinjunya di perut. Kemudian entah bagaimana,pisau kecil itu berada ditangannya. Dalam hitungan detik,ujung pisau itu akhirnya menyayat pipi kiriku.
Zrashh!
Kurasa tidak terlalu dalam,tapi perih juga.Aku memegangi pipiku yang berdarah,sampai kudengar suara sepatu itu memenuhi ruanganku.
"Sudah selesai?",suara wanita itu gemetar seperti menahan tangis.
Dan benar.
"Arasely?"
Wanita itu tiba tiba berada di dalam ruanganku. Ia memergoki kami. Napasku mulai teratur,kemudian kutegakkan badanku.
"Jack,jangan berbuat sesuatu yang membuatku makin mual saat lihat wajahmu",Arasely mengatakan itu sambil berjalan kearah kami.
"Key. Kau sudah menang. Kau tidak perlu bertarung dengan orang yang kalah."
Aku tertegun.
Aku menang?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAOS
Teen FictionHigh rank #3 - #pemerintahan 1 September 2018 Aku berdiri ketakutan dibelakang bahunya yang lebar. Kuremas kain di sisi kanan kiri tubuhnya yang mulai basah oleh keringat. Harusnya aku tau,dia juga ketakutan sepertiku. "DORR!" Waktu terhenti. Pupi...