8

24 4 0
                                    

•Author pov•

Sebanyak dua ratus titik di sebar di seluruh penjuru kota. Yakni di sepanjang kota Tulsa,Oklahoma. Dua ratus titik untuk menjaga Tuan Kim,yang semua orang kenal dengan nama Kyne Nathaniel. Pemilik Perusahaan iklan bernama Kyne.

Namun tiga ratus dua puluh titik juga disebar,untuk mencari dan mengepung anak dari penasihat pemerintah ini. Anak yang tak sengaja melihat rahasia negara. Satu satunya orang yang membuat pemerintah Oklahoma gelisah sepanjang waktu.

Lelaki yang sedang diawasi itu sedang tidur pulas di kamarnya. Ia begitu lelah karena seharian memikirkan bagaimana jika identitasnya terbongkar.

Ia tak tau,ia terus diawasi. Tapi ia juga sedang diburu.

~
•Jack pov•

Lampu khas Chimi's Mexian Restaurant itu menyambutku dan Arasely. Mereka berkelip-kelip,pura pura cantik. Aku tak lagi tertarik mengamati baju apa yang ia pakai,high heels nya baru atau lama,rambutnya rapi atau berantakan. Yah,yang kutahu dia cantik.

Jadi apa aku harus terus menatapnya sampai mataku melepuh?

"Jack,kau libur berapa hari?",tanyanya sambil membolik-balik halaman buku tebal berisi list menu.

"Ah,sebenarnya seminggu. Tapi besok lusa sudah masuk. Aku menghabiskan empat hari lalu dengan bermalas-malasan di kamar."

"Ah,begitu.."

".. Aku pesan satu porsi Cheezy potato Pasta dan Vanilla float. Kamu?"

Seorang waiters sedang mencatat pesanan Arasely,"Mochachino dan Fish and chips"

Mata Arasely menatapku aneh. Aku tau pesananku tidak terdengar cocok untuk makan malam. Dan harusnya ia juga tau,aku mengajaknya makan hanya untuk formalitas karena aku sedang libur. Aku pacarnya,jadi aku memiliki semacam kewajiban sialan untuk memperlakukannya sebagai ratu.

Hahaha. Sungguh,aku sebenarnya bosan.

Beberapa menit kemudian pesanan kami datang. Saat ia mulai sibuk dengan makanannya,aku mulai membuka-buka ponselku. Aku mengecek semua notifikasi,bahkan meski hanya iklan dari sebuah browser tidak penting.

Aku hanya tidak nyaman.

~
•Arasely pov•

Dia pikir aku tidak tau,dia hanya mencomot fish and chips nya beberapa kali. Sisanya ia habiskan makan malam kami dengan main ponsel. Aku tidak tau harus bagaimana.

Aku rindu.

"Jack,sudah lima tahun ya."

"Hm,ya",matanya terus berada pada ponsel itu.

"Waktu yang sangat lama."

"Hm,iya. Lama.",matanya masih saja disana.

Aku mulai tergerak untuk membicarakan hal bodoh,"Apa sebaiknya kita putus saja ya?"

"Hm,ya."

Satu.

Dua.

"Hah? Kau ini ngomong apa sih,Ara?!"

Dia akhirnya menatapku. Ternyata hanya dengan cara itu.

"Kau seperti sedang mengencani ponselmu."

"Aku harus mengecek ponselku,Ara."

"Mengecek semuanya termasuk notifikasi tidak penting? Yang meski begitu,lebih tidak penting lagi makan malam denganku?"

Wajahnya memerah dan alisnya mulai marah.

CHAOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang