Kita tidak seharus nya bertemu.
Teman kecil yang telah pergi.Aku sudah sampai di sekolah baru. Semalam bertemu Dilan hingga aku pergi. Dia dengan sabar mengusapkan air mata ku. Orang tua ku tau kita berpacaran. Aku yang merubah sikap Dilan menjadi lebih baik. Orang tua ku paham itu. Namun orang tua ku tidak ingin meninggalkan ku sendiri di jakarta.
Membuka notif line dari Dilan belum ada sama sekali. Dilan. Aku kangen kamu.
Aku mencari ruang guru. Karna aku masih baru disini. Ku dengar Kepala sekolah SMA 3 Bandung ini adalah kerabat Bunda. Bunda yang bilang waktu pagi tadi.
"Lo gak seharus nya Deketin Amanda! Dia cewe gua dasar lo anjing!" Aku langsung mencari sumber suara itu berasal.
"Cewe lo aja yang kecentilan tolol"
Brakk!! Bughh!
Aku melihat ada dua cowo berantem. Yang satu ganteng dan yang satu sama aja (ngakak). Mukanya diatas rata sata semua. Tapi karna aku kasihan jadi aku membantu membangunkan anak laki laki yang dipukuli tadi.
"Gausah pukul pukul kak. Ini disekolah loh"
"Emang lo siapa sih nyuruh nyuruh?"
"Cewe gua. Kenapa? Cewe gua jelek kan? Pendek kan? Ga kaya amanda yang cantik itu dan ber dada besar. Tapi hati cewe gua baik gak kecentilan" Aku melongo diam aja. Apa apaan anak satu ini?. Drama nya ga-danta.
"Kok lo mau sih sama Nathan? Ga jijik?" Tanya seorang cowo yang memukul-nathan tadi.
"Karna dia lebih baik dari yang lain" Nathan menarik tangan ku menjauhi cowo itu. Dia mau bawa aku kemana?.Terpampang jelas tulisan di atas pintu Ruang Guru. Iya aku berada di ruang guru. Aku melirik nathan yang memegang luka lebam di pipinya. Aku memegang pipi nya. Dan mencari Plester penutup luka. Aku langsung menempelkan ke pipinya pelan pelan.
"Biar ga infeksi kak!" Kata ku.
"Nama lo?"tanya kak Nathan.
"Valeana Karin" Jawab ku.
"Nathan Arga Putra"
Nama--Nathan ternyata. Jadi ingat teman kecil ku yang pisah dengan ku. Walaupun nama depan nya sama.
"Btw nama lo kaya nama temen kecil gua. Alin namanya"
"Oh nama panggilan dirumah ku juga Alin. Tapi hanya orang dekat saja" Jelas ku.
"Yaudah masuk sana kalo udah kabarin ya. Id line gua Nathanap. Pake titik,gua ga filterchat" Nathan mau pergi namun tidak jadi.Kenapa???
"Satu lagi. Jangan pake aku-kamu kalo mau saya-kamu atau ga Lo-gue. Kalo saya kamu gapapa sih jangan keseringan. Kalo keseringan saya gamau nengok buat kamu ok?" Setelah aku meng-iya kan. Nathan pun pergi.
Aku masuk kedalam ruang guru. Guru - guru disana menyambut ku dengan hangat. Oalah ter-
nyata kerabat bunda sangat baik dan cakep dikalangan om-om. Hehehe."Kata bunda mu nama kamu dirumah itu Alin kan?" Ucap kepala sekolah yang bernama Hardi Iritanto.
"Iya pak" aku menganggukan kepala ku. Seharus nya aku memanggil-nya om. Tapi karna masih disekolah lebih baik menggunakan Pak biar lebih baik.
"Panggil Om saja. Om panggil kamu alin ya. Kelas kamu di 11 Mipa 8. Kelas fav. Om percaya kamu" kata Om Hardi.Om hardi mengantar kan ku kedalam kelas 11 mipa 8.
Kelas fav macem apa yang berisik nya terdengar hingga toilet wanita dekat ruang guru!?!?!?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkan & Karin
Teen FictionNamanya Valeana Karin. Anak pindahan dari jakarta. Sekolah dibandung membuatnya stress. Dengan berawal dari berpisahnya dengan Dilan berbulan - bulan,Melihat senior nya berantem dihari pertama sekolah,memiliki teman laki laki yang solid,memiliki tem...