D. 11.11

450 14 1
                                    

"Kita pamit ya, makasih udah mau balik sama kita lagi. Dan gua kesel denger cerita lo kenapa cowok itu brengsek banget? ya walaupun gua type cowok brengsek juga" Galuh membawa tas jinjing nya dan mulai berjalan pelan keluar dari halaman rumah Karin.

"Yah namanya hidup Gal... yang penting kita jangan banyak drama udah itu aja." Farhan ikut berjalan dibelakang Galuh dan teman-temannya.

"Gue kesel juga sih, tapi yang penting Karin gakpapa. Lo jangan patah hati lagi dah pokoknya selama kita dijakarta, tapi kalau ada apa-apa telpon aja kita siap ada buat lo." Gafar memasukan Tas nya kedalam bagasi mobil. Dan kembali menatap Karin.

"Dah lah pulang aja kita. Karin, inget kata Gafar tadi, jangan patah hati!!! Kita pamit dulu jangan lupa mampir ke jakarta nanti." Karin mengangguk setelah mendengar omongan Fazar. Dan mulai memeluk sahabat-sahabatnya satu persatu.

    11.11, mereka kembali kota jakarta. Karin masuk kedalam Rumah dan mulai lanjut bersantai. Jam sebelas lewat sebelas itu Karin sedang mendengar kan lagu kesukaannya dan membaca Novel yang sebelum nya ia baca.

Sahabatnya kembali ke-jakarta. Dia mulai merasa sepi dan tidak ada notifikasi dari siapapun. Dia tidak boleh flashback saat-saat bersama Dilan, saat saat masih bersama.

Banyak kalimat-kalimat yang dilontarkan untuk dirinya dari beberapa siswi yang berasal dari sekolahnya.

Semalam dia bersama Arkan, membuat nya dapat banyak pujian begitu juga hinaan dari cewek alay yang menyukai Arkan.

Perempuan murahan.

Cewek gak bener.

Lonte pasar malam.

Sok cantik, bahkan penggoda.

Beberapa terror dari orang yang tidak dikenal mulai berani menelfon atau menghubunginya lewat aplikasi Line.

Ting!
Arkan : lagi apa? boleh mampir? kalau boleh, saya sudah didepan pintu.

Karin mulai berlari keluar dari kamar menuju pintu ruang tamu. Ternyata Arkan beneran datang kerumah nya.

"Gabut gak?" Tanya Arkan pada Karin.

"enggak sih, kenapa?" Tanya Karin.

"Jalan yuk?, saya tunggu 30 menit di mobil. Kamu siap-siap dulu aja, yang cantik." Arkan mengacak poni Karin dan mulai meninggalkan Karin.

Karin yang sedikit bingung pun langsung bergegas untuk bersiap-siap.

***

Btw, ini dikit bngt maap:( belum ada semangat nulis lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, ini dikit bngt maap:( belum ada semangat nulis lagi... bingung w juga, lanjut apa gak;D.

Ig: Karinkjy

lanjut? vote:)

Arkan & KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang